Sejak awal Covid-19 merebak berbagai istilah baru mulai terdengar. Termasuk long Covid atau sindrom pasca infeksi virus di mana penyintas masih merasakan gejala dalam jangka waktu yang lama, bahkan setelah dinyatakan negatif.

Biasanya, gejala berkepanjangan tersebut terjadi selama 12 minggu setelah penyintas dinyatakan positif Covid-19. Indikasinya pun beragam, seperti mirip dengan saat terinfeksi virus. Namun, sebuah studi terbaru menemukan gejala long Covid berupa benjolan di tenggorokan.

Bagaimana bisa? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!

 

 

Long Covid Sering Dialami Penyintas

Credit Image - medscape.com

Long Covid merupakan gejala infeksi virus corona yang masih bertahan meski penyintas sudah dinyatakan negatif secara tes PCR maupun antigen. Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari kelelahan, batuk-batuk, rambut rontok, mudah lupa atau memory loss, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.

Gejalanya memang sekilas mirip ketika sedang positif Covid-19 – dan berlangsung dalam waktu yang beragam, ada yang 4-12 pekan, atau ada pula yang sampai 6 bulan. Jadi, long Covid merupakan gejala yang masih dirasakan meski hasil tes negatif, ya!

 

Gejala Benjolan pada Penyintas yang Alami Long Covid

Dilansir dari Detik, dari studi yang dilakukan di Belanda dan dipublikasikan di Lancet Journal mengumpulkan data yang dilaporkan oleh lebih dari 4.200 orang, berusia antara tujuh dan 53 tahun. Dan, studi juga mengamati gejala yang muncul pada pasien selama 90 hingga 150 hari setelah dinyatakan positif.

Hasilnya, ditemukan gejala berupa nyeri dada, kesulitan bernapas, nyeri saat bernapas, ageusia dan anosmia, hingga benjolan di tenggorokan.

Ada pun gejala benjolan di tenggorokan tersebut dianggap sebagai gejala long Covid-19 yang parah – dan lebih banyak dilaporkan pasien wanita daripada pria. Meski demikian, penemuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, ya.

Gejala yang lebih parah pada peserta positif Covid-19, 90-150 hari setelah infeksi termasuk gejala sensorik, yaitu ageusia atau anosmia, ekstremitas kesemutan, benjolan di tenggorokan, dan rasa panas serta dingin secara bergantian.

 

Long Covid yang Paling Umum Dirasakan

Credit Image - bola.com

Dikutip dari CNN Indonesia, hasil studi gejala long Covid antarnegara ternyata berbeda-beda. Lalu, bagaimana dengan indikasi yang dialami di Indonesia? Penelitian dari RSUP Persahabatan dengan 385 responden menemukan beberapa gejala umum Long Covid di Indonesia meliputi:
1. Kelelahan
2. Batuk
3. Nyeri otot
4. Sesak napas

Gejala ini bisa menetap bahkan lebih dari enam bulan dan tidak jauh berbeda dengan gejala yang ada di luar negeri.

 

Cegah Infeksi Virus, Jaga Terus Imunitasmu!

Alih-alih mengalami gejala berkepanjangan, memang ada baiknya kamu mencegah infeksi Covid-19 dari awal. Ingat, melakukan pencegahan lebih baik dari mengobati!

Mencegah infeksi virus dapat dilakukan mempertahankan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Untuk melengkapi hidup sehatmu, jangan lupa mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti rangkaian suplemen dari Enervon.

Enervon-C memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg yang mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar selama berkegiatan seharian.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Dengan rutin mengonsumsi Enervon-C maupun Enervon Active, proses metabolisme juga semakin maksimal, berkat kandungan vitamin B kompleks yang akan mengubah makanan menjadi sumber energi untuk beraktivitas seharian penuh.

Untuk anak-anak, dapat diberikan Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit, menjaga anak tetap aktif selama masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, sekaligus dapat membantu pembentukan tulang dan gigi.

Dan bagi usia lanjut, dapat diberikan multivitamin Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera kunjungi di official store di Tokopedia – dan segera pilih multivitamin andalanmu!

 

Long Covid dapat menyebabkan gejala benjolan di bagian tenggorokan, serta indikasi lainnya. Jika deretan kondisi ini semakin memburuk, ada baiknya kunjungi fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan, ya.

 

 

Featured Image – hot.liputan6.com

Source – detik.com