Tiada hari tanpa membuat ulah, inilah kalimat yang kerap diungkapkan oleh orangtua. Ketika anak membuat kesalahan, seperti memukul, mengganggu temannya, hingga menangis, moms dan dads perlu memberi nasihat. Ingat, nasihat, ya, bukan langsung diomeli!

Sayangnya, di sela-sela teguran tersebut, mungkin moms dan dads pernah sesekali membandingkan Si Kecil dengan orang lain. Hal ini terkadang dilakukan tanpa disadari. Apakah kamu juga pernah melakukannya?

Jika iya, hindari mengulanginya lagi, ya. Karena, membandingkan anak dapat membawa dampak negatif, apalagi buat kesehatan mentalnya. Berikut ini kemungkinan buruk yang bisa terjadi ketika moms dan dads sering melakukan hal tersebut.

 

 

Anak Meragukan Dirinya Sendiri

Credit Image - alodokter.com

Hanya dengan terus membandingkan tanpa benar-benar memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri lambat laun akan membuat anak cenderung meragukan dirinya sendiri. Ini terutama terjadi begitu anak tahu bahwa ada orang lain yang lebih unggul dari dirinya.

Moms dan dads bisa membantu anak berubah menjadi orang yang lebih baik tanpa harus membanding-bandingkan dirinya. Caranya, cukup dengan memberi tahu apa yang seharusnya anak lakukan dan terus membimbingnya supaya dapat berubah. Tak sulit untuk dilakukan, ya?

 

Merasa Cemburu

Masih sering beranggapan kalau rasa cemburu hanya timbul kepada pasangan saja? Moms dan dads, perasaan ini juga bisa dirasakan oleh anak-anak, lho. Saat kamu terus membandingkan dirinya dengan anak lain yang lebih baik, anak tentu jadi merasa cemburu karena ada orang yang jelas-jelas “difavoritkan” oleh orangtuanya sendiri.

Kecemburuan yang terpupuk sejak kecil tidak baik untuk kesehatan mental anak, karena dapat menimbulkan kebencian, permusuhan, atau kekecewaan mendalam. baik pada diri sendiri maupun orangtua dan teman-temannya.

 

Sering Berpikiran Negatif

Credit Image - growhappy.co.id

Di awal kamu membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lainnya, di awal, mungkin ia terpacu untuk menjadi lebih baik.

Namun jika kamu tidak pernah mengapreasiasi usahanya dengan terus membandingkan anak dengan yang lain, ia jadi tidak pernah merasa bangga dan puas dengan apa yang dilakukannya. Ia akan dirundung dengan pikiran negatif bahwa ia tidak akan pernah sukses karena terus merasa cemas dan takut gagal.

Akibatnya, Si Kecil jadi tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri dan semakin terpuruk. Oleh karena itu, selalu puji anak atas hal sekecil apa pun yang sudah ia peroleh, ya!

 

Hubungan Orangtua dan Anak Menjadi Renggang

Terus mengatakan bahwa selalu ada orang lain yang lebih baik daripada anak lama-lama bisa menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini bisa memengaruhi kedekatan antara anak dan ibu ataupun dengan ayahnya.

Anak mungkin merasa dihina, disudutkan, tidak diperhatikan, dan tidak pernah didukung oleh orangtuanya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, ia mungkin juga menganggap bahwa kamu tidak menyayanginya.

Emosi anak yang tidak stabil bisa meluap karena ini, sehingga akhirnya moms dan dads akan langganan beradu mulut dengan anak. Suasana kekeluargaan yang seharusnya hangat justru memanas dan bisa merenggangkan hubungan anak dan orangtua.

Jadi, jangan sampai kebiasaan membandingkan anak ini menjadi bumerang untuk dirimu sendiri karena keliru dalam mendidiknya!

 

Anak Mengalami Kecemasan Sosial

Credit Image - understood.org

Setelah merasa meragukan dirinya sendiri, dia bisa menjadi pemalu dan tidak mau berhubungan dengan orang lain. Kemudian, anak pun akan berpikir bahwa dia tidak punya apa-apa untuk dihargai atau dibanggakan.

Lebih buruknya lagi, SI Kecil mungkin menggunakan cara yang negatif saat berinteraksi dengan teman-temannya. Hal itu dikarenakan dia memendam perasaan negatif terhadap orang-orang yang selalu dibandingkan dengannya.

 

Menghindari membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lainnya memiliki peranan besar dalam tumbuh kembang, lho. Dengan tidak membandingkan, ia bisa memiliki karakter yang kuat – dan tentunya kesehatan mentalnya tetap terjaga.

Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, moms dan dads perlu memberi asupan makanan bernutrisi tinggi yang juga berperan penting dalam membantu meningkatkan kecerdasan dan perkembangan otak Si Kecil.

Dan lengkapi nutrisi anak dengan memberinya asupan multivitamin dengan kandungan lengkap. Moms dan dads direkomendasikan memberi suplemen Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak.

Selain itu, sejumlah vitamin tersebut juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan Si Kecil, mengoptimalkan tumbuh kembangnya, memperkuat tulang dan gigi, sekaligus membantu penuhi kebutuhan nutrisi harian.

Yuk, peroleh multivitamin Enervon-C Plus Sirup dengan mendapatkannya di official store di Tokopedia!

 

Apakah moms dan dads masih sering membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lainnya? Yuk, hindari melakukan hal ini di kemudian hari. Karena, anak bisa saja mengalami deretan dampak buruk di atas, lho.

Jadi, tetap apresiasi anak, meski sikapnya belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasimu!

 

 

Featured Image – popmama.com

Source – hellosehat.com