Beberapa waktu belakangan, monkeypox atau disebut juga sebagai cacar monyet memang membuat masyarakat dunia kembali khawatir, karena jumlah kasusnya yang bertambah dengan cepat.

Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tercatat sebanyak 22.485 kasus konfirmasi dari 79 negara yang melaporkan. Karena kasusnya yang terus meningkat, tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah cacar monyet punya kaitan dengan Covid-19?

Agar kamu tidak lagi berspekulasi negatif, yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

 

 

Apa itu Cacar Monyet?

Credit Image - bershalawat.com

Monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan – atau virus zoonosis. Nah, di sini monyet adalah inang utama dari monkeypox, maka dari itu disebutlah sebagai cacar monyet.

Cacar monyet ditemukan pertama kali pada tahun 1958 silam di antara koloni monyet yang dipelihara di laboratorium. Setelah dilakukan uji darah beberapa hewan di Afrika, ditemukan bukti kalau infeksi cacar ini banyak terjadi di antara hewan pengerat Afrika.

Kasus infeksi virus monkeypox pada manusia dilaporkan pertama kali di tahun 2970, kemudian kasus pun terus bertambah, utamanya menyerang orang yang tinggal di lokasi terpencil di Afrika.

 

Gejala yang Harus Diwaspadai

Lalu, apa saja gejala yang dapat muncul ketika terpapar virus ini? Pada kasus yang menyerang manusia, gejalanya mirip dengan cacar pada umumnya, tetapi lebih ringan. Perbedaannya terletak pada timbulnya pembengkakan di kelenjar getah bening jika mengalami cacar monyet.

Ada pun masa inkubasi virus biasanya terjadi berkisar 5-21 hari. Tetapi, orang yang sudah terinfeksi virus smallpox akan menunjukkan gejalanya setelah 6 sampai 16 hari setelah paparan terjadi.

Gejala cacar monyet dimulai dengan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kedinginan
  • Kelelahan
  • Ruam
  • Muncul lesi pada kulit

 

Apakah Cacar Monyet Berkaitan dengan Covid-19?

Credit Image - klikdokter.com

Dilansir dari Detik, menurut Kementerian Kesehatan RI melalui laman Infeksi Emerging menyatakan bahwa hingga kini WHO masih belum bisa memastikan apakah kondisi Covid-19 – atau pasca infeksi virus corona dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terkena cacar monyet.

Disebutkan bahwa masih diperlukan penelitian pada pasien yang pernah terinfeksi virus penyebab Covid-19 atau kondisi long Covid, kemudian sekarang terinfeksi monkeypox.

Sebelumnya, WHO telah resmi menetapkan penyakit monkeypox sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Hal ini pun sudah diungkapkan langsung oleh Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui akun Twitternya.

 

Langkah Pencegahan Infeksi Cacar Monyet

Untuk mencegah cacar monyet, maka penting sekali untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor risiko yang mengintai. Sejumlah tindakan yang dapat kamu lakukan dalam mencegah infeksi virus yang satu ini, yaitu:

  • Berhati-hati saat kontak dengan hewan, utamanya hewan yang sakit atau mati di lokasi yang ditemukan kasus virus tersebut.
  • Hindari kontak dengan benda apa pun yang pernah kontak dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien dari pasien lain.
  • Cuci tangan hingga bersih setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Selain menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi virus penyebab penyakit juga harus dilakukan dengan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan mencukupi asupan vitamin serta mineral.

Kedua nutrisi tersebut dapat kamu peroleh dari menu makanan harian – dan dilengkapi dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap. Nah, kamu direkomendasikan untuk meminum multivitamin dari Enervon secara rutin, ya.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang punya segudang aktivitas dan harus aktif, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc. Kandungan vitamin C yang ramah di lambung dapat membantu menjaga imunitas serta vitamin B kompleksnya dapat membantu boost energi agar tidak mudah lelah.

Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Kemudian, bagi usia emas, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Jadi, hingga kini masih belum bisa dipastikan apakah Covid-19 memiliki kaitan erat dengan rentannya seseorang terinfeksi cacar monyet. Untuk menghindari penyakit berbahaya, pastikan kamu terus menjaga kebersihan dan kekebalan tubuh!

 

 

Featured Image – news.okezone.com

Source – detik.com