Moms dan dads, dalam penerapan pola asuh pada anak, ada satu hal yang harus kamu pahami, yaitu menjadi orang tua bukan berarti selalu benar. Sayangnya, seringkali justru Si Kecil dianggap memiliki banyak kesalahan dan dosa pada orang tuanya, lho. Padahal, yang sebaliknya pun bisa terjadi.

Nyatanya, ada berbagai dosa orang tua terhadap anak yang acapkali tidak disadari, terkadang hal ini yang membuat anak bertanya-tanya "mengapa orang tua aku tidak bisa mengerti perasaanku?". Ingat, Moms dan dads memiliki kewajiban yang harus dipenuhi kepada Si Kecil. Kalau tidak, maka kamu bersalah karena tidak memenuhi tanggung jawab.

Nah, agar tidak salah langkah dalam mengasuh anak, ada 6 dosa orang tua terhadap anak yang penting untuk dihindari. Apa saja? Simak informasinya di bawah ini, yuk!

 

 

1. Menelantarkan Anak

Credit Image - kapanlagi.com

Memiliki anak bukan sekadar melahirkan dan menyusui saja. Banyak keperluan mereka yang harus dipenuhi orang tuanya. Terutama saat mereka masih kecil dan belum bisa menolong dirinya sendiri. Tapi, apa sih hal yang dianggap menelantarkan anak? Ternyata ada banyak, lho!

Misalnya, tidak memberikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya. Seperti contoh, membiarkan anak terlalu banyak bermain gadget dan tidak menstimulasinya sesuai umur. Atau, memberikan makanan seadanya dengan alasan tak ada waktu, malas memasak, atau tidak sempat mencari makanan sehat. 

Jika anak sakit, matanya sudah minus, atau ada gangguan dalam perkembangannya karena ditelantarkan orangtua, maka itu menjadi dosa orang tua terhadap anak.

Begitu juga kebutuhan kasih sayang anak. Tidak cukup memberikan perhatian dan kasih sayang karena alasan sibuk juga dianggap menelantarkan anak. Jadi, jika moms dan dads masih melakukan kesalahan ini, yuk, jangan sampai diulangi lagi ke kemudian hari!

 

2. Memberikan Pernyataan Negatif pada Anak

Ucapan adalah doa – begitu pula perkataan orang tua kepada anaknya, ini merupakan bentuk doa. Jika moms dan dads terus-menerus memberikan pernyataan negatif, maka anak pun akan menjadi apa yang kamu katakan, lho.

Jadi, tak heran kalau hal ini termasuk dalam dosa orang tua terhadap anak, yang bahkan sering dilakukan tanpa disadari!

Beberapa contoh yang mungkin sering dilakukan adalah mengatakan bahwa anak tersebut nakal atau tidak bisa diatur. Atau, menyebut anak bawel atau cerewet saat sedang senang bicara. Padahal, ini adalah tahapan perkembangan yang baik pada anak. 

Menurut para psikolog, anak-anak cenderung mencontoh orang tuanya. Di mana, moms dan dads adalah role model atau sosok yang disayang dan dikagumi anak. Saat anak dianggap tidak menurut atau sulit diatur, mungkin kamu harus berkaca, bukannya memberikan pernyataan negatif pada Si Kecil!

 

3. Mengekang Anak Secara Berlebihan

Credit Image - halodoc.com

Terlalu mengatur segalanya juga ternyata menjadi salah satu dosa orang tua terhadap anak, lho. Salah jika kamu beranggapan bahwa orang tua harus mengatur segalanya. Banyak yang salah beranggapan bahwa, orangtua harus mengatur segalanya untuk anak. Alhasil, moms dan dads menjadi sosok yang otoriter dan terlalu mengekang anak.

Pada sebuah penelitian oleh dr Mai Stafford dari University College London, terlihat bagaimana orangtua yang mengekang anak memengaruhi kesehatan mental anak. 

