Siapa di sini yang seringkali merasa sakit kepala di malam hari? Niatnya ingin beristirahat, malah jadi terganggu akibat kondisi tersebut.

Sebenarnya, mekanisme dari sakit kepala di malam hari tidak sepenuhnya bisa dipahami, tetapi hal ini kemungkinan besar terkait dengan hipotalamus, wilayah otak yang terkait dengan persepsi nyeri dan siklus tidur-bangun alami. Karena, bagian otak ini mengubah aktivitas sepanjang hari dan malam, hal ini dapat memicu sakit kepala di malam hari maupun saat bangun tidur.

Meski demikian, ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab sakit kepala di malam hari. Apa saja? Berikut ini ulasannya.

 

 

1. Sakit Kepala Tipe Tegang

Credit Image - honestdocs.id

Sakit kepala tipe tegang adalah penyebab umum sakit kepala pada malam hari. Berlangsung mulai dari 30 menit hingga seminggu, dilansir MedlinePlus, sakit kepala tipe tegang dapat menyebabkan:

  • Nyeri tumpul yang tidak berdenyut.
  • Sakit kepala di kedua sisi kepala.
  • Perasaan tertekan, seperti cengkeraman buruk, di kedua sisi.
  • Nyeri mungkin lebih tajam di kulit kepala, pelipis, belakang leher, dan terkadang bahu.
  • Sakit kepala tegang disebabkan oleh kontraksi otot di kulit kepala dan leher.

Sakit kepala tipe tegang juga bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:

  • Stres fisik dan emosional.
  • Ketegangan dan kekakuan otot di leher.
  • Menahan kepala dalam posisi canggung untuk waktu yang lama.
  • Gangguan tidur atau tidak cukup tidur.
  • Infeksi sinus, pilek, dan flu.
  • Menggemeretakkan gigi atau ketidaksejajaran gigi.
  • Penggunaan alkohol, merokok, dan/atau kafein (kelebihan atau withdrawal).
  • Ketegangan mata.
  • Kelelahan fisik.

 

2. Migrain

Migrain dapat menyebabkan sakit kepala hebat, bisa membangunkan kamu dari tidur. Menurut American Migraine Foundation, waktu paling umum migrain adalah pada pagi hari. Ini karena obat pereda nyeri apa pun yang mungkin mereka minum untuk mengobati sakit kepala sering kali akan berhenti bekerja setelah 4–8 jam.

National Sleep Foundation melaporkan bahwa 50 persen episode migrain terjadi antara jam 4 pagi dan 9 pagi. Gejala migrain meliputi:

  • Nyeri sedang hingga berat.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
  • Perubahan penglihatan, seperti melihat lampu berkedip atau pola zigzag.

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, setiap episode migrain bisa berlangsung 4–72 jam.

 

3. Sakit Kepala Cluster

Credit Image - alodokter.com

Dianggap sebagai gangguan sakit kepala primer yang paling parah dan melemahkan, sakit kepala cluster juga terjadi pada malam hari. Seperti namanya, nyeri kepala muncul dalam "cluster", yaitu periode waktu dengan beberapa serangan dalam satu hari, yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, berdasarkan laporan dalam jurnal Headache tahun 2015.

Gejala sakit kepala cluster meliputi:

  • Unilateral (satu sisi), sakit kepala yang sangat tajam.
  • Nyeri biasanya di belakang satu mata, sebelum berpindah ke dahi dan bagian kepala lainnya.
  • Mata terkulai.
  • Pembengkakan wajah.
  • Wajah berkeringat.
  • Gelisah.

 

4. Sakit Kepala Hipnik

Sakit kepala hipnik adalah satu-satunya jenis sakit kepala yang terjadi secara eksklusif pada malam hari. Ini sering disebut sakit kepala "jam alarm" karena hanya terjadi saat tidur. Nyeri juga cenderung terjadi pada waktu yang sama setiap malam.

Sakit kepala hipnik jarang terjadi dan biasanya dimulai setelah usia 50 tahun.

Nyeri dapat berkisar dari ringan hingga berat dan biasanya terjadi di kedua sisi kepala. Gejala lain termasuk:

  • Bangun dengan sakit kepala lebih dari 10 malam per bulan.
  • Sakit kepala yang berlangsung selama 15 menit hingga 4 jam setelah bangun tidur.
  • Mual dan muntah dalam beberapa kasus.

Seperti sakit kepala cluster, para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan sakit kepala hipnik serta pemicu umumnya.

 

5. Stres

Credit Image - tribunnews.com

Dilansir Livestrong, tidak mengejutkan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala. Ini sering kali merupakan sakit kepala tipe tegang, yang pernah disebut sebagai "sakit kepala akibat stres".

Manajemen stres atau pelatihan relaksasi adalah perawatan umum untuk menenangkan pikiran dan dengan demikian mengurangi risiko sakit kepala jenis ini. Bernapas dalam-dalam, mendengarkan musik yang menenangkan, atau membaca buku dapat membantu kamu bersantai pada malam hari menjelang waktu tidur.

Selain itu, untuk menghindari stres sekaligus sakit kepala, kamu juga harus mengubah gaya hidup secara spesifik, lebih memerhatikan apa yang dikonsumsi, rajin berolahraga, serta menjaga hubungan baik dengan sekitar. 

Selain itu, untuk tetap menjaga kesehatan termasuk di masa stres,  pastikan kamu sudah memperoleh sumber vitamin dan mineral – yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C dan zinc di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan bisa semakin produktif dalam menjalani aktivitas harian.

Untuk memperoleh produk Enervon Active, kamu bisa segera mengunjungi kunjungi official store-nya di Tokopedia, yuk!

 

Jadi, itulah beberapa penyebab sakit kepala di malam hari. Jangan khawatir, ini mungkin dapat diatasi dengan teknik relaksasi, atau mengubah kebiasaan tidur menjadi lebih baik. Namun, jika tak kunjung membaik, maka segera temui ahlinya.

 

 

Featured Image – everydayhealth.com

Source – idntimes.com