Penelitian mengenai Covid-19 masih terus bermunculan. Termasuk yang terbaru, yaitu studi mengenai seberapa besar tekanan darah tinggi dapat memengaruhi risiko virus corona – dan juga tingkat keparahan gejalanya.

Kelompok peneliti dari University of Cambridge, Inggris, menemukan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi 22 persen lebih mungkin mengembangkan Covid-19 parah – mungkin dirawat di rumah sakit atau berisiko meninggal dunia.

Selain itu, studi bertajuk “Primary Hypertension, Anti-Hypertensive Medication and The Risk of Severe Covid-19 in UK Biobank” ini juga menyoroti pentingnya meminimalkan risiko kardiovaskular dan Covid-19 seseorang.

Jadi, karena saat ini kita hidup berdampingan dengan virus tersebut, maka mengendalikan faktor risikonya merupakan cara terbaik untuk sehat dalam jangka panjang.

 

 

Studi Melibatkan Data dari 16.134 Individu Positif Covid-19 di Inggris

Credit Image - halodoc.com

Peneliti mengumpulkan data dari 16.134 individu positif Covid-19 di Biobank Inggris, basis data sukarela dari catatan kesehatan di Inggris.

Dari sampel pengawasan, sebanyak 6.517 memiliki diagnosis hipertensi esensial sebelumnya, yaitu tekanan darah 130/80 atau lebih tinggi yang dapat tidak dikaitkan dengan kondisi lain.

Di antara kumpulan sampel, makin tidak terkontrol tekanan darah seseorang, makin besar risiko mereka terkena Covid-19 yang parah. Faktanya, mereka yang memiliki tekanan darah sistolik 150–159 memiliki peluang 91 persen lebih besar untuk mengalami gejala parah dibandingkan orang dengan tekanan darah sistolik 120–129.

Sebagai catatan, pembacaan tekanan darah terdiri dari dua angka, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas), dan tekanan darah diastolik (angka bawah). Tekanan darah sistolik adalah kekuatan melawan arteri saat jantung berdetak, mendorong darah keluar ke organ dan jaringan. Tekanan darah sistolik yang ideal harus kurang dari 120. Tekanan darah diastolik adalah tegangan yang tersisa di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung. Idealnya, harus kurang dari 80.

Peneliti mengontrol faktor lain yang diketahui meningkatkan kemungkinan Covid-19 parah, termasuk usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, riwayat merokok, diabetes, dan status sosial ekonomi.

Studi ini hanya memasukkan data hingga awal 2021, sehingga dampak tekanan darah tinggi pada kasus virus corona yang disebabkan oleh varian Omicron masih belum terdefinisi.

 

Mengapa Tekanan Darah Tinggi dapat Sebabkan Gejala Berat?

Dilansir Verywell Health, tekanan darah tinggi dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan. Tekanan darah tinggi sangat umum dan tampaknya menyertai kondisi lain seperti stroke dan serangan jantung. Bahkan ketika para peneliti mengontrol faktor-faktor ini, mereka menemukan pasien dengan tekanan darah tinggi masih berisiko lebih tinggi terhadap banyak penyakit.

Hal lain yang diketahui adalah bahwa tekanan darah tinggi merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Tubuh merespons kerusakan ini dengan memicu peradangan, yang berperan penting dalam penyakit Covid-19 yang parah. Banyak penanda peradangan yang diciptakan tubuh memperburuk keparahan gejala, karena menyebabkan kegagalan organ yang meluas, mengutip laman Boston Children’s Hospital.

 

Covid-19 pun Menjadi Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Credit Image - kompas.com

Beberapa bukti menunjukkan bahwa kurangnya akses ke layanan perawatan primer selama pandemi mungkin telah menyebabkan kondisi kronis yang kurang terobati, termasuk tekanan darah tinggi, pada individu berisiko tinggi, menurut laporan bertajuk "Impact of the Covid-19 Pandemic on Emergency Department Visits — United States, January 1, 2019–May 30, 2020" oleh Centers for Disease Control and Prevention pada tahun 2020.

Pada saat itu, pemahaman para ahli mengenai Covid-19 masih sangat terbatas, dan dengan sedikit atau tanpa pilihan pengobatan atau vaksin yang tersedia. Beberapa ahli mengamati bahwa pasien menghindari perawatan medis karena takut tertular virus selama kunjungan. Sebagai akibat dari keterlambatan dalam perawatan ini, banyak dokter merawat pasien dengan komplikasi kesehatan yang lebih parah, termasuk penderita hipertensi.

 

Jaga Tekanan Darah Tinggi dengan Baik Menjadi Langkah Penting

Selain mengikuti pengobatan dari dokter, kamu juga bisa mengelola tekanan darah tinggi di rumah. Jika tidak bisa bepergian atau kondisi tidak memungkinkan, kamu dapat melakukan telemedisin video.

Perubahan gaya hidup, termasuk menerapkan pola makan yang sehat untuk jantung, rutin olahraga, mengelola stres, dan tidur yang cukup adalah langkah awal untuk mengelola tekanan darah tinggi. Jika strategi ini tidak cukup menurunkan tekanan darah, maka obat-obatan dapat menjadi pilihan.

Selain itu, menjaga kesehatan dengan mengonsumsi multivitamin juga disarankan, seperti Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat minum Enervon-C baik dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg vitamin C, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan 1000 mg yang dapat memberikan sensasi rasa segar sepanjang hari.

Selain dapat menjaga imun, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu proses proses metabolisme tubuh sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah jadi sumber energi bagi tubuh.

Namun sebelum meminum multivitamin, ada baiknya kamu konsultasikan dengan ahlinya untuk cara konsumsi yang tepat.

 

Mengontrol tekanan darah dapat membantu mengurangi risiko Covid-19 – dan menghindari gejala berat. Selain itu, cara ini juga penting menjaga kesehatan secara keseluruhan.

 

 

Featured Image – eskayvie.co.id

Source – idntimes.com