Ketika akan mengajukan resign kerja, memberikan surat pengunduran diri merupakan tahap yang tentu tidak bisa dilewatkan. Terlepas dari alasan resign yang kamu berikan, surat ini adalah salah satu bentuk etika saat akan keluar dari suatu perusahaan.

Enervon sarankan kamu jangan resign sesuka hatimu – dan pastikan tetap surat resign kerja, ya. Karena, tentu saja kamu tidak ingin meninggalkan kesan buruk di mata atasan dan rekan kerja, kan? Kalau begini, reputasi bisa tercoreng, lho!

Agar kamu bisa menulis surat pengunduran diri secara tepat, berikut ini hal yang harus dipersiapkan dan panduan dalam penulisannya. Simak informasi lengkapnya, yuk!

 

 

Jenis-Jenis Surat Resign Kerja

Credit Image - flexjobs.com

Sebelum memasuki ke pembahasan soal penulisan surat resign kerja yang tepat, ada beberapa jenisnya yang penting untuk kamu ketahui. Berikut ini di antaranya:

1. One month notice

Sesuai namanya, one month notice berarti adanya surat pemberitahuan satu bulan sebelum kamu resmi resign dari perusahaan. Memberitahukan satu bulan sebelumnya berarti kamu memberikan atasan waktu untuk mencari pengganti posisimu.

Kalau perusahaan mendapatkan pengganti kurang dari satu bulan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam membantunya mengerti tugas dan tanggung jawab yang akan diembannya nanti. Karena itu, one month notice merupakan pengunduran diri yang menjadi standar di perusahaan.

 

2. Two-weeks notice

Di samping one month notice, ada pula two-weeks’ notice, yaitu pemberitahuan pengunduran diri dua minggu sebelumnya.

Dibandingkan dengan one month notice, surat pemberitahuan ini lebih mendadak dan resign-mu bisa ditolak oleh perusahaan. Kecuali, alasanmu benar-benar mendesak dan cukup logis bagi pihak perusahaan, ya!

Misalnya saja karena penyakit, urusan keluarga, tempat kerja barumu membutuhkan kamu secepatnya, dan lain sebagainya.

Kalau alasan tidak dicantumkan dalam surat pengunduran diri, kamu harus menjelaskannya ketika menyerahkannya, atau jika ditanyakan oleh atasan. Dengan begitu, sebisa mungkin kamu meninggalkan tempat kerjamu dengan hubungan baik yang masih terjaga.

 

Hal yang Harus Dipersiapkan dengan Baik

Selanjutnya, sebelum benar-benar memberikan surat resign kerja, ada pula beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan baik. Apa saja?

1. Diskusikan dengan atasan

Berdiskusilah dengan atasan sebelum memutuskan untuk menulis surat resign kerja. Karena atasanmu adalah yang selama ini bekerja bersamamu, dia akan lebih mengerti bagaimana situasi dan performa kerjamu selama ini.

Kamu bisa memulai percakapan informal dengannya, mengemukakan alasan mengapa kamu ingin mengundurkan diri. Kalau alasanmu terkait budaya atau lingkungan kerja, mungkin saja atasanmu bisa memberikan solusi.

Yang pasti, biarkan atasan mengetahui keinginanmu tersebut, jadi ia pun bisa mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi.

Kemudian, pastikan kamu sudah menjelaskan alasan dan tujuanmu mengundurkan diri, ya. Apa pun tujuannya, kamu harus sudah yakin!

 

2. Cek kembali kontrak kerja

Sebelum mengundurkan diri, cek kontrak yang sudah kamu tanda tangani dan setujui di awal masa kerja.

Apakah ada jangka waktu tertentu sebelum kamu boleh mengundurkan diri dari perusahaan tersebut? Jika ada, coba periksa kembali ketentuannya – dan apa konsekuensi kalau kamu melanggar perjanjian tersebut.

Biasanya, konsekuensi tersebut berupa pengganti gaji dalam periode tertentu atau senilai gaji di sisa masa kontrak. Jadi, perhatikan baik-baik bagaimana ketentuan kontrak dan jangka waktu yang kamu miliki di perusahaan tersebut.

 

3. Patuhi waktu pengunduran diri

Kebijakan setiap perusahaan terkait pengunduran diri tentunya berbeda-beda, termasuk juga terkait waktu pengunduran diri.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, istilah yang umum digunakan ada one month notice, juga two weeks’ notice. Pastikan kamu tahu kebijakan waktu mana yang perusahaan gunakan, ya. Jadi, sebisa mungkin berikan informasi jauh hari sebelum kamu resmi keluar.

