Bagi sebagian orang, dunia kerja adalah hal yang menyenangkan. Apalagi jika pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang disukai. Mereka bahkan rela melakukan lembur kerja untuk menyalurkan energi. Bahkan waktu istirahat pun digunakan untuk memikirkan pekerjaan. Sayangnya, semakin banyak orang yang melakukan hal ini membuat terciptanya budaya hustle culture. Jika tidak disikapi dengan bijak, pekerja pada umumnya dapat ikut menjalani kebiasaan yang kurang baik ini. Kenali dampak negatif hustle culture dan cara menghindarinya berikut ini.

Hustle Culture: Ciri dan Penyebabnya

Hustle culture adalah budaya bekerja keras yang menormalisasi pekerja untuk mendedikasikan hidupnya secara penuh di tempat kerja. Pekerja atau orang yang ada dalam lingkungan seperti ini disebut sebagai workaholic. Kondisi hustle culture membuat orang merasa semua waktu yang dimilikinya hanya untuk bekerja sekeras mungkin dengan harapan imbalan atau hasil yang diperoleh sama besarnya. Itulah kenapa budaya ini terlihat positif tapi membawa dampak buruk bagi pekerja.

 

 

Ciri paling terlihat dari budaya ini adalah menjadikan waktu istirahat sebagai hal yang sia-sia dan rasa bersalah yang tinggi jika orang tersebut membuang waktu. Target pekerjaan juga semakin tidak realistis dan melebihi kemampuan. Meskipun telah menyelesaikan tugas dengan baik, masih ada rasa tidak puas.

Penyebabnya bisa datang dari banyak hal, baik dari faktor eksternal maupun internal. Dari faktor internal, orang dengan kebiasaan workaholic cenderung memiliki sikap toxic positivity. Ia akan selalu berasumsi positif meski dalam keadaan yang berat, sulit, dan sebenarnya membutuhkan istirahat. Selain dari diri sendiri, hal ini juga besar dipengaruhi oleh kalimat yang terkesan positif dari luar. Kebiasaan seperti ini menjadi hal yang normal dan ditoleransi karena akar masalah berupa konstruksi sosial. Masyarakat menganggap orang yang sukses adalah memiliki finansial melimpah dan jabatan tinggi. Sehingga semakin banyak orang yang merasa dituntut untuk memenuhi standar tersebut.

Dampak Hustle Culture

1. Gangguan mental

Dampak pertama yang akan dialami pekerja dalam lingkungan hustle culture adalah gangguan kesehatan mental. Awalnya mungkin terlihat sepele, seperti pendiam, mudah marah, meragukan diri sendiri, hingga sering menunda pekerjaan. Jika tidak disadari dan berlangsung lama, pekerja berisiko tinggi terkena burnout. Bahkan pada tahap yang semakin parah, pekerja bisa saja terkena gangguan kecemasan, depresi, dan muncul keinginan bunuh diri.

2. Pengelolaan waktu yang buruk

Manajemen waktu untuk melakukan kegiatan terkait kehidupan pribadi menjadi hilang. Waktu dengan keluarga dan menjalani hobi menjadi hal yang tidak pantas didapatkan sebelum ia sukses atau kaya raya. Padahal work life balance justru menjadikan produktivitas di tempat kerja stabil dan berlangsung lama. Bahkan tidak jarang orang akan mengorbankan waktu tidur yang berhak didapatkan.

3. Fisik semakin lemah

Tidak hanya psikis, hustle culture juga sangat memengaruhi pekerja dalam hal fisik. Dengan durasi kerja yang panjang tanpa adanya istirahat berkualitas membuat tubuh seseorang menjadi lebih lemah. Tidur hanya sebentar atau lama tapi tidak nyenyak tidak akan menghilangkan lelah. Imunitas tubuh menjadi turun drastis dan mudah terkena penyakit menular.

4. Rentan terhadap penyakit

Tidak berhenti sampai disitu saja, hustle culture membuat pekerja memiliki risiko terkena penyakit tidak menular yang tinggi. Terlebih lagi dengan fakta bahwa penyakit seperti ini memiliki proses penyembuhan yang lama dan butuh biaya yang besar. Diantaranya adalah serangan jantung, tekanan darah tinggi, jantung koroner, hiperkoagulasi, iskemia, stroke aritmia, hingga diabetes.


Cara Menghindarinya

1. Mengenali kemampuan dan batasan diri

Cara pertama untuk menghindari budaya buruk ini adalah dengan mengenali dan memahami kemampuan dan batasan diri sendiri. Pekerja harus mengetahui kapan saatnya harus memaksimalkan kemampuan dan kapan saatnya tubuh membutuhkan istirahat total. Selain mengelola energi, kamu juga dapat mengelola beban pikiran dan stres kerja dengan cara ini.

2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Setiap pekerja memiliki tingkat kerja keras dan prestasinya masing-masing. Kamu tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain. Orang yang paling mengetahui seberapa keras dirinya bekerja adalah diri sendiri. Kamu dapat menghindari sikap ini dengan tidak menghabiskan waktu di media sosial, tempat orang memamerkan pencapaian mereka.

3. Nikmati hobi yang tidak berkaitan dengan kerja

Gali dan ingat kembali hobi yang membuat kamu selalu bersemangat. Dengan menikmati hobi diluar pekerjaan, kamu akan lebih bahagia dan tidak melulu berhadapan dengan tugas di tempat kerja. Hobi akan meningkatkan hormon bahagia dan mengelola stres.

4. Kelola waktu bekerja dengan seimbang

Buat prioritas kegiatan dalam sehari dan pastikan daftar tersebut tidak hanya soal pekerjaan. Jika kamu dapat melaluinya secara disiplin, tugas di tempat kerja akan selesai tepat waktu dan kamu akan tetap memiliki waktu untuk diri sendiri. Selain itu, kamu dapat lebih menghargai waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga.

5. Peduli pada kesehatan tubuh

Cara terakhir dan yang paling penting adalah meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan tubuh. Jika kamu sayang dengan tubuhmu, maka kamu tidak akan memforsirnya dengan pekerjaan. Mulailah dengan memiliki pola makan dan gaya hidup sehat serta berusaha meningkatkan kualitas tidur setiap harinya. Tubuh yang sehat adalah kunci bekerja dalam waktu yang lama.

 


Itu tadi adalah beberapa tips yang harus diterapkan dari sekarang jika lingkungan sekitar kamu sudah menunjukkan tanda hustle culture. Jangan sampai dampak negatif di atas kamu alami hanya karena orang lain melakukan kebiasaan kurang sehat ini. Bekerja dengan ritme teratur dan produktif justru akan memperpanjang masa kerja kamu. Tubuh akan bugar dan sehat dalam jangka waktu panjang.
Bicara soal kesehatan jangka panjang, dukung selalu kebugaran dan stamina tubuh dengan suplemen makan yang berkualitas. Enervon Active hadir dengan multivitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan energi harian tubuh. Hari yang padat di tempat kerja akan lebih mudah dan lancar dilalui dengan performa tubuh yang baik. Dapatkan produknya sekarang juga di Tokopedia dan Shopee official Enervon sekarang juga.