Sudah bukan rahasia lagi kalau mengonsumsi gula berlebih dapat membawa efek buruk pada kesehatan tubuh. Untuk itu, tidak heran kalau banyak ahli kesehatan yang menyarankan agar membatasi asupan gula harian sesuai yang telah disarankan.

Meski demikian, nyatanya, makanan dan minuman manis susah sekali untuk dihindari. Bagi sebagian orang, mengurangi asupan tersebut sangat terasa sulit. Karena, tidak sedikit orang yang nagih untuk mengonsumsi camilan maupun minuman manis.

Tapi, sebenarnya mengapa asupan makanan dan minuman manis membuat ketagihan – dan sulit untuk ditolak? Berikut ini penjelasannya.

 

 

Ada Gula Tersembunyi dalam Makanan

Credit Image - news.usc.edu

Dilansir WebMD, beberapa makanan yang mengandung gula tambahan antara lain permen, minuman manis, camilan manis, dan susu dengan tambahan pemanis. Selain makanan yang memang terasa manis, asupan gula juga bisa terdapat pada makanan lainnya, misalnya roti, saos tomat, hingga protein bar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebutkan bahwa sebagian besar gula yang dikonsumsi saat ini merupakan gula “tersembunyi” karena tidak menunjukkan rasa manis yang terdapat pada makanan olahan. Beberapa contoh diantaranya yaitu satu sendok makan saos tomat mengandung sekitar empat gram gula atau setara dengan satu sendok teh. 

 

Kenapa Makanan dan Minuman Manis Bikin Ketagihan?

Healthline menjelaskan bahwa saat mengonsumsi gula, tubuh akan menghasilkan dopamin. Dopamin adalah neurotransmiter pada sistem imbalan atau reward circuit yang berkaitan dengan perilaku adiktif atau ketagihan.

Ketika mengonsumsi makanan manis, maka otak menghasilkan dopamin berlebihan yang menimbulkan efek kegembiraan. Ini membuat seseorang cenderung mengulangi kebiasaan tersebut karena otak menganggapnya sebagai ”hadiah” yang menimbulkan rasa senang.

Apabila mengonsumsi makanan manis terus berlanjut, maka otak akan menyesuaikan diri dengan melepaskan sedikit dopamin. Maka dari itu, cara untuk mendapatkan efek kegembiraan yang sama seperti sebelumnya yaitu dengan mengulangi kebiasaan mengonsumsi makanan manis dengan jumlah atau frekuensi yang lebih banyak. Ini membuat seseorang terbiasa mengonsumsi makanan manis bahkan dalam jumlah yang banyak. 

 

Kecanduan Gula Bisa Menjadi Masalah

Credit Image - abc.net.au

Gula dapat memberikan efek yang adiktif. Addiction Center menyebutkan bahwa tanda paling jelas dari efek ketagihan gula yaitu mengonsumsi makanan atau minuman dengan gula berlebih dalam jumlah besar.

Permen, cokelat, dan makanan manis lainnya umumnya menyasar anak-anak dan wanita. Verywell Mind menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan masalah apabila anak sudah terbiasa mengonsumsi makanan manis sedari usia dini dan membentuk kebiasaan hingga mereka dewasa. 

Kebiasaan mengonsumsi gula yang terus berlanjut dalam jumlah berlebih dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti obesitas. WebMD menjelaskan, penelitian menunjukkan seseorang yang minum minuman dengan kandungan gula cenderung memiliki berat badan berlebih dan lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2 daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.

 

Batas Konsumsi Gula yang Dianjurkan

Dalam akun instagram resmi Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri menyebutkan bahwa sebanyak 28,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi gula, garam, dan lemak melebihi batas yang disarankan. Sementara itu, sebanyak 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis 1 sampai 6 kali dalam satu minggu.

Di Indonesia, jumlah gula yang dikonsumsi harian telah diatur oleh Kementerian Kesehatan. Anjuran konsumsi gula yaitu tidak lebih dari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per orang per hari.

 

Bagaimana Cara Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis?

Credit Image - klikdokter.com

Gula tambahan pada makanan apabila dikonsumsi melebihi batas yang disarankan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi asupan gula berlebih yaitu mengganti camilan manis dengan mengonsumsi buah-buahan segar. Selain memberikan rasa manis alami dari buah, kandungan nutrisi dan serat di dalamnya juga menyehatkan tubuh.

Meskipun buah segar juga mengandung gula alami, kecepatan penyerapan gula pada buah berbeda dengan gula yang sengaja ditambahkan pada makanan dan minuman manis. American Heart Association (AHA) menjelaskan, kandungan serat pada buah seperti apel membuat tubuh lebih lama mencernanya. Akibatnya, gula alami yang ada di buah menjadi lebih lama diserap oleh tubuh.

Selain mengontrol asupan gula, menjaga kesehatan tubuh juga perlu dilakukan dengan rutin berolahraga dan cukup tidur – karena, keduanya juga berperan dalam mengurangi risiko diabetes.

Dan, lengkapi hidup sehatmu dengan mengonsumsi asupan multivitamin Enervon Active secara rutin, ya!

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah di lambung akan membantu menjaga imunitas, dan vitamin B kompleksnya dapat mengoptimalkan energi tubuh agar tidak mudah lelah.

Multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon!

 

Nah, dari penjelasan di atas, mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya. Untukmu yang kecanduan gula, yuk, segera di atasi agar dampak berbahayanya bisa dihindari!

 

 

Featured Image – newsweek.com

Source – idntimes.com