Sebagian besar bagimu pasti tahu bahwa depresi memberikan dampak besar terhadap emosi. Namun ternyata, hal ini juga dapat memengaruhi kesehatan secara fisik, termasuk organ jantung. Tapi, apa hubungan di antara keduanya?

Mungkin kamu merasa bahwa depresi dan kesehatan jantung adalah dua hal yang berbeda. Tapi, depresi juga meningkatkan masalah jantung – begitu juga dengan orang yang didiagnosis dengan masalah jantung, mereka lebih mungkin mengalami depresi setelahnya.

Berikut ini ulasan mengenai depresi dengan kesehatan jantung yang perlu kamu ketahui.

 

 

Bagaimana Depresi Bisa Menyebabkan Penyakit Kardiovaskular?

Credit Image - alodokter.com

Stres mental, termasuk depresi, memiliki efek negatif pada kesehatan jantung. Berikut efeknya dijelaskan laman Cleveland Clinic:

  • Stres yang tidak dikelola dapat memicu hipertensi, kerusakan arteri, irama jantung yang tidak teratur, dan sistem kekebalan yang melemah.
  • Pasien dengan depresi mengalami peningkatan reaktivitas trombosit, penurunan variabilitas jantung, dan peningkatan penanda proinflamasi, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
  • Depresi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan perkembangan penyakit arteri koroner, baik pada orang dengan masalah jantung ataupun tidak.
  • Orang dengan depresi lebih mungkin mengadopsi gaya hidup negatif, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, tidak aktif secara fisik, pola makan yang buruk, dan menarik diri dari lingkungan sosial yang mengganggu pengobatan penyakit jantung.

 

Diagnosis Masalah Jantung dapat Sebabkan Depresi!

Begitu pula sebaliknya. Diagnosis masalah jantung pun dapat menyebabkan depresi hingga memperburuk kondisi kardiovaskular. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, serangan jantung dapat berdampak pada banyak aspek kehidupan, seperti:

  • Sikap dan suasana hati.
  • Pandangan tentang masa depan.
  • Keraguan tentang kemampuan untuk menjalani peran sebagai orang tua, suami atau istri, anak, atau karyawan.
  • Rasa bersalah dan menyesal tentang kebiasaan sebelumnya yang mungkin menjadi penyebab masalah jantung.
  • Rasa malu dan keraguan diri atas kemampuan fisik yang berkurang.
  • Selama pemulihan dari operasi jantung, depresi dapat meningkatkan rasa sakit, kelelahan, atau menyebabkan seseorang menarik diri dalam isolasi sosial.
  • Pasien gagal jantung dengan depresi memiliki peningkatan risiko dirawat kembali di rumah sakit.

 

Depresi Menjadi Salah Satu Penyebab Gaya Hidup Tak Sehat

Credit Image - eehealth.org

Mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi juga menjadi salah satu penyebab penerapan gaya hidup tidak sehat. Mengutip Everyday Health, depresi menyebabkan seseorang lebih sulit untuk bangun dari tempat tidur, berolahraga, dan memasak makanan bergizi untuk diri sendiri setiap hari.

Selain itu, hidup dengan depresi juga menyebabkan seseorang lebih mungkin mengalami penambahan berat badan dan merokok. Semua kebiasaan buruk tersebut dapat memengaruhi kesehatan secara negatif. Ini semua adalah faktor risiko hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung itu sendiri.

 

Depresi pun Membuat Seseorang Enggan Mencari Bantuan Medis

Depresi cenderung membuat seseorang mengabaikan tanda-tanda ketidaknormalan pada tubuh. Misalnya, kamu didiagnosis dengan depresi dan mulai mengembangkan gejala gangguan jantung, seperti detak jantung yang cepat atau nyeri dada. Orang dengan depresi cenderung mengabaikan gejala ini dan mungkin enggan membuat janji dengan dokter untuk membahas gejala-gejala ini.

Depresi dan masalah jantung sering kali berbagi gejala. Misalnya, depresi dan penyakit jantung sama-sama memiliki gejala yang tumpang tindih, seperti kelelahan dan kecemasan. Jadi, orang yang menunjukkan gejala ini wajib membuat janji medis untuk dievaluasi oleh dokter.

 

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengelola Depresi Sangat Diperlukan

Credit Image - genesisrecovery.com

Dilansir dari University of Iowa Hospitals & Clinics, perubahan gaya hidup untuk mengelola depresi sangat diperlukan. Ini dilakukan guna memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk jantung.

Kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat. Karena, diet seimbang dapat mendorong perasaan menjadi lebih baik, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Selain itu, berolahragalah secara teratur – aktivitas ini merupakan salah satu terapi yang baik untuk depresi. Menghindari alkohol dan jauhi rokok, keduanya dapat memperburuk kondisi depresi serta tidak baik untuk kesehatan jantung.

Cukupi kebutuhan nutrisi yang dapat membantu meredakan stres dan depresi, seperti vitamin B kompleks.

Pada dasarnya, memiliki sistem saraf yang kuat dan sehat sangat penting dalam membantu melawan gejala stres. Vitamin B1, B2, B6, dan B12 bertugas memelihara kesehatan sistem saraf.

Seperti yang telah diketahui, vitamin B diperlukan untuk memproduksi energi. Nantinya, energi inilah yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan berbagai fungsinya, termasuk merespons stres.

Sejumlah penelitian menemukan hubungan antara vitamin ini dengan tingkat stres. Pada sebuah studi, diperlihatkan bahwa konsumsi suplemen vitamin B kompleks selama 33 hari dapat meredakan dan mengurangi stres.

Lalu, ada pula penemuan lainnya yang menunjukkan adanya penurunan perasaan bingung serta suasana hati buruk secara signifikan pada 60 orang yang diberikan suplemen vitamin B kompleks selama 3 bulan.

Nah, kalau kamu sudah tahu bahwa vitamin B juga berperan penting dalam meredakan stres, maka sudah saatnya kamu untuk memenuhi asupannya setiap hari. Selain dari sumber makanan, biar pemenuhan kebutuhan vitamin B makin maksimal, kamu dianjurkan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti rangkaian produk dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung Vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg yang bisa memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.

Untukmu kaum aktif dan produktif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah dilambung akan membantu menjaga imunitas, dan vitamn B kompleksnya dapat mengoptimalkan energi tubuh agar tidak mudah lelah.

Multivitamin Enervon-C dan Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Kemudian, bagi usia emas, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.

Dan untuk anak-anak, direkomendasikan mengonsumsi Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D yang penting untuk menjaga kesehatan Si Kecil.

Enervon-C Plus Sirup dapat bantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan napsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

Yuk, segera dapatkan multivitamin dari Enervon dengan mengunjungi official store-nya, ya!

 

Menangani depresi memang bukan perkara mudah. Namun, jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini dapat memperburuk kondisi fisik dan mental, hingga memengaruhi kesehatan jantung. Untuk itu, penting sekali menemukan pengobatan terbaik.

 

 

Featured Image – harmonybaywellness.com

Source – idntimes.com