Beralih dari game online, akhir-akhir ini mulai banyak anak yang kembali menggemari permainan yang melibatkan fisik. Tentu saja yang paling populer sekarang adalah lato-lato. Selain mengurangi screen time pada anak, permainan seperti ini dapat melatih koordinasi anggota badan. Bahkan kemampuan mengatur strategi juga bisa meningkat. Namun tahukah kamu, masih banyak permainan tradisional dengan keunikannya masing-masing dan tak kalah seru dari lato-lato. Manfaat yang didapatkan pun lebih beragam. Simak daftarnya dibawah ini dan pilih permainan mana yang ingin kamu coba bersama anak-anak.

Permainan Tradisional Berkelompok Tanpa Properti

Kategori pertama dari daftar ini adalah permainan berkelompok yang tidak perlu menggunakan properti. Artinya, anak-anak hanya akan membutuhkan beberapa orang untuk memainkannya. Keseruan dalam membangun kerja sama dan mengatur strategi akan menjadi bermakna bagi anak-anak.

Sumber: Wikipedia

1.       Petak Umpet

Terdapat berbagai macam cara yang bisa membuat permainan petak umpet menjadi lebih seru. Namun pada dasarnya aturan petak umpet adalah menemukan tempat sembunyi sebaik mungkin agar sulit ditemukan oleh anak yang menghitung. Anak yang mampu sampai ke tempat berhitung saat tidak dijaga, maka dialah pemenangnya.

2.       Ular Naga

Sesuai dengan namanya, permainan ini mengharuskan semua anak untuk berbaris mengular sambil memegang pundak teman didepannya. Kemudian 2 orang penjaga akan menyatukan kedua lengan ke arah atas hingga membentuk gerbang kecil. Sambil menyanyikan lagunya yang khas, “ular” tadi akan kehilangan “anggotanya” satu per satu untuk dibagi menjadi 2 tim. Saat semua anak telah terbagi, kedua tim akan saling menangkap untuk memperebutkan anggota. Tim dengan anggota terbanyak akan menjadi pemenangnya.

3.       Gobak Sodor

Sedangkan gobak sodor (gambar di atas) mengharuskan semua anak terbagi rata menjadi 2 tim dengan masing-masing tim beranggotakan minimal 3 orang. Permainan ini dilakukan di tanah lapang yang sudah diberi garis berbentuk persegi panjang besar lalu dibagi menjadi 6 persegi yang lebih kecil dan sama besarnya. Tim yang berjaga akan menyebar dan setiap orang bertugas menjaga satu garis, horizontal atau vertikal. Tim yang bermain harus bisa melewati setiap tim penjaga sampai ke sisi seberang. Tim yang paling cepat menyelesaikan misi adalah pemenangnya.

Permainan Tradisional Berkelompok dengan Properti

Ada juga permainan tradisional berkelompok yang membutuhkan properti khusus. Beberapa permainan hanya butuh satu alat dan sebagian yang lain memanfaatkan benda-benda disekitarnya. Dalam permainan kategori ini, keterampilan koordinasi tubuh sangat dibutuhkan. Baik tubuh sendiri maupun dengan teman-teman yang lain.

Sumber: Wikipedia

1.       Boi-boian

Terdapat 2 benda yang harus disiapkan terlebih dahulu, yaitu beberapa pecahan genteng atau batu yang pipih dan bola, biasanya anak-anak menggunakan bola tenis. Setelah kedua tim dibagi, salah satu perwakilan tim yang berjaga akan melemparkan bola agar mengenai tumpukan genteng pipih seperti bermain bowling. Tim yang bermain harus bisa menyusun kembali tumpukan tersebut sambil menghindari lemparan bola tim penjaga. Tim yang paling cepat menyusun tumpukan dengan anggota yang tidak terkena bola paling banyak adalah pemenangnya.

2.       Bakiak

Properti utama dari permainan ini adalah bakiak yang dibuat khusus lebih panjang agar bisa digunakan oleh 2-3 anak yang menjadi satu tim. Setiap tim harus bisa berjalan dengan bakiak tersebut sampai ke garis akhir. Aturannya sederhana, tim pertama yang selesai adalah pemenangnya.

