Siapa di sini yang sering merasa lesu dan kurang sehat? Wah, kalau begitu, proses detoksifikasi secara alami penting untuk dilakukan, lho!

Dengan kesibukan yang semakin bertambah, banyak orang yang mungkin hanya mengurusi soal kehidupan saja, namun tidak memerhatikan kondisi tubuhnya. Makan yang buruk, jarang berolahraga, hingga sering stres dapat membuatmu menjadi kurang sehat.

Sementara, tubuh membutuhkan hal-hal tertentu untuk meningkatkan fungsi organ, aliran darah, menjaga kesehatan mental, melancarkan pencernaan, bahkan sampai menjaga penampilan kulit sekalipun. Dengan hidup sehat, maka sistem kekebalan tubuh, proses pembuangan racun, hingga metabolisme tubuh akan semakin maksimal.

Nah, untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, ada berbagai proses detoksifikasi secara alami yang dapat diterapkan. Cara ini akan meningkatkan energi hingga membuat tubuh semakin segar. Apa saja cara tersebut?

Berikut ini ulasannya.

 

 

1. Perhatikan Kualitas Tidur

Credit Image - alodokter.com

Memastikan kualitas tidur yang cukup setiap malam adalah suatu keharusan untuk mendukung kesehatan tubuh dan sistem detoksifikasi alami. Tidur memungkinkan otak untuk mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri, serta membuang produk sampingan limbah beracun yang menumpuk sepanjang hari.

Salah satu produk limbah tersebut adalah protein yang disebut beta-amyloid, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit Alzheimer. Dengan kurang tidur, tubuh tidak punya waktu untuk melakukan fungsi tersebut, sehingga racun dapat menumpuk dan mempengaruhi beberapa aspek kesehatan.

Kurang tidur memiliki hubungan dengan konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, seperti stres, kecemasan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas. Tidur secara teratur 7 hingga 9 jam per malam untuk membantu meningkatkan kesehatan.

 

2. Yuk, Minum Air Lebih Banyak!

Air lebih dari sekadar memuaskan dahaga namun ia juga berfungsi mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, dan mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah. Sel-sel tubuh harus terus memperbaiki diri agar berfungsi optimal dan memecah nutrisi untuk digunakan tubuh sebagai energi.

Proses ini melepaskan limbah dalam bentuk urea dan karbon dioksida, yang dapat membahayakan jika menumpuk di darah. Air mengangkut produk limbah ini, membuangnya secara efisien melalui buang air kecil, bernapas, atau berkeringat. Jadi tetap terhidrasi dengan baik penting untuk detoksifikasi.

Asupan air harian yang cukup adalah 125 ons (3,7 liter) untuk pria dan 91 ons (2,7 liter) untuk wanita. Kamu mungkin membutuhkan lebih atau kurang dari yang direkomendasikan tergantung pada diet, tempat tinggal, dan tingkat aktivitas.

 

3. Batasi Asupan Gula dan Makanan Olahan, Ya

Credit Image - heart.org

Penelitian menghubungkan konsumsi tinggi makanan manis dan makanan olahan dengan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Penyakit-penyakit ini menghambat kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi secara alami dengan merusak organ-organ yang memainkan peran penting, seperti hati dan ginjal.

Misalnya, konsumsi minuman manis yang tinggi dapat menyebabkan hati berlemak, suatu kondisi yang berdampak negatif pada fungsi hati. Jaga sistem detoksifikasi tubuh tetap sehat dengan mengurangi konsumsi junkfood. Mengganti junkfood dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah dan sayuran juga merupakan cara sehat untuk mengurangi konsumsi.

 

4. Batasi Pula Konsumsi Garam!

Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan kelebihan cairan, terutama jika memiliki kondisi yang mempengaruhi ginjal atau hati. Penumpukan cairan berlebih ini dapat menyebabkan kembung. Jika mengonsumsi terlalu banyak garam, kamu dapat mendetoksifikasi diri dari kelebihan berat air.

Meskipun mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, meningkatkan asupan air adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan kelebihan berat air karena terlalu banyak mengonsumsi garam.

Itu karena ketika mengonsumsi terlalu banyak garam dan tidak cukup air, tubuh melepaskan hormon antidiuretik yang mencegah buang air kecil. Dengan meningkatkan asupan air, tubuh mengurangi sekresi hormon antidiuretik dan meningkatkan buang air kecil, menghilangkan lebih banyak air dan racun tubuh.

Meningkatkan asupan makanan kaya kalium yang mengimbangi beberapa efek natrium  juga membantu. Makanan kaya potasium termasuk kentang, labu, kacang merah, pisang, dan bayam.

 

5. Rajin Konsumsi Makanan Tinggi Antioksidan

Credit Image - setu.in

Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas. Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang dihasilkan dari produksi radikal bebas yang berlebihan.

Tubuh secara alami menghasilkan molekul-molekul ini untuk proses seluler, seperti pencernaan. Namun, alkohol, asap tembakau, diet rendah nutrisi, dan paparan polutan dapat menghasilkan radikal bebas yang berlebihan.

Molekul-molekul ini menyebabkan kerusakan pada berbagai sel. Penelitian menunjukkan bahwa kerusakan radikal bebas berperan dalam kondisi seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan jenis kanker tertentu.

Makan makanan yang kaya antioksidan dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh kelebihan radikal bebas dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit. Contoh antioksidan termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, likopen, lutein, dan zeaxanthin. Berries, buah-buahan, kacang-kacangan, kakao, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi dan teh hijau memiliki jumlah antioksidan tertinggi.

 

6. Imbangi Detoksifikasi dengan Gaya Hidup Sehat Lainnya!

Tidak hanya menerapkan cara-cara di atas, untuk melakukan detoksifikasi secara alami, kamu tentu perlu mengimbanginya dengan gaya hidup sehat lainnya.

Seperti, kamu direkomendasikan rutin berolahraga yang dapat menjaga kesehatan sekaligus menghindari berbagai penyakit tertentu, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker.

Selain itu, pastikan kamu sudah mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen yang memiliki kandungan lengkap, seperti multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah dilambung akan membantu menjaga imunitas, begitu juga dengan mineral zinc yang baik untuk menguatkan kekebalan.

Multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Jadi, tak hanya baik buat menjaga daya tahan tubuh, namun Enervon Active pun membantu tubuhmu tetap berenergi sepanjang hari.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon.

 

Jadi, itulah berbagai tips sederhana untuk melakukan detoksifikasi tubuh secara alami. Yuk, mulai diterapkan agar kesehatan semakin terjaga!

 

 

Featured Image – usmagazine.com

Source – idntimes.com