Penelitian ini dilakukan pada 5.000 orang yang lahir pada tahun 1946. Mereka diteliti bagaimana cara diasuhnya pada waktu kecil dan efeknya pada diri mereka bertahun-tahun kemudian. 

Hasilnya, orang tua yang mengutamakan kehangatan dan respon positif menghasilkan anak yang lebih bahagia dan sehat mentalnya. Sementara orang tua yang mengekang dan otoriter menghasilkan anak yang tidak bahagia dan tidak puas pada hidupnya. 

Nah, moms dan dads, dosa kecil yang terjadi sekarang bisa memberikan efek besar di kemudian hari, kan?

 

4. Tak Membekali Diri Saat Menjadi Orang Tua

Menjadi orang tua bukanlah hal yang bisa dilakukan tanpa ilmu. Seperti saat kamu ingin masuk sekolah atau universitas, harus memiliki ilmu yang cukup untuk bisa melewati ujian masuk. 

Begitu juga saat memiliki anak, kamu tidak bisa puas dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki saat ini saja. Harus lebih banyak mencari tahu dan menuntut ilmu tentang parenting. Dengan begitu, anak bisa diurus dan diasuh dengan baik dan benar. 

Dari mana saja ilmu parenting? Yang pertama adalah dari agama. Kemudian bisa dari ilmu lainnya. Banyak terapan ilmu yang bisa kamu pilah pilih untuk diaplikasikan dalam rumah. 

Beberapa ilmu parenting lainnya adalah bagaimana memberi stimulasi motorik dan sensori yang tepat, bagaimana siklus tidur dan makan anak, lalu, bagaimana cara menguatkan bonding antar anak dan orangtua. 

Anak berhak mendapat yang terbaik dari orang tuanya – dan kamu pun harus memenuhi diri dengan ilmu agar pengasuhan bisa berjalan dengan maksimal. 

 

5. Sering Membandingkan Anak

Credit Image - haibunda.com

Setiap anak hadir dengan keunikannya masing-masing. Seorang anak bisa baca dari umur 4 tahun, sementara yang lainnya, sudah memiliki kemampuan motorik hebat di umur yang sama. Jadi, membandingkan Si Kecil dengan lainnya – atau bahkan saudara kandungnya pun termasuk dosa orang tua terhadap anak, lho.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology mengungkapkan bahwa membandingkan anak bisa membahayakan mereka seumur hidup. 

Menurut pakar parenting dr Justin Coulson, membandingkan anak sama seperti mengajarkan mereka bahwa hidup adalah kompetisi. Ia akan selalu menganggap ada orang lain yang lebih baik dari dirinya.  Alhasil, bisa merusak harga diri, mengurangi motivasi, dan meningkatkan kecemasan pada anak. 

 

6. Tak Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Anak

Kelalaian yang mungkin masih sering dilakukan orangtua pada anaknya, yaitu belum mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil secara maksimal. Padahal, kecukupan nutrisi yang baik dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak, termasuk dalam urusan kecerdasannya.

Untuk itu, moms dan dads perlu memberikan makanan bergizi tinggi – dan tentunya kaya akan vitamin serta mineral. Selain itu, penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan memberi multivitamin Enervon-C Plus Sirup yang punya ragam kandungan lengkap.

Enervon-C Plus Sirup merupakan multivitamin khusus anak yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh anak.

Selain itu, sejumlah vitamin tersebut juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan Si Kecil, mengoptimalkan tumbuh kembangnya, memperkuat tulang dan gigi, sekaligus membantu penuhi kebutuhan nutrisi harian.

Moms dan dads, yuk peroleh multivitamin Enervon-C Plus Sirup dengan mendapatkannya di official store di Tokopedia.

 

Jadi, itulah deretan dosa orang tua terhadap anak. Jika moms dan dads masih kerap melakukannya, yuk, segera dihindari sebelum terlambat!

 

 

Featured Image – berkeluarga.id

Source – popmama.com