Pernah berpikir kalau memiliki beban kerja yang berat terkesan keren? Jangan salah, hal tersebut justru bisa membuatmu merasa stres hingga burnout, lho. Tingginya tuntutan memang kerap membuatmu merasa tertekan hingga akhirnya kesehatan mental pun terganggu.

Selain kesehatan mental, workload yang berat dapat berdampak memburuknya performa kerja hingga work-life-balance yang terganggu. Intinya, semua aspek kehidupanmu bisa saja terganggu karena pekerjaan yang berat.

Lalu, apa yang dapat dilakukan jika kamu memiliki beban kerja yang berat? Tenang, 7 tips berikut ini dapat membantu, lho. Yuk, simak informasi lengkapnya!

 

 

1. Tentukan Prioritas

Credit Image - tribunnews.com

Hal pertama yang perlu dilakukan, yaitu menentukan prioritas. Ini menjadi penting jika kamu harus menyelesaikan banyak tugas. Kamu bisa menentukan prioritas, baik itu dalam hal pekerjaan maupun kehidupan pribadi, sebagai cara mengelola workload yang berat.

Dengan menentukan prioritas, kamu bisa membagi tanggung jawabmu dalam beberapa hal kecil yang bisa dikelola. Untuk melakukannya, bandingkan tugas apa yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu berdasarkan deadline hingga manfaat yang bisa didapatkan ketika menyelesaikannya. Tak sulit dilakukan, ya?

 

2. Hilangkan Distraksi!

Cara lain untuk mengelola beban kerja yang berat adalah dengan menghilangkan distraksi. Menurut Lifehack, kamu akan sulit untuk kembali fokus selama 25 menit ketika merasa terdistraksi. Hal tersebut belum termasuk waktu yang dihabiskan saat terdistraksi.

Jika dihitung kembali, berarti banyak waktu yang terbuang, kan? Alih-alih waktu habis terbuang sia-sia, ada baiknya kamu mencoba menghilangkan beberapa sumber distraksi, seperti tidak membuka media sosial dahulu hingga mematikan notifikasi e-commerce di smartphone.

 

3. Pastikan Semuanya Terorganisir

Credit Image - bossbabechroniclesblog.com

Mengorganisir dan memastikan segala hal sudah rapi adalah salah satu cara untuk mengelola workload berat, lho. Kegiatan sederhana seperti merapikan dokumen dan file digital membuatmu dapat mengaksesnya dengan lebih cepat.

Hal tersebut tentu meningkatkan efektivitas kerjamu, kan?

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi, seperti planner untuk mengetahui beban kerja yang dimiliki. Dengan begitu, kamu bisa mengaturnya berdasarkan prioritas seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

 

4. Lakukan Kolaborasi dan Rajin Berkomunikasi dengan Rekan Kerja

Meminta bantuan dari rekan kerja adalah hal yang normal, kok. Jadi tak perlu gengsi, ya!

Mulai sekarang, cobalah untuk berkomunikasi dengan rekan kerja ketika merasa alami workload yang berat. Berbicara ke rekan kerja memungkinkanmu untuk berkolaborasi dalam menghadapi beban kerja tersebut.

Tidak hanya itu, workload yang berat juga bisa jadi disebabkan karena adanya miskomunikasi. Siapa tahu, atasanmu tidak tahu kalau kamu memang sedang banyak prioritas saat ini sehingga ia memberimu beban kerja besar.

Apabila hal itu terjadi, kamu bisa berbicara ke atasan secara baik-baik ketika merasa kesulitan mengemban workload tersebut.

 

5. Hindari Multitasking!

Credit Image - tokopedia.com

Dalam menghadapi beban kerja yang berat, ada baiknya kamu menghindari multitasking, ya. Lebih baik jika kamu fokus pada tugas satu per-satu. Tidak melakukan multitasking membuatmu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik, lho.

Hal ini karena multitasking membuatmu fokus berganti mengerjakan dari satu tugas ke tugas lainnya ketimbang harus menyelesaikannya secara bersamaan. Sehingga, multitasking akan mengganggu progres pekerjaanmu secara keseluruhan.

 

6. Yuk, Buat Jadwal Buat Diri Sendiri

Kamu bisa mengelola beban kerja yang berat dengan membuat jadwal untuk menyelesaikan setiap tugas.

Mengetahui perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas membantumu dalam membuat jadwal kerja. Dengan begitu, kamu akan menjadi lebih produktif serta menikmati pekerjaanmu.

Selain itu, terus evaluasi jadwal – atau semua tindakan kerja yang kamu lakukan dalam menyelesaikan workload. Melalui evaluasi diri, maka hal ini akan membantumu mengelola waktu dengan lebih baik lagi. Evaluasi dapat memberimu insight apakah kamu terlalu lama dalam menyelesaikan satu pekerjaan atau tidak.

 

7. Tetap Menjaga Konsentrasi

Credit Image - lifestyle.kompas.com

Dalam menghadapi workload yang berat, tentu kamu dituntut agar tetap berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam hal ini, pastikan juga energi tubuhmu sudah terjaga dengan baik, ya. Jadi, apa yang bisa dilakukan?

Pastikan kamu sudah mendapat asupan makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral. Kedua mikronutrien tersebut penting untuk menjaga energi tubuh, sehingga kamu dapat beraktivitas secara optimal.

Selain dari makanan, vitamin dan mineral juga bisa diperoleh dari mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang memiliki kandungan lengkap.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga energi tubuh agar tidak gampang lelah, serta menjaga daya tahan tubuh agar kamu tidak mudah jatuh sakit.

Tenang, kandungan vitamin C dalam Enervon Active ramah di lambung yang sensitif, kok!

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama untuk beraktivitas seharian.

Untuk memperoleh produk Enervon Active, kamu bisa segera dapatkan di sini!

 

Punya workload yang cukup berat? Pastikan kamu sudah menghadapinya dengan tepat, sehingga permasalahan burnout dapat dihindari.

 

 

Featured Image – karirgogo.com

Source – glints.com