Hal tersebut terkait dengan penggantimu, dan kepada siapa tugas-tugasmu dipindah tangankan nantinya.

 

4. Tulis surat

Perusahaan yang memiliki struktur dan sistem kerja baik tentunya memiliki prosedur untuk segala sesuatunya. Termasuk juga untuk pengunduran diri. Kamu tentu tidak bisa sekadar mengirim pesan singkat atau berbicara secara lisan, dan kemudian meninggalkan tempat kerjamu.

Pada umumnya, harus ada surat pengunduran diri yang kamu buat dan serahkan. Bisa itu kepada atasan atau pihak HRD, tergantung kebijakan dari perusahaan.

 

5. Kembalikan aset kantor

Jika pengunduran dirimu sudah diterima – dan kamu telah memenuhi waktu pengunduran diri. Nah, sebelum benar-benar keluar, pastikan kembalikan dahulu aset kantor, ya.

Selama bekerja, aset atau fasilitas apa saja yang kamu terima dari perusahaan? Apa pun itu, coba ingat-ingat semuanya dan kembalikan kepada atasan atau bagian tertentu yang mengurus pengadaan barang di kantor.

Karena tidak lagi bekerja di sana, barang-barang itu pun otomatis sudah bukan hakmu lagi.

 

Panduan Menulis Surat Pengunduran Diri

Credit Image - roberthalf.com

Surat resign kerja bukanlah dokumen yang bisa dibuat asal-asalan – alias ada ketentuannya, lho. Tapi, sebisa mungkin tulislah surat tersebut secara singkat dan sederhana. Ungkapkan keingnanmu untuk mengundurkan diri dari posisi saat ini.

Surat tersebut baiknya ditulis dengan positif, jangan cantumkan hal-hal yang menyinggung, ya!

Selain itu, surat resign juga harus berisi informasi kapan kamu akan meninggalkan perusahaan tersebut. Sehingga, pihak perusahaan dapat menyiapkan apa yang dibutuhkan setelah kamu mengundurkan diri.

Untuk menulis surat pengunduran diri yang baik, ada pula struktur yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Header

Mulailah dengan informasi kontakmu dan atasan siapa pun yang kamu tuju, disertai tanggal pembuatan surat tersebut.

 

2. Salam

Tulis kepada siapa tujuan surat tersebut (Yth. Bapak X/ Ibu Y)

 

3. Paragraf

Sampaikan pernyataan dan tanggal pengunduran dirimu. Jika memungkinkan, beritahu alasan meninggalkan pekerjaan tersebut. Selain itu, informasikan bahwa kamu bersedia membantu peralihan tugas, kecuali jika memang tidak memungkinkan.

Jangan lupa juga untuk mengucapkan terima kasih dan hal-hal baik ke perusahaan. Jika kamu membutuhkan referensi pun, kamu bisa melakukannya. Tak lupa untuk mengucapkan penutup dan membubuhkan tanda tangan.

 

4. Hindari hal-hal berikut

  • Mengajukan surat resign ketika belum yakin.
  • Menjelek-jelekkan siapa pun dalam surat pengunduran diri.
  • Tidak mengungkapkan rasa terima kasih.
  • Menyombongkan pekerjaan di tempat barumu.
  • Tidak mengecek dan baca ulang surat resign yang dibuat.

 

Pastikan Konsentrasi Sudah Terjaga dengan Baik!

Agar penulisan surat resign kerja dapat dilakukan dengan baik – dan pastinya tidak ada yang terlewat, kamu perlu menjaga konsentrasi dengan baik, ya. Selain itu, boost energi juga tidak kalah pentingnya, lho!

Untuk menjaga energi saat beraktivitas, pastikan kamu sudah mencukupi asupan makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral.

Selain dari makanan, vitamin dan mineral juga bisa diperoleh dari mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang memiliki kandungan lengkap.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga energi tubuh agar tidak gampang lelah, serta menjaga daya tahan tubuh agar kamu tidak mudah jatuh sakit.

Tenang, kandungan vitamin C dalam Enervon Active ramah di lambung yang sensitif, kok!

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama untuk beraktivitas seharian.

Ingin segera mendapatkan produk Enervon Active, yuk, segera kunjungi official store Enervon di sini, ya.

 

Jadi, itulah informasi mengenai penulisan surat resign kerja – dan persiapannya. Jangan lewatkan hal-hal di atas agar proses pengunduran diri lebih lancar!

 

 

Featured Image – godshall.com

Source – glints.com