Pendarahan pada otak merupakan salah satu kondisi yang terdengar mengerikan, ya? Ini terjadi ketika adaya pendarahan di dalam jaringan otak – dan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di arteri hingga penderitanya mengalami pendarahan lokal di jaringan sekitar dan matinya sel-sel otak.

Nah, penyebab pendarahan otak pun bermacam-macam, salah satunya tekanan darah tinggi. Banyak orang yang mengalami kondisi ini memiliki gejala mirip stroke, seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh, susah berbicara, atau mati rasa.

Biar tindakan tepat segera didapat, berikut informasi mengenai penyebab pendarahan otak, jenis-jenis, dan gejalanya. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

 

 

Jenis-Jenis Pendarahan Otak

Credit Image - health.kompas.com

Sebelum memasuki ulasan mengenai penyebab terjadinya pendarahan otak, kamu mesti tahu dulu nih berbagai jenis-jenisnya.

Umumnya, semua pendarahan yang terjadi di dalam otak disebut pendarahan otak. Tapi berdasarkan lokasi terjadinya, pendarahan otak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Pendarahan subarachnoid
    Pendarahan otak ini terjadi pada jaringan otak di bawah selaput pelindung otak. Pendarahan ini sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak karena aneurisma, gangguan pembekuan darah, atau cedera kepala berat.
  • Hematoma epidural dan subdural
    Kondisi ini merupakan penggumpalan darah yang terjadi di antara otak dan tengkorak kepala, bisa berada di atas atau di bawah selaput pelindung otak.
  • Pendarahan intraserebral
    Pendarahan otak ini terjadi pada jaringan otak itu sendiri. Pendarahan otak jenis ini bisa menyebar hingga ke ruang ventrikel otak dan menyebabkan pembengkakan otak.

 

Apa Saja Penyebab Pendarahan Otak?

Ada beberapa faktor risiko dan penyebab pendarahan otak. Berikut ini adalah penyebab pendarahan otak yang biasa terjadi:

1. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit kronis (jangka panjang) yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah, tak terkecuali pembuluh darah otak.

Jika tekanan darah tidak terkendali, lama kelamaan penyakit ini berpotensi menimbulkan stroke pendarahan (stroke hemoragik).

 

2. Cedera kepala

Cedera kepala umumnya terjadi ketika seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian, atau cedera kepala akibat olahraga. Bagi lansia, pendarahan otak bisa terjadi meski cedera kepala yang dialami ringan, seperti tidak ada luka terbuka, memar, atau tanda cedera lainnya.

 

3. Kelainan pembuluh darah

Kondisi yang bisa terjadi pada saat lahir ini dapat membuat dinding pembuluh darah di sekitar dan bagian dalam otak menjadi lemah. Kelainan ini disebut malformasi arteri vena.

Penderita gangguan ini tidak selalu mengeluhkan adanya gejala, namun seketika pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan kondisi yang berbahaya.

 

4. Gangguan pembekuan darah

Menurunnya trombosit juga dapat menyebabkan pendarahan otak. Anemia sel sabit (kondisi di mana sel darah merah berbentuk abnormal), hemofilia (tubuh kekurangan protein untuk pembekuan darah), hingga mengonsumsi obat pengencer darah dapat berkontribusi dalam hal ini.

 

5. Pembengkakan pembuluh darah (aneurisma)

Aneurisma menyebabkan melemahnya pembuluh darah, yang kemudian dapat pecah dan menimbulkan pendarahan di dalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke.

 

6. Angiopati amiloid

Angiopati amiloid adalah kondisi di mana terjadi kelainan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak pendarahan kecil yang mengarah pada pendarahan yang lebih besar.

 

Hal lain yang bisa menjadi penyebab pendarahan otak adalah tumor otak dan penyakit hati.

Beberapa penyebab pendarahan otak dapat diatasi sejak dini. Misalnya, dengan menjaga pola makan dan hidup sehat agar terhindar dari tekanan darah tinggi. Atau, kamu juga bisa mulai mencari tahu tentang pencegahan hipertensi dan penanganannya dengan berkonsultasi ke dokter.

 

Gejala Pendarahan Otak

Credit Image - lifepal.co.id

Nah, kalau kamu sudah mengetahui penyebab terjadinya pendarahan otak, maka penting pula untuk memahami berbagai gejalanya.

Umumnya seseorang yang mengalami pendarahan otak akan mengalami sakit kepala parah yang tiba-tiba datang, muntah, kebingungan (delirium), hingga pingsan.

Meski begitu, hal ini tidak selalu dialami pada setiap orang. Gejala yang muncul tergantung pada lokasi pendarahan terjadi. Misalnya, jika pendarahan terjadi di bagian otak yang berkaitan dengan penglihatan, gejala yang mungkin muncul adalah pasien mengalami gangguan penglihatan.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada pasien pendarahan otak adalah mengalami kejang secara tiba-tiba, gangguan koordinasi dan keseimbangan, serta kesulitan menelan.

Jika pendarahan otak terjadi pada bagian bawah atau batang otak, pasien dapat mengalami koma, hingga gagal napas. Sedangkan pendarahan otak yang terjadi pada bagian pusat bicara, maka pasien dapat mengalami gangguan dalam berbicara.

Untuk mengevaluasi kerusakan otak, dokter akan menentukan otak bagian mana yang mengalami pendarahan berdasarkan gejala yang timbul, serta melalui pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan CT scan atau MRI otak.

Jika lokasi pendarahan sudah bisa dipastikan, dokter akan melakukan langkah pengobatan yang sesuai.

Pendarahan otak adalah kondisi kegawatan medis yang perlu segera ditangani di unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Jika pendarahan otak menimbulkan koma atau kesulitan bernapas, penderita perlu mendapatkan tindakan intubasi untuk memberi napas buatan.

 

Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Untuk menghindari penyebab pendarahan otak, cara paling utama yang penting diterapkan, yaitu gaya hidup sehat. Ini termasuk mempertahankan tekanan darah yang stabil, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, dan rutin olahraga.

Selain itu, mencukupi nutrisi harian, termasuk vitamin dan mineral juga tak kalah pentingnya, lho. Selain dari makanan sehat bergizi seimbang, kedua mikronutrien ini bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang kombinasinya dapat menjaga energi tubuh agar tidak mudah lelah serta menjaga daya tahan tubuhmu.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon Active, kamu bisa langsung klik disini!

Kemudian, berhati-hati saat berkendara, karena seperti yang sudah disebutkan bahwa kecelakaan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pendarahan otak. Ini bisa akibat cedera maupun trauma pada kepala.

Dan, selalu konsultasikan dengan ahlinya jika kamu memiliki kondisi tekanan darah tinggi, atau tengah mengalami pusing yang tak kunjung hilang.

 

Jadi, itulah berbagai penyebab pendarahan otak sekaligus gejala yang penting untuk kamu waspadai.

 

 

Featured Image – kilat.com

Source – alodokter.com