Pernah mengalami badan lemas dan gemetar? Sepertinya kondisi ini kerap dialami secara tiba-tiba sehingga cukup sulit untuk mengetahui apa penyebabnya. Karena bisa dialami siapa saja dan dari berbagai usia, penting bagi kamu untuk memahami beberapa kemungkinan penyebabnya. Selain itu, keluhan yang sering dianggap remeh ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Apalagi jika disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Simak pembahasan lengkapnya, dari penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.

Sebelum masuk pembahasan lebih detail, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa badan lemas dan gemetar bisa terjadi secara mendadak. Namun ada juga yang merasakan keluhan ini dengan frekuensi yang cukup sering tanpa mengetahui penyebab utamanya. Sebagian orang merasakan lemas dan bergetar yang diikuti dengan kelelahan hingga demam ringan.

Penyebab Badan Lemas dan Gemetar Serta Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Secara garis besar, penyebab badan lemas dan gemetar dibagi menjadi 2 kategori utama. Pertama adalah penyebab yang berasal dari gaya hidup dan faktor mendadak lain. Sedangkan yang kedua adalah penyebab yang berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu.

1. Gula Darah dan/atau Tekanan Darah Rendah

Penyebab pertama datang dari gula darah rendah atau tekanan darah yang rendah. Angka gula darah di bawah 70 mg per desiliter umumnya membuat seseorang mengalami lemas dan gemetar. Meski bisa terjadi pada siapa pun, namun kondisi ini paling sering menimpa orang dengan diabetes yang mendapat suntikan insulin berlebih. Saat terjadi pada pemilik diabetes, dokter mungkin akan meresepkan dosis insulin yang baru. Sedangkan untuk selain pemilik diabetes, cobalah untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau minuman manis untuk menaikkan gula darah.

Sedangkan tekanan darah rendah yang bisa memicu gemetar dan lemas adalah yang kurang dari 90/60 mm. Selain kerap ditemukan pada lansia, kondisi ini juga biasanya dialami oleh perempuan hamil, seseorang dengan masalah jantung, hingga orang yang kehilangan banyak darah. Penanganan medis segera dianjurkan untuk mengatasi kondisi ini.

2. Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

Badan lemas dan gemetar juga bisa dialami oleh orang yang terlalu banyak mendapat asupan kafein. Takaran kafein yang disarankan untuk orang dewasa adalah maksimal 400 mg per hari. Namun banyak juga orang yang lebih sensitif sehingga sudah merasakan efek sampingnya meski hanya minum sedikit kopi. Ketika ini penyebabnya, seseorang perlu memperbanyak minum air putih. Kemudian hindari atau batasi mengonsumsi kafein untuk beberapa hari berikutnya.

3. Dehidrasi

Salah satu gejala dehidrasi adalah mual, muntah, demam, kehilangan nafsu makan, hingga badan lemas dan gemetar. Hal ini terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat yaitu tidak memperhatikan asupan cairan tubuh. Ciri paling terlihat pada penderita dehidrasi adalah warna urine yang kuning pekat atau keruh. Jika kamu mengalami hal ini, segeralah tambah asupan minum air putih untuk menghindari gejala kesehatan lain.

4. Anemia

Penyebab lemas dan gemetar lain yang juga sering diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat adalah anemia. Meskipun bisa saja terjadi karena sistem metabolisme yang kurang optimal dan sulit menyerap zat besi, anemia juga bisa disebabkan oleh pola makan yang kurang bernutrisi. Selain mengubah pola makan menjadi lebih bergizi, seseorang mungkin juga perlu mengonsumsi vitamin penambah darah atau suplemen vitamin C.

Image by freepik

5. Ritme Jantung Tidak Teratur

Biasa disebut aritmia, kondisi ini dimiliki oleh orang dengan detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Salah satu dampak negatif dari aritmia adalah jantung tidak mampu memompa darah secara efektif dan mengakibatkan tubuh terasa lemah dan lelah. Bila tidak segera mendapat diagnosis atau pengobatan medis, kondisi ini bisa mengancam jiwa.

