Sudah bukan rahasia lagi kalau olahraga menjadi salah satu cara jitu untuk menjaga kebugaran tubuh. Tak main-main, manfaatnya pun dapat langsung terasa begitu selesai berolahaga. Tubuh menjadi segar – dan mood pun ikut meningkat.

Namun, sayangnya, pada beberapa orang, olahraga justru bisa menyebabkan batuk-batuk, baik itu setelah atau selama beraktivitas fisik. Kondisi ini menyebabkan kesuitan berolahraga secara konsisten, karena permasalahan batuk yang membuat tidak nyaman.

Tapi, mengapa batuk selama berolahraga dapat dialami? Apa penyebab dari kondisi tersebut? Berikut ini ulasannya.

 

 

1. Bronkokonstriksi Akibat Olahraga

Credit Image - klikdokter.com

Batuk selama atau setelah berolahraga merupakan gejala umum dari kondisi yang disebut bronkokonstriksi akibat olahraga atau exercise-induced bronchoconstriction (EIB).

Kondisi ini terjadi saat saluran udara di paru-paru menyempit sementara sebagai respons terhadap aktivitas fisik apa pun yang meningkatkan detak jantung, menurut penjelasan laman Men's Health. Ini selanjutnya mempersulit udara memasuki paru-paru.

Ini mirip dengan apa yang terjadi pada paru-paru saat terjadi serangan asma. Namun, tidak seperti asma, yang dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti asap, serbuk sari, jamur, bulu hewan peliharaan, atau virus, EIB hanya dipicu oleh olahraga. Selain itu, kebanyakan pengidap asma mengalami gejala EIB selama beberapa saat dalam hidup mereka.

 

2. Bernapas Melalui Mulut

Selama berolahraga, banyak orang tanpa sadar berhenti bernapas melalui hidung dan mulai menggunakan mulut. Padahal, hidung adalah penyaring udara yang jauh lebih baik daripada mulut. Hidung juga merupakan pelembap dan penghangat udara yang luar biasa.

Saat udara menyentuh paru-paru, idealnya, 100 persen dilembapkan dan dihangatkan sesuai suhu tubuh karena mukosa bronkus sangat sensitif terhadap udara yang dingin dan kering. 

Sebaliknya, bernapas melalui mulut bisa menyebabkan batuk setelah berolahraga, dijelaskan laman Shape. Alasannya, saat memindahkan udara dalam jumlah besar melalui mukosa bronkial, kamu sebenarnya mendinginkannya. Ini merupakan kebalikan dari efek yang diinginkan.

 

3. Postnasal Drip

Credit Image - baltimoresinusspecialists.com

Flu biasa, alergi, infeksi sinus, atau iritan di udara dapat memicu postnasal drip. Diterangkan laman Healthlinepostnasal drip menyebabkan tetesan lendir yang konstan dari bagian belakang sinus.

Saat ini terjadi, tenggorokan mengalami iritasi, yang kemudian memicu batuk. Berolahraga di luar ruangan dapat menyebabkan postnasal drip berlebih, yang menyebabkan batuk parah.

 

4. Alergi Musiman

Kemudian, alergi juga dapat memicu batuk setelah berolahraga. Misalnya, jika kamu berlari di luar ruangan saat jumlah serbuk sari tinggi, kamu mungkin mengalami gejala alergi, seperti bersin, mengi, dan batuk.

Itu karena serbuk sari merupakan penyebab alergi musim semi yang paling jelas, menurut American Lung Association. Pada orang yang memiliki asma dan alergi, reaksinya dapat mengakibatkan lebih sulit bernapas.

 

5. Refluks Asam

Credit Image - health.kompas.com

Batuk saat berolahraga juga dapat disebabkan oleh sejenis refluks asam yang disebut refluks laringofaringeal. Ini terjadi saat asam lambung merambat ke tenggorokan sehingga menyebabkan batuk.

Dilansir Shape, batuk dari refluks laringofaringeal bisa terjadi kapan saja, bukan hanya saat berlari. Misalnya, pada tengah malam, saat sedang menonton film, dan selama atau setelah berolahraga.

 

Sebenarnya, penyebab batuk selama berolahraga dapat di atasi sendiri. Untuk memaksimalkan kegiatan fisik, pastikan juga kamu tetap menjaga energi tubuh, salah satunya dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon-C yang memiliki kandungan vitamin C dan vitamin B kompleks untuk memaksimalkan proses metabolisme sekaligus menguatkan kekebalan.

Jika batuk selama berolahraga tak kunjung membaik, kamu disarankan untuk memeriksakan diri ke ahlinya.

 

 

Featured Image – kumparan.com

Source – idntimes.com