8+ Tips Puasa untuk Lansia, Cermati Setiap Poinnya!
Menjalankan ibadah puasa adalah kewajiban untuk umat muslim yang mampu melaksanakannya. Hal ini tidak terkecuali untuk kaum lansia, dengan catatan masih memiliki kondisi yang memang memungkinkan untuk berpuasa. Sederet tips puasa untuk lansia di bawah ini bisa kamu jadikan informasi berguna, bilamana kamu memiliki keluarga dengan usia lanjut tapi masih semangat untuk menjalankan ibadah ini.
Beberapa tips di bawah ini bisa kamu perhatikan untuk membantu kerabat lansia yang ingin berpuasa namun dengan cara yang lebih aman.
1. Jangan Melewatkan Sahur
Mungkin poin pertama menjadi poin yang paling mudah dipahami, sebab melewatkan sahur untuk seorang dengan usia dewasa saja akan sangat terasa efeknya pada ibadah puasa yang dijalankan. Hal serupa juga berlaku untuk para lansia.
Dengan melewatkan sahur, lansia akan dengan mudah kehilangan energi yang dibutuhkannya untuk beraktivitas. Maka dari itu, sahur menjadi sebuah hal yang wajib. Dengan porsi dan kombinasi makanan yang cukup, akan memberikan cadangan energi untuk menuntaskan ibadah puasa hari itu.
Kamu juga bisa menambahkan kurma sebagai pelengkap sumber energi saat sahur, sebab kurma mengandung gula, serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium yang sangat baik untuk tubuh.
2. Banyak Minum Air Putih
Salah satu tantangan dalam berpuasa adalah rasa haus, dan risiko dehidrasi. Pada lansia, risiko dehidrasi meningkat karena perbedaan metabolisme tubuh dengan orang pada usia primanya. Maka untuk mencegah dehidrasi, banyak minum air putih jadi tips puasa untuk lansia berikutnya.
Pastikan kecukupan asupan cairan untuk tubuh, yang idealnya berada pada angka 2 liter atau 8 gelas setiap hari. Distribusikan air putih ini pada waktu sahur serta setelah berbuka, sehingga tubuh tetap dalam kondisi yang prima untuk menjalani puasa.
3. Pastikan Cukup Tidur
Waktu istirahat yang cukup menjadi poin penting berikutnya jika para lansia ingin tetap berpuasa dengan lancar. Pasalnya, kurang tidur dapat berpengaruh pada kadar hormon dan kemampuan tubuh untuk mengatur dan memetabolisme glukosa.
Meski terdapat perubahan jam tidur, tapi pastikan durasi yang tidur tetap dicukupi, antara 7 hingga 8 jam setiap harinya. Untuk lansia sangat dianjurkan mengganti waktu tidur malam yang terpotong dengan tidur siang.
4. Makanan yang Tepat
Setelah tips pertama untuk tidak melewatkan sahur, maka selanjutnya adalah tips untuk memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka. Makanan yang tepat selain bisa memberikan energi untuk berpuasa, juga dapat menjaga tubuh tetap sehat.
Variasi menu yang bisa dicoba misalnya adalah oatmeal hangat, kemudian tambahan pisang, alpukat, kurma, kacang-kacangan, telur, sup sayur, roti gandum, segelas susu, hingga smoothies buah. Pada dasarnya, makanan dengan kandungan vitamin, mineral, dan garam harian yang cukup.
Hindari makanan dengan kandungan karbo atau lemak yang terlalu tinggi, terutama saat berbuka puasa karena bisa memperlambat kerja pencernaan dan penyerapan nutrisi.
5. Jangan Malas Bergerak
Ketika berpuasa jelas tubuh akan terasa lebih lemas. Tapi untuk lansia, ajakan untuk tidak malas bergerak menjadi semakin relevan. Bergerak di sini diartikan sebagai aktivitas fisik ringan, seperti misalnya berjalan kaki, dan aktivitas ringan yang lain.
Jika tidak memungkinkan dilakukan pada pagi hari, maka kamu bisa mengajak aktivitas ringan ini di sore menjelang berbuka, atau justru ketika malam hari. Hal ini bisa membantu mengaktifkan sirkulasi darah dan mengendurkan otot yang dimiliki para lansia.
6. Makan dengan Porsi yang Tepat
Jika tidak sedang berada pada program diet apapun, para lansia juga dihimbau untuk tetap makan pada porsi yang ideal. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Perut yang berada pada kondisi cukup kenyang dan tidak terlalu penuh bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Makan dengan pertimbangan, dan berhentilah sebelum merasa terlalu kenyang. Tubuh sedikitnya perlu waktu 20 menit untuk memberikan sinyal kenyang pada otak. Jadi, makanlah sebelum rasa lapar terlalu besar, dan berhentilah sebelum terlalu kenyang.
7. Sadar akan Batas
Meski masih merasa kuat dan prima, tapi fisik yang sudah menua harus disadari oleh semua lansia. Semangat yang dimiliki terkadang tidak sejalan dengan kemampuan tubuh, yang mungkin saja sebenarnya tak lagi kuat diajak berpuasa penuh.
Berpuasa jelas adalah kewajiban, dan hal yang mulia untuk dilakukan. Tapi wajib juga untuk tahu batasan diri, dan ketika batas ini tercapai, tidak ada salahnya membatalkan puasa. Lagipula, ibadah puasa dilakukan untuk mendapatkan manfaatnya bukan? Jika batas tubuh sudah tercapai dan dipaksakan, apakah tidak kemudian ibadah yang dilakukan membawa masalah alih-alih manfaat?
8. Cek Gula Darah
Yap, salah satu masalah yang muncul pada lansia ketika puasa adalah soal gula darah. Hal ini harus menjadi perhatian lebih besar pada lansia yang memiliki riwayat diabetes.
Perubahan kadar gula darah dipengaruhi oleh makanan saat sahur, aktivitas fisik yang dilakukan, dan perubahan berat badan. Maka penting untuk kamu selalu melakukan pengecekan gula darah dari waktu ke waktu, untuk bisa memonitor kadar gula darah yang dimiliki.
Ketika kadar gula darah tidak normal, kamu bisa langsung mengkonsumsi obat atau bertemu dokter untuk memperoleh perawatan yang lebih profesional.
Dalam rangka mendukung kelengkapan nutrisi yang dibutuhkan lansia saat puasa, kamu juga bisa menambahkan suplemen yang berkualitas. Menjadi tip puasa untuk lansia terakhir di artikel ini, konsumsi suplemen dengan kualitas handal seperti Enervon Gold bisa menjadi solusi mencukupi kebutuhan nutrisi harian untuk lansia. Kamu bisa mendapatkan produk asli pada official store di Tokopedia atau Shopee dengan mengklik tautan tersebut sekarang juga!