6. Sindrom Kelelahan Kronis

Termasuk dalam kondisi serius dan bersifat jangka panjang, sindrom kelelahan kronis adalah kondisi yang dipengaruhi oleh banyak sistem tubuh. Selain badan lemas dan gemetar, seseorang bahkan akan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Karena menyerang beberapa organ tubuh, penderitanya mungkin juga mengalami gejala penyerta serius seperti kelelahan berlebih, gangguan tidur, hingga masalah kognitif. Meskipun belum ada obat atau perawatan yang bisa menyembuhkan total, sindrom kelelahan kronis dapat dikurangi gejalanya dengan beberapa terapi. Selain tenaga medis, keluarga dan orang-orang di sekitarnya juga perlu mendukung proses pemulihan.

7. Penyakit Parkinson

Penyakit parkinson adalah masalah otak yang membuat tubuh sulit mengelola keseimbangan badan sehingga sering gemetar. Gejala awal dari penyakit ini mungkin sulit dideteksi, namun menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu. Selain gemetar, penderitanya mungkin juga akan merasakan kelelahan, hilang ingatan, hingga depresi. Melakukan konsultasi dengan dokter lebih awal dianjurkan terutama untuk orang dengan riwayat keluarga yang mengalami penyakit ini.

Gejala Penyerta dan Tanda Penderita Harus ke Dokter

Selain badan lemas dan gemetar, terdapat beberapa gejala lain yang menyertainya. Mulai dari yang ringan seperti pusing, mual, dan sulit berkonsentrasi. Hingga gejala berat seperti berkeringat dingin dan jantung berdebar kencang. Apabila tindakan pertolongan pertama di atas tidak membuat gejalanya membaik setelah berhari-hari, segeralah mengunjungi dokter.

Hal yang perlu dipahami berdasarkan penyebab di atas adalah penanganan untuk setiap penyebab bisa berbeda meskipun sama-sama mengakibatkan badan gemetar dan lemas. Jika pengubahan gaya hidup dan pola makan belum bisa menghilangkan keluhan ini, segeralah menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Termasuk bagi penderita yang memiliki riwayat kondisi medis tertentu dan/atau ketika muncul gejala lain yang lebih parah dan mengkhawatirkan. Penderitanya mungkin perlu menjalani beberapa prosedur tes laboratorium. Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin cepat pula akar masalahnya ditangani.

Lakukan Tindakan Pencegahan Bersama Enervon-C Effervescent

Kembali pada faktor gaya hidup sehat, kamu sangat bisa melakukan tindakan pencegahan badan lemas dan gemetar dari sekarang. Selain mencukupi cairan tubuh, ada beberapa tips pencegahan lain yang bisa dimulai hari ini. Di antaranya adalah mencukupi waktu tidur berkualitas, rutin berolahraga dan aktivitas fisik, mencukupi asupan nutrisi harian, hingga mengonsumsi vitamin penambah darah bila diperlukan.

Khusus untuk mendukung pemenuhan asupan nutrisi harian, cobalah mengonsumsi Enervon-C Effervescent. Suplemen effervescent yang mengandung multivitamin dan mineral lengkap ini juga bisa berperan sebagai pendukung produksi sel darah merah melalui asupan vitamin C (1000 mg). Hanya dengan konsumsi satu kali per hari, kamu akan mendapat mikronutrien penting lain. Mulai dari vitamin B1 (50 mg), B2 (25 mg), B6 (10 mg), B12 (0,005 mg), niacinamide (50 mg), hingga kalsium pantotenat (20 mg). Produk Enervon yang satu ini dan varian lain juga sudah bisa diakses melalui toko resminya di Tokopedia dan Shopee. Pastikan tubuh mendapat nutrisi harian dengan konsumsi Enervon.

Referensi:

  • Peter Morales Brown. 2024. Why do I feel shaky, weak, and tired? What can I do about it?. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/feeling-weak-and-shaky-and-tired
  • Centers for Disease Control and Prevention. 2024. ME/CFS Basics. Diakses dari https://www.cdc.gov/me-cfs/about/index.html 

Featured Image - Image by 8photo on Freepik