Moms dan dads, jangan salah sangka, tidak semua anak yang terlalu aktif termasuk yang hiperaktif, ya! Sayangnya, masih banyak orangtua yang mengira bahwa keduanya hal yang sama, lho.

Nah, hiperaktif adalah kondisi yang kerap dialami anak dan terlihat sejak ia berusia dini. Agar moms dan dads tidak lagi keliru dengan kondisi lainnya, berikut ini tanda-tandanya, cara mendampingi, serta perbedaannya dengan ADHD yang harus diketahui.

Simak informasi lengkapnya hingga tuntas, yuk!

 

 

Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Credit Image - halodoc.com

Dilansir dari Understood, hiperaktif adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar.

Berikut ini tanda-tanda yang perlu diperhatikan.

  • Berlari dan berteriak saat main meski berada di dalam ruangan.
  • Berdiri di tengah kelas dan berjalan-jalan ketika guru sedang bicara.
  • Bergerak dengan cepat sampai menabrak orang lain atau barang-barang
  • Bermain terlalu kasar sampai melukai anak lain bahkan diri sendiri
  • Bicara terus menerus
  • Sering mengganggu orang lain
  • Bergerak meski sedang duduk
  • Gelisah dan ingin mengambil mainan
  • Kesulitan untuk fokus dan duduk diam saat makan atau bermain

Kondisi ini menyebabkan banyak masalah karena anak yang hiperaktif tidak dapat berkonsentrasi, baik di sekolah maupun di tempat kerja.

Hiperaktivitas juga bisa menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan orang-orang sekitar seperti teman, keluarga, guru, dan rekan kerja. Lambat laun, orang dengan kondisi ini berisiko mengalami gangguan kecemasan maupun depresi karena kondisi tersebut serta reaksi dari orang lain terhadap dirinya.

Kondisi ini pun sering dikaitan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) alias gangguan defisit atensi hiperaktivitas. Keduanya kondisi ini berbeda, tetapi hiperaktif menjadi salah satu tanda dari gangguan tumbuh kembang anak berbentuk ADHD.

 

Berbeda dari ADHD, Lho!

Cara termudah mengenali bedanya antara anak aktif dan hiperaktif akibat ADHD adalah pada kemampuan mereka dalam menyerap informasi dan bertumbuh dengan baik. Pada anak hiperaktif dengan ADHD, mereka cenderung kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi.

Itulah sebabnya anak tidak hanya terlihat aktif dengan energi yang besar, tetapi juga kesulitan untuk memproses setiap perintah dan instruksi yang diberikan. Contoh yang paling kentara adalah kesulitan untuk bekerja sama dengan teman di sekolah.

Sebaliknya, anak yang aktif justru bisa tetap fokus dan berkonsentrasi terhadap apa yang diperintahkan. Jadi, sekalipun aktif, kemampuan mereka untuk mencerna informasi tetap baik.

Selain itu, berbeda dengan anak hiperaktif akibat ADHD, anak aktif masih bisa mengontrol keinginan, emosi, kemampuan memerhatikan informasi. Si Kecil masih bisa mencerna dan merespons setiap pembicaraan yang dilakukan.

 

Cara Mendampingi Anak Hiperaktif

Credit Image - ciputramedicalcenter.com

Sebenarnya, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi ini, moms dan dads. Namun, kamu tetap bisa mengelolanya dengan dukungan dan pendidikan yang tepat. Jika Si Kecil mengalami hiperaktivitas, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mendampinginya.

1. Membangun kehidupan anak yang terorganisir dan terstruktur

Bantulah anak dalam mengelola kehidupannya, seperti mengatur waktu beraktivitas atau menjaga lingkungannya tetap rapi.

Berikan pula instruksi yang terstruktur, singkat, dan spesifik. Contohnya,”Tolong bantu Ibu menaruh mainan di kotak mainan dan mengembalikan buku ke rak.”, lalu berikan anak pujian jika ia melakukannya dengan benar.

