Saat ini model dan metode pengasuhan anak muncul sangat beragam. Setiap cara memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing, termasuk faktor karakteristik pasangan. Namun satu hal yang pasti adalah peran ayah dalam pengasuhan anak penting dilakukan, apa pun pola asuh yang diterapkan. Meskipun ibu memiliki peran yang besar, ternyata peran ayah juga sama besar dan penting lho. Bagi kamu ayah muda dengan anak bayi dan balita, mari memahami pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak berikut. Simak juga apa saja bentuk penerapan yang bisa dibiasakan dari sekarang.

 


Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak

Menurut penelitian Garbarino dan Benn (1992), kunci dari pengasuhan anak secara garis besar akan berkaitan dengan kehangatan dan penerimaan, sensitif, pengertian, serta resiprokal antara kebutuhan anak dan pemenuhannya. Namun perlu dipahami juga bahwa keterlibatan ayah memiliki makna yang sangat luas, lebih dari sekadar memiliki hubungan positif. Ayah perlu terlibat dalam mengasuh anak, seperti perhatian pada perkembangan anak, interaksi erat dan berkualitas dengan anak, dan memahami serta menerima karakter anak. Aspek terpenting yang perlu dicermati adalah waktu, interaksi, dan perhatian.

Semakin intens frekuensi ayah pada tumbuh kembang anak, maka semakin baik pula peran ayah memengaruhi pola asuh sehat. Tidak hanya sering atau tidaknya, namun bagaimana seorang ayah mampu melakukannya dengan aktif dan berkesinambungan sesuai perkembangan anak.


Pentingnya Keterlibatan Ayah bagi Anak dan Keluarga

1. Mempercepat Perkembangan Kognitif Anak

Alasan pertama ayah harus hadir dalam pengasuhan adalah membantu meningkatkan kemampuan berpikir anak lebih cepat. Terutama pada usia 6-12 bulan, anak akan belajar memecahkan masalah lebih baik ketika ayah turut serta dalam kegiatan belajar. Hal ini juga berlaku pada nilai IQ yang relatif lebih tinggi dibanding anak lain yang peran ayah kurang. Pada usia yang lebih besar, anak juga akan memiliki referensi sudut pandang yang beragam dari ayah dan ibu. Dalam jangka panjang, anak mampu mengadaptasi pandangan dari kedua orang tuanya.

2. Meningkatkan Rasa Aman dan Kepercayaan Diri

Keterlibatan ayah dalam banyak kegiatan anak akan membuat mereka merasa terlindungi kemudian meningkatkan rasa aman. Dari perasaan inilah anak akan lebih berani mengeksplorasi dunianya. Dukungan ayah juga membuat kepercayaan diri mereka meningkat dan menurunkan rasa ragu. Dari sinilah anak akan jauh lebih berani berkembang.

3. Potensi Anak Lebih Berkembang

Setiap anak pasti memiliki potensi untuk menjadi andal dalam suatu bidang. Sayangnya, terkadang baik orang tua maupun anak itu sendiri kurang menyadarinya. Kehadiran ayah dalam pengasuhan dapat meningkatkan peran pengembangan potensi tersebut. Tidak hanya mampu mengetahui sejak dini, orang tua juga dapat mengarahkan minat dan bakat anak lebih tepat dan sesuai kebutuhan.

4. Hubungan Anak dan Ayah yang Kuat

Tentu saja dengan waktu berkualitas dengan ayah yang banyak, hubungan anak dan ayah akan jauh lebih kuat. Bonding atau ikatan yang terjalin akan natural dan berlangsung lama. Selain itu, menjalin hubungan yang baik ini juga termasuk dalam memberikan hak anak dari orang tua.  Hubungan yang terjalin dari langkah awal pengasuhan juga akan membantu anak menghadapi dan menyikapi hubungan dengan teman-temannya.

5. Keluarga Harmonis dan Seimbang

Dari alasan di atas, kekompakan anak dan ayah tidak perlu diragukan lagi dan sudah menjadi kebiasaan baik. Dampak positifnya adalah hubungan antar anggota keluarga yang kuat dan mampu bersinergi satu sama lain apa pun perannya. Termasuk istri atau ibu akan sangat terbantu dengan kehadiran peran ayah berkaitan dengan meminimalisir kerepotan dan risiko mengalami gangguan mental. Dari sini, peran ayah dalam pengasuhan anak memang penting untuk diterapkan.

 

 

Bentuk Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak

1. Fisik

Pertama adalah terlibat dengan memenuhi kebutuhan anak secara fisik. Biasanya hal ini berupa fasilitas, makanan, pakaian, alat tulis, biaya sekolah, hingga ruang atau rumah yang layak untuk tumbuh kembangnya. Bisa juga diartikan sebagai pengasuhan dalam wujud pemenuhan sarana prasarana. Artinya, ayah tidak hanya fokus membelikan atau memberikan uang saja. Tapi juga ikut membantu anak memilih sesuatu sesuai pertimbangan keluarga.

2. Sosial

Dalam aspek sosial, ayah perlu hadir sebagai teman belajar dan bermain bagi anak-anaknya. Tidak hanya membantu mereka menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas sekolah saja. Ayah juga perlu aktif menjadi teman berbincang anak pada berbagai bidang. Termasuk mengajarkan dan mendampingi proses sosialisasi mereka dengan lingkungan di sekitarnya.

3. Spiritual

Bentuk selanjutnya adalah dalam bidang spiritual atau yang berkaitan dengan kondisi jiwa atau rohani. Contohnya bisa sangat luas, namun pada umumnya diwujudkan dalam kegiatan memberikan ketenangan hati kepada anak. Mulai dari menunjukkan kasih sayang dengan jelas, membalas kebaikan orang lain, saling menghargai, mengajarkan nilai agama, nilai hidup, serta tata krama dan penerapannya sehari-hari.

4. Intelektual

Kemudian bentuk peran terakhir adalah bidang intelektual yang berkaitan dengan kecerdasan dan berpikir secara nalar. Ayah perlu berperan dalam hal mendidik dan melatih anak menyelesaikan masalahnya dengan pikiran jernih. Termasuk mendukung proses pembelajaran ilmu pengetahuan yang telah didapat di kelas.

 


Hadir pada mayoritas momen yang dilalui anak akan menjadi peran ayah dalam pengasuhan anak yang tak tergantikan. Baik bagi anak maupun ayah itu sendiri. Untuk memastikan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak, Enervon-C Tablet mendukung pemenuhan energi ayah dan ibu. Dengan kandungan multivitamin dan mineralnya, suplemen makan ini membantu imun lebih kuat. Jangan lewatkan momen bahagia dan bermakna bersama anak karena sakit. Jangan sampai kehabisan, dapatkan produk ini melalui official store Enervon di Shopee atau Tokopedia sekarang juga.