Imunitas adalah elemen penting di dalam tubuh yang perlu dijaga dengan baik. Jika kerjanya sudah maksimal, maka kekebalan akan membantu melindungimu dari risiko penyakit, terutama yang menular.

Meski begitu, sudahkah kamu mengenal hal-hal penting terkait sistem kekebalan? Mulai dari jenis, cara kerja, dan juga tips untuk menjaga fungsinya agar tetap baik. Nah, biar gak salah informasi di kemudian hari, simak informasinya di bawah ini, yuk!

 

 

Imunitas Adalah…

Credit Image - mend.me

Imunitas adalah sebuah sistem pertahanan yang sudah dibentuk sedemikian rupa untuk mengenali dan melindungi tubuh dari berbagai patogen jahat yang masuk ke dalam tubuh.

Sistem imun sendiri dibentuk dari berbagai komponen, salah satunya adalah sel darah putih (leukosit). Terdapat dua jenis sel darah putih yang berperan dalam membentuk sistem imunitas, yaitu:

1. Fagosit

Fagosit adalah jenis sel darah putih yang melindungi tubuh dengan cara “memakan” benda asing dan partikel berbahaya. Proses memakan partikel ini disebut dengan “fagositosis”. Ada tiga macam sel yang tergolong ke dalam fagosit, yaitu manosit, makrofag, dan neutrofil.

 

2. Limfosit

Jenis sel darah putih yang kedua adalah limfosit. Fungsi limfosit yang utama adalah melindungi tubuh dari patogen berbahaya dengan cara mengingat serta mengenalinya. Didalam tubuh, limfosit terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu limfosit B yang dihasilkan di sumsum tulang belakang dan limfosit T yang diproduksi di kelenjar timus.

 

Jenis-jenis Kekebalan Tubuh

Kalau kamu sudah memahami definisi imunitas, maka kamu juga harus mengenali berbagai jenisnya, lho. Tubuh memiliki tiga jenis sistem kekebalan yang berperan dalam melindungi tubuh dari beragam penyakit berbahaya.

Adapun ketiga jenis imunitas adalah innate (imunitas bawaan), adaptive immunity (imunitas buatan), dan imunitas pasif.

1. Imunitas Bawaan (Innate Immunity)

Ini adalah jenis imunitas pertama yang dimiliki oleh manusia. Ketika baru lahir, manusia sudah dibekali imunitas bawaan sebagai bentuk pertahan diri pertama.

Sifat dari imunitas ini adalah umum alias universal yang artinya dimiliki oleh semua orang. Jenis imunitas ini juga dikenal dengan imunitas non-spesifik yang menjadi garda terdepan dalam melawan berbagai patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Penamaan non-spesifik ini tentu bukan tanpa alasan, karena respon dari imunitas bawaan hanya mampu mencegah terjadinya peradangan atau infeksi di tubuh saja, bukan melawan penyakit atau gangguan tertentu. Adapun komponen yang membentuk sistem bawaan ini meliputi:

  • Kulit
  • Sel darah putih (jenis fagosit)
  • Membran mukosa
  • Zat kimia antimikroba
  • Reaksi inflamasi, meliputi histamin dan interferon

 

2. Imunitas Buatan (Adaptive Immunity)

Kemudian ada pula imunitas buatan yang memiliki peran untuk untuk melawan berbagai patogen yang tidak bisa dihalau oleh imunitas bawaan.

Umumnya, imunitas buatan ini terbentuk saat tubuh sudah sembuh dari infeksi yang disebabkan oleh patogen. Bila suatu saat patogen penyebab infeksi itu muncul kembali, maka sistem imun ini akan segera membentuk antibodi untuk melawannya karena sudah mengenali dan mengingatnya.

Pertahanan dengan mengenali patogen dan benda asing ini yang akhirnya diimplementasikan dalam konsep imunisasi. Adapun yang membentuk sistem imunitas buatan terdiri atas:

  • Sel limfosit B
  • Sel limfosit T
  • Makrofag
  • Antibodi

 

3.Imunitas Pasif

Yang terakhir, ada pula jenis imunitas pasif yang tidak dapat membentuk sendiri antibodi, melainkan meminjamnya dari sumber lain. Baik itu imunitas bawaan maupun buatan, keduanya dapat membentuk antibodi sendiri ketika patogen atau partikel berbahaya masuk ke dalam tubuh.

Contoh dari imunitas ini adalah ASI yang diberikan kepada bayi. ASI mengandung antibodi yang selanjutnya  akan ditransfer ke kepada bayi saat sedang menyusu. Tak hanya dari ASI, imunitas pasif juga bisa diperoleh dari kegiatan imunisasi.

 

Cara Kerja Imunitas Tubuh

Credit Image - health.usnews.com

Sebenarnya, imunitas adalah sistem tubuh yang akan mulai bekerja ketika ada mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Saat mikroorganisme asing itu masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan mengenalinya sebagai antigen (bibit penyakit), sehingga merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi.

Antibodi inilah yang akan mengenali dan mengunci antigen berbahaya itu. Setelah sudah dikenali, limfosit T (sel T) yang dihasilkan oleh kelenjar timus akan menghancurkan antigen berbahaya tadi. Tidak hanya sekadar menghancurkan antigen, sel T juga akan memberi sinyal kepada sel lainnya, seperti fagosit untuk melakukan tugasnya, yaitu melawan antigen tersebut.

Antibodi yang sudah terbentuk ini akan berada dalam tubuh selama beberapa waktu. Dan, bila sewaktu-waktu ditemukan antigen serupa yang masuk ke dalam tubuh, maka antibodi sudah siap untuk melakukan perannya, yaitu melawan serta mengusirnya.

Proteksi inilah yang dikatakan sebagai imunitas, yang membuat tubuh kebal terhadap suatu penyakit, ketika sebelumnya sudah pernah terinfeksi penyakit tersebut.

Penting untuk diketahui, antibodi yang sudah terbentuk tak hanya berperan untuk melawan antigen (mikroorganisme asing) saja. Tapi juga menetralisir racun yang mungkin dibawa oleh mikroorganisme asing itu dan merangsang protein komplemen untuk melawan mikroorganisme penyebab penyakit.

 

Tips Mempertahankan Sistem Kekebalan

Imunitas adalah fungsi tubuh yang harus dijaga dengan baik, sehingga mampu berjalan secara maksimal. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kekebalan, yaitu:

  • Menjalani pola makan sehat, karena makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan, begitu pula dengan sistem kekebalan.
  • Olahraga secara teratur.
  • Istirahat yang cukup.
  • Menghindari stres, karena stres yang tidak terkendali akan memicu produksi hormon kortisol berlebih – dan jika dibiarkan, hal ini akan menyebabkan penurunan sistem imunitas.

Selain itu, pastikan kamu sudah mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral – yang mana keduanya berperan penting dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh.

Untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral, kamu disarankan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi vitamin C dan zinc di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit, sekaligus mempercepat proses pemulihan ketika sedang sakit.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Dari ulasan di atas, imunitas adalah salah satu fungsi tubuh yang memiliki peranan penting dalam menghalau serangan penyakit. Agar sistem ini bisa berjalan dengan baik, maka kamu harus menjalani hidup sehat, ya!

 

 

Featured Image – aimfood.co.id