Bukan rahasia lagi kalau ketika memasak, kebanyakan orang akan menambahkan bumbu pelengkap, seperti garam maupun bumbu-bumbu lainnya. Tidak hanya makanan yang diolah langsung, namun garam juga kerap terdapat pada makanan lain, seperti snack.

Sayangnya, tak sedikit orang yang tidak sadar bahwa dirinya sudah berlebihan mengonsumsi garam. Kebiasaan ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan hingga menyebabkan berbagai penyakit yang berbahaya.

Lantas, sebenarnya berapa batas asupan garam yang direkomendasikan? Berikut ini ulasannya.

 

 

Yuk, Kenali Dulu Natrium!

Credit Image - amazine.co

Dilansir dari IDNTimes, menurut American Heart Association (AHA) menjelaskan, natrium adalah mineral yang secara alami terdapat dalam sebagian makanan. Selain terdapat pada makanan secara alami, natrium juga dapat ditambahkan selama proses pembuatan makanan, misalnya dengan menambahkan garam.

Garam mengandung mineral natrium dan klorida. Kandungan natrium pada garam sebanyak 40 persen, sementara sisanya merupakan klorida. Dalam satu sendok teh garam mengandung sekitar 2.300 miligram (mg) natrium.

 

Asupan Garam Berlebih dapat Menyebabkan Peningkatan Tekanan Darah

Memang, natrium merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh. Tubuh memerlukan natrium agar dapat bekerja dengan normal. Natrium diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, natrium juga berperan dalam menjaga fungsi otot dan saraf.

Namun, jumlah natrium yang diperlukan tubuh tidak terlalu banyak. Apabila asupan natrium dalam jumlah berlebih justru tidak baik untuk tubuh. Seperti disebutkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), asupan natrium secara berlebihan berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.

 

Sumber Asupan Garam

Credit Image - prevention.com

WHO menjelaskan bahwa natrium secara alami terdapat pada berbagai makanan, misalnya susu, daging, dan kerang. Namun, natrium juga sering kali ditambahkan pada makanan olahan.

Umumnya makanan olahan mengandung jumlah garam yang tinggi, misalnya daging olahan, keju, makanan ringan, mi instan, dan lainnya. Selain itu, makanan olahan juga kerap dikonsumsi dalam jumlah banyak sehingga makin menambah jumlah asupan garam harian.

Selain berasal dari makanan olahan, garam juga kerap ditambahkan dalam bentuk garam dapur saat proses memasak untuk meningkatkan cita rasa makanan. Selain garam dapur, natrium juga terdapat pada monosodium glutamat (MSG), bahan tambahan dalam makanan.

 

Jangan Lupa, Perhatikan Kandungan Garam pada Makanan Kemasan!

Natrium sering ditambahkan saat proses pembuatan makanan. Misalnya, makanan kemasan atau makanan olahan sering kali ditambahkan natrium selama proses produksi. Apabila jumlah natrium pada makanan tidak diperhatikan, maka asupan garam yang dikonsumsi dapat melebihi jumlah yang disarankan. 

Oleh sebab itu, penting untuk membaca dan membandingkan kandungan garam pada saat memilih jenis makanan tertentu. Sebisa mungkin memilih produk yang mengandung jumlah natrium yang lebih rendah.

 

Batas Asupan Garam yang Direkomendasikan

Credit Image - euronews.com

Batas asupan garam yang direkomendasikan WHO yaitu kurang dari 5 gram atau kurang dari 1 sendok teh per hari. Selain itu, juga disarankan agar garam yang dikonsumsi telah ditambahkan yodium karena penting untuk perkembangan otak pada janin dan dan anak-anak.

Di Indonesia, batas anjuran garam juga telah diatur oleh Kementerian Kesehatan RI, yaitu maksimal 1 sendok teh garam per hari. Jumlah tersebut mengandung sekitar 2.000 mg natrium.

Jumlah asupan garam yang disarankan yaitu maksimal 1 sendok teh garam per hari. Jumlah tersebut mencakup kandungan garam pada semua jenis makanan yang dikonsumsi selama sehari. Penting untuk memilih produk yang mengandung garam lebih rendah dengan membaca jumlah kandungan garam pada produk tersebut.

Dengan menjaga asupan garam, kamu sudah berkontribusi dalam menjaga kesehatan tubuh. Untuk memaksimalkan kesehatan, konsumsi multivitamin Enervon Active yang memiliki kandungan lengkap, seperti non-acidic Vitamin C 500 gram, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi kandungan vitamin C dan zinc akan membantu menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak gampang sakit. Kandungan non-acidic vitamin C di dalam Enervon Active juga aman dikonsumsi kamu yang punya masalah perut sensitif – jadi, tak perlu takut lambung menjadi nyeri.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan mengoptimalkan proses metabolisme untuk mengubah makanan menjadi energi yang lebih tahan lama, sehingga kamu gak gampang lelah ketika beraktivitas.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia.

 

Jadi, itulah ulasan mengenai rekomendasi asupan garam harian. Apakah sekiranya kamu masih suka mengonsumsi natrium secara berlebih? Ada baiknya segera kurangi, bahkan menghindari kebiasaan tersebut. Karena, jika dilakukan terus menerus, hal ini bisa memengaruhi kondisi kesehatanmu hingga tua nanti!

 

Featured Image – safefood.net

Source – idntimes.com