 

2. Menciptakan waktu tidur yang teratur

Kondisi ini dapat menjadi munculnya masalah tidur pada anak, lho. Untuk itu, pastikan moms dan dads sudah membangun pola tidur yang baik, seperti tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya.

Selain itu, hindari bermain komputer atau menonton TV sebelum tidur karena dapat mengganggu waktu istirahatnya.

 

3. Menerapkan disiplin positif 

Terapkanlah disiplin yang tegas dengan penuh kasih sayang. Moms dan dads dapat melakukannya dengan cara menghargai perilaku baik yang anak lakukan dan mencegah perilaku negatif yang berada di luar kendali.

Jangan hanya mengucapkan terima kasih ketika ia membantumu, tapi singgung pula usaha yang ia lakukan. Misalnya, “Terima kasih sudah membantu ibu mencuci piring.” Dengan cara ini, anak menjadi tahu tindakan apa saja yang tergolong baik.

 

4. Menghabiskan waktu bersama anak

Luangkan waktu moms dan dads setiap harinya untuk sekadar berbincang dan beraktivitas bersama anak. Berikan sang buah hati perhatian penuh dan pujilah perilaku positif yang ia lakukan.

Lalu, kamu juga dapat menghabiskan waktu bersama anak enggan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan keliling komplek atau berolahraga. Namun, pastikan ia tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat saat dekat dengan waktu tidurnya.

 

5. Membina hubungan keluarga yang sehat

Hubungan antara semua anggota keluarga berperan besar dalam mengelola atau mengubah perilaku anak hiperaktif. Pasangan suami-istri dengan ikatan yang kuat sering kali merasa lebih mudah menghadapi tantangan menjadi orangtua.

Upayakan untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan anak. Jika ia mengajak moms dan dads bicara, tanggapi dengan tenang dan sabar, ya.

 

6.  Tetap mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak

Dalam mendukung perkembangan Si Kecil, mencukupi kebutuhan nutrisinya menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan, ya, moms dan dads. Ini termasuk asupan mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Berikan makanan tinggi gizi seimbang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian anak. Lalu, sebagai pelengkap, kamu  juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil. Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang si kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

Untuk memperoleh produk Enervon- C Plus Sirup, kamu bisa segera mengunjungi kunjungi official store-nya di Tokopedia, ya.

 

Kelebihan yang Perlu Diketahui

Jangan salah, anak dengan kondisi hiperaktivitas pun punya kelebihan yang tentunya harus moms dan dads ketahui, lho. Dan dengan mengetahui kelebihannya, maka kamu bisa membantu Si Kecil untuk fokus dalam mengembangkan diri serta kemampuan yang dimiliki.

Ada pun kelebihan tersebut, yaitu:

  • Hiperfokus – anak hiperaktif bisa sangat fokus terhadap suatu hal selama berjam-jam tanpa terganggu keadaan di sekitarnya. Ini sering terjadi ketika anak mengalami hal yang disukai dan menarik baginya.
  • Kreativitas – anak dengan kondisi ini punya tingkat kreativitas yang berbeda. Rasa keingintahuan yang tinggi inilah yang membuatnya menjadi lebih kreatif.
  • Tingkat energi yang tinggi – banyak yang menganggap hal ini membawa dampak negatif, seperti mengganggu teman sebayanya, namun energi tinggi dapat membuat anak hiperaktif meraih hasil yang baik dalam olahraga dan aktivitas fisik lainnya.
  • Spontanitas – yang berperan dalam pengembangan keberanian. Anak dengan spontanitas tidak takut untuk mengejar passion dan fokus dalam melakukan hal yang benar-benar ia sukai.
  • Kepribadian yang menyenangkan – anak dengan hiperaktivitas cenderung memiliki sifat yang ceria, kreatif, dan lucu. Kepribadian inilah yang membuat ia disukai oleh teman-temannya.

 

Wah, gimana, moms dan dads? Dari informasi di atas, baik ADHD maupun hiperaktif adalah kedua kondisi yang berbeda, ya. Untuk mendampingi anak hiperaktivitas, kamu bisa terapkan tips di atas!

 

 

Featured Image – genpi.co

Source – hellosehat.com