Selama mendampingi anak-anak belajar, pernahkah Moms merasa kesulitan mengajarkan sesuatu kepada mereka? Anak-anak cenderung menolak cara belajar yang menurut mereka tidak mengasyikkan. Namun hal ini bukan karena mereka tidak suka dengan materinya. Sering kali mereka butuh diarahkan pada cara belajar yang sesuai dengan karakternya. Itulah kenapa Moms harus memahami gaya belajar anak serta tanda yang bisa dicermati. Dengan begitu, Moms tidak hanya mudah mengajarkan sesuatu kepada anak saja. Namun juga mampu memberi pengertian kepada guru tentang kondisi anak Moms. Sebelumnya, mari mengenal apa saja gaya belajar anak untuk kemudian mengarahkannya.

Gaya Belajar Anak, Apa Saja?

1. Taktil (Sentuhan)

Gaya belajar pertama adalah taktil, yaitu cara memahami sesuatu dengan sentuhan. Benda atau objek yang akan dipelajari perlu disentuh untuk memahami cara kerjanya. Sehingga apabila anak-anak menyukai objek dengan perbedaan ukuran dan tekstur yang beragam, kemungkinan besar anak tersebut memiliki gaya belajar taktil. Sebagai contoh, anak akan lebih suka bermain pasir, balok, plastisin, dan lain-lain. Sayangnya, anak taktil akan kesulitan memahami instruksi yang jarang sekali atau belum pernah ia sentuh sebelumnya.

Cara mengarahkan: orang tua perlu mengenalkan objek dengan tekstur yang beragam sebanyak mungkin. Tidak hanya saat anak mulai belajar mengenal benda-benda, namun juga saat belajar mengenal huruf dan angka. Libatkan media tulis dengan tepung, pasir, atau cat air yang aman saat belajar menulis. Dengan begitu, ingatan mereka akan lebih tajam terhadap materi pembelajaran.

2. Auditori (Suara)

Kedua adalah gaya belajar auditori, yaitu cara memahami sesuatu dengan mendengarkan. Selain memahami apa yang didengar, anak auditori juga mampu menceritakan dan menjelaskannya kembali dengan tepat meski dengan bahasa yang berbeda. Sehingga anak auditori cocok untuk pelajaran yang berkaitan dengan hafalan. Selain itu, anak dengan karakter ini mudah mengikuti instruksi, suka menuangkan gagasan secara verbal, mendengarkan cerita, hingga diskusi bersama teman dan orang tua. Meskipun terkadang kurang memperhatikan, anak auditori mampu menangkap informasi yang baru saja disampaikan. Sayangnya, konsentrasi dan fokus mereka sangat dipengaruhi dengan situasi tenang tempat belajar.

Cara Mengarahkan: orang tua perlu meningkatkan frekuensi komunikasi dengan mengajak anak-anak berdiskusi dan sering membacakan cerita untuk mereka. Selain meningkatkan informasi baru, mereka juga akan belajar mengutarakan informasi dengan baik. Saat mengenalkan hal baru, gunakan lagu atau nyanyian seru agar mudah diserap. Ketika lingkungan belajar sedang ada distraksi suara seperti suasana riuh dan berisik, Moms dapat membantu mereka fokus dengan memutar musik yang bisa menutup suara lainnya.

3. Kinestetik (Gerakan)

Berikutnya adalah gaya belajar anak kinestetik, yaitu cara memahami sesuatu dengan gerakan tubuh. Jenis gaya belajar ini juga sering dikaitkan dengan model belajar common sense learners. Sehingga anak dengan karakter ini cenderung suka bergerak ketika berhadapan dengan objek atau tempat yang baru. Ketika mengenal jenis hewan misalnya, mereka akan menirukan gerakan khas dari hewan tersebut. Kemudian dalam kegiatan sehari-hari mereka akan suka dengan aktivitas fisik seperti olahraga, menari, permainan yang melibatkan koordinasi tubuh, dan sebagainya. Sayangnya, mereka akan kesulitan berkonsentrasi dan menerima pelajaran di kelas yang menuntut mereka terus memperhatikan guru.

Cara Mengarahkan: Orang tua perlu menggunakan media belajar yang mampu mengakomodasi gerakan anak kinestetik saat mengenalkan hal baru. Misalnya, minta mereka berjalan ke arah gambar hewan yang telah dideskripsikan sebelumnya. Bisa juga dengan mengajak mereka bermain peran, seperti saat mengenalkan beragam profesi beserta gerakan khas dari profesi tersebut. Saat anak tidak mampu menahan gerakan tubuh, orang tua perlu bersabar sampai mereka mau menerima materi kembali. Pastikan juga lingkungan tempat mereka beraktivitas telah aman dari benda berbahaya seperti jarum, pecahan kaca, dan sebagainya.

4. Visual (Penglihatan)

Gaya belajar anak selanjutnya disebut dengan visual, yaitu cara memahami sesuatu dengan cara melihat. Anak visual lebih maksimal menerima materi pembelajaran yang disertai dengan gambar, ilustrasi, diagram, mind-mapping, hingga video. Sehingga untuk materi yang berkaitan dengan simbol, anak visual akan mudah mengingatnya. Termasuk saat dikenalkan dengan huruf, mereka akan sering mengulang dengan menulisnya dan suka membaca. Bahkan mereka juga mudah mengingat kegiatan yang dilakukan orang lain untuk kemudian menirukannya. Sayangnya, kegiatan belajar anak visual akan terganggu apabila banyak distraksi visual disekitarnya, misalnya iklan pada video pembelajaran atau ada hal yang menghalangi pandangannya. Termasuk apabila tulisan guru di papan tulis kurang rapi.

Cara Mengarahkan: Kenalkan mereka pada hal baru melalui buku ilustrasi dan video edukasi. Kemudian berikan anak visual media untuk menuangkan informasi baru, seperti buku gambar dan pensil warna. Selain melalui media visual, orang tua juga perlu memberikan contoh saat mengajarkan kegiatan sehari-hari. Misalnya saat mengajarkan mereka merapikan mainan di tempat yang telah disediakan atau memastikan mereka melihat di mana tas sekolah disimpan.


Selain keempat jenis di atas, gaya belajar anak juga mengalami perkembangan seiring dengan dinamika faktor luar di sekitarnya. Beberapa gaya belajar turunan yang sudah terdeteksi adalah inovatif, analitikal, global, dan dynamic learners. Anak inovatif suka sekali dengan interaksi sosial dan kerja sama. Anak analitikal suka dengan cara belajar teratur, konsisten, dan berpikir secara logis. Lalu anak global yang mampu menganalisis masalah dengan baik karena sensitivitasnya. Sedangkan anak dynamic learners memiliki keingintahuan yang tinggi dalam mengumpulkan informasi secara mandiri.

Apapun gaya belajar anak Moms, yuk dukung terus metode belajarnya agar pertumbuhan dan perkembangan otak anak-anak maksimal. Dengan begitu, anak-anak akan semakin siap menghadapi tantangan apapun di depan mereka. Selain menyesuaikan cara belajar anak, penting juga bagi Moms untuk memenuhi nutrisinya sehari-hari lho. Kebutuhan energi harian yang cukup akan meningkatkan konsentrasi di kelas dan kekuatan dalam menjalankan berbagai aktivitas fisik. Lengkapi kebutuhan anak aktif Moms dengan suplemen makanan yang terpercaya. Enervon C Plus Syrup hadir dengan kandungan multivitamin dan mineral yang mudah dan aman dikonsumsi setiap hari. Agar Moms mendapatkan produk yang original, akses tautan toko official Enervon ini dan jangan sampai kehabisan.