Bukan rahasia umum kalau olahraga rutin merupakan salah satu bagian penting dalam penerapan gaya hidup sehat. Selain dapat menjaga kesehatan, berolahraga juga bisa membantu meningkatkan mood – dan kunci angka harapan hidup yang lebih panjang.

Meski demikian, tidak sedikit orang yang justru membuat alasan untuk menghindari olahraga, seperti tidak sempat karena punya aktivitas padat. Padahal, sebuah studi terbaru menemukan bahwa olahraga, termasuk intensitas ringan bisa bermanfaat besar, termasuk mencegah stroke.

Ini fakta olahraga bisa membantu mencegah stroke.

 

 

Jenis Intensitas Olahraga

Credit Image - health.detik.com

Sebelum menyelami penelitian ini, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu jenis-jenis intensitas olahraga, dari ringan, sedang, hingga berat. Ketiga intensitas tersebut dikelompokkan menjadi:

  • Ringan: Jalan santai, peregangan, push-up di dinding, berdiri, mencuci piring atau pakaian, hingga bermain piano.
  • Sedang: Jalan cepat, main tenis (ganda), bersepeda, voli, naik tangga, menggendong anak, mengepel lantai, mencuci kamar mandi atau mobil, hingga berkebun.
  • Berat: Joging, berenang, berdansa, lompat tali, main tenis (tunggal), bermain basket atau sepak bola, hingga bermain dengan anak atau hewan peliharaan.

 

Studi Melibatkan Ribuan Partisipan

Dimuat dalam jurnal JAMA Network Open pada awal Juni 2022, sebuah penelitian di Amerika Serikat (AS) ingin meneliti bagaimana waktu olahraga dan durasi gaya hidup sedenter bisa memengaruhi risiko stroke pada masyarakat dewasa AS bagian tenggara.

Penelitian ini menggunakan data Reasons for Geographic and Racial Differences in Stroke (REGARDS) pada 2003 hingga 2007. Hasilnya, sebanyak 7.607 partisipan berusia 45 ke atas direkrut antara 2009–2013. Setelah dipantau selama 7,4 tahun, data akselerometer dari para partisipan dianalisis dari tahun 2020–2021.

 

Hasilnya, Aktivitas Fisik Ringan pun Bisa Mencegah Stroke dan Penyakit Kardiovaskular

Credit Image - herminahospitals.com

Selama periode tersebut, penelitian ini mencatat 286 insiden stroke yang terbagi menjadi 244 stroke iskemik (kurangnya aliran darah) dan 42 stroke hemoragik (pecah pembuluh darah). Para peneliti menemukan bahwa risiko stroke lebih rendah pada partisipan yang berolahraga berintensitas ringan hingga berat.

Meski berintensitas ringan, para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik tersebut tetap bermanfaat. Tiap 1 jam peningkatan aktivitas fisik ringan, terlihat pengurangan risiko penyakit jantung koroner hingga 14 persen, risiko penyakit kardiovaskular hingga 8 persen, dan risiko stroke 16 persen.

Lalu, bagaimana dengan intensitas ringan ke berat? Para peneliti menemukan bahwa 175 menit aktivitas sedang ke berat per minggu (25 menit/hari) mengurangi risiko stroke hingga 43 persen.

 

Jadi, Jangan Ada Alasan untuk Malas, Ya!

Selain olahraga, para peneliti juga menganalisis pengaruh durasi gaya hidup sedenter terhadap stroke, baik jangka panjang atau jangka pendek. Kebanyakan orang di usia paruh baya menghabiskan lebih dari 65 persen waktunya tidak berolahraga.

Dalam penelitian tersebut, jika waktu sedenter lebih dari 13 jam, risiko stroke meningkat 44 persen. Bahkan, waktu sedenter lebih dari 17 menit juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke hingga 54 persen.

Istirahat memang penting untuk kesehatan, tetapi jika ini membuat gaya hidup jadi sedenter, akibatnya adalah penyakit kardiovaskular dan stroke. Jadi, kamu disarankan untuk menyisipkan aktivitas fisik berintensitas ringan, karena bisa mencegah stroke.

Nah, selain menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga, pastikan kamu sudah memaksimalkannya dengan mengonsumsi multivitamin yang dapat membantu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral – untuk mendukung kekebalan tubuh.

Baik vitamin dan mineral bisa didapatkan dari asupan makanan sekaligus mengonsumsi suplemen multivitamin.

Untuk multivitamin, kamu direkomendasikan meminum suplemen dari Enervon.

Konsumsi multivitamin Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat ini dapat membantumu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Nah, kamu bisa minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra dan sensasi rasa segar sepanjang hari.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Kandungan vitamin B kompleks dalam multivitamin Enervon dapat membantu mengoptimalkan metabolsime, sehingga tubuhmu mampu memperoleh energi yang maksimal. Dan pastinya vitamin C dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit, ya.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Gimana? Olahraga memang bisa membantu mengurangi risiko stroke, bahkan hanya dengan aktivitas fisik yang ringan sekalipun. Jadi, jangan sampai kamu masih malas untuk berolahraga!

 

 

Featured Image – alvawater.co.id

Source – idntimes.com