3.       Benteng

Anak-anak akan dibagi menjadi 2 tim dengan jumlah yang sama. Masing-masing tim akan memilih benteng mereka yang biasanya ditandai dengan tiang atau benda besar lain yang bisa disentuh bersamaan (gambar diatas). Misi untuk setiap tim adalah dapat memegang benteng atau tiang tim lawan sambil teriak “benteng” tanpa tersentuh oleh anggota tim lawan.

Permainan Individu dengan Properti

Hampir sama dengan lato-lato, permainan ini bisa dimainkan secara individu dengan properti khusus. Koordinasi tubuh, keseimbangan, dan taktik akan terasah dengan beberapa permainan ini.

Sumber: Wikipedia

1.       Egrang

Egrang adalah tongkat bambu (gambar di atas) dengan tinggi minimal 150 cm dan memiliki pijakan kaki yang tingginya kurang lebih 50 cm dari tanah. Permainan ini melatih anak menjaga keseimbangan agar bisa berjalan menggunakan tongkat tersebut sebagai “kaki” mereka. Agar tidak terluka saat terjatuh, pastikan kamu mengawasinya ya.

2.       Layang-Layang

Bermain layang-layang akan mengasyikkan jika lokasi permainan ada di tanah lapang dengan angin yang cukup. Trik mengendalikan layangan inilah yang membuat permainan semakin seru.

3.       Ketapel

Ketapel, kayu berbentuk Y yang setiap ujungnya diikat dengan karet. Kedua ujung karet satunya kemudian diikatkan ke potongan kulit yang berfungsi sebagai pelontar. Dengan konsep yang sama seperti anak panah, anak-anak dapat belajar membidik sasaran.

Permainan Individu dengan Lawan Main

Terakhir adalah permainan tradisional yang dimainkan secara individu namun akan membutuhkan lawan main setidaknya satu orang. Jadi apabila lingkungan anak belum terlalu banyak punya teman, alternatif pilihan ini bisa dicoba. Bahkan orang tua bisa menjadi partner bermain di rumah yang tak kalah seru.

Sumber: Traditional Game Returns

1.       Congklak

Congklak (gambar diatas) menggunakan papan yang memiliki 16 cekungan dengan pembagian 14 cekungan kecil yang saling berhadapan dan 2 cekungan besar pada kedua ujungnya. Kemudian harus ada 98 buah biji congklak, biasanya dengan cangkang kerang atau biji-bijian kering, yang dibagikan ke setiap cekungan kecil sebanyak 7 biji. Setiap pemain akan bergantian mengambil dan membagikan 1 biji untuk setiap cekungan kecil dan besar searah jarum jam atau sebaliknya. Permainan selesai saat semua biji yang ada di cekungan kecil telah habis. Pemain dengan jumlah biji paling banyak di cekungan besar miliknya adalah pemenang.

2.       Gangsing

Gangsing atau gasing biasanya terbuat dari kayu yang berbentuk mengerucut ke bawah dan memiliki titik sebagai poros keseimbangan. Untuk memutar gasing dibutuhkan tali yang dililitkan pada leher gasing. Pemain harus melempar gasing ke tanah datar sekuat tenaga dan melepas lilitan tali sehingga gasing dapat berputar. Gasing dengan putaran paling lama adalah pemenangnya.


Bagaimana? Seru-seru sekali bukan permainan tradisional di atas? Dengan memiliki aktivitas fisik yang beragam anak-anak akan memiliki hari yang seru dan penuh pelajaran. Belajar tidak selalu harus di kelas dengan buku teks dan alat tulis. Melalui permainan penuh strategi dan keterampilan anggota tubuh, kamu bisa ikut andil mengajarkan praktik dari teori yang sudah dipelajari di kelas. Sekaligus melatih mereka membangun hubungan sosial pada lingkungan pertemanan.

Agar manfaat permainan tradisional lebih maksimal, bekali anak-anak dengan asupan energi harian yang cukup. Dengan pola makan dan komposisi yang seimbang, anak-anak akan lebih semangat beraktivitas. Dukung pemenuhan energinya dengan mengonsumsi Enervon-C Plus, multivitamin yang dirancang khusus untuk memenuhi energi anak aktif. Dengan kandungannya yang kompleks, makanan tambahan ini akan membantu menjaga daya tahan tubuh. Rasakan langsung manfaat Enervon-C dengan memesannya di toko official sekarang juga.