Selama melewati masa tumbuh kembang, anak-anak pasti menemui banyak sekali faktor luar yang memengaruhi tubuhnya. Khusus dalam hal fisik, anak yang sakit demam adalah sebuah kondisi yang wajar terjadi. Orang tua dapat melakukan tindakan pertolongan pertama dan perawatan mandiri di rumah untuk menurunkan suhu badan. Namun ada beberapa gejala lanjutan yang perlu diwaspadai dan sebaiknya membutuhkan perawatan medis. Untuk itu jangan panik dan pahami beberapa cara mengatasi anak demam di bawah ini.

Demam pada Anak dan Penyebabnya

Untuk penyebabnya sendiri, demam bisa terjadi karena adanya faktor luar dan dari dalam. Faktor luar terdiri dari suhu lingkungan yang meningkat tajam, infeksi akibat gigitan nyamuk, hingga efek dari imunisasi. Sedangkan untuk faktor dari dalam, adanya peradangan pada salah satu anggota tubuh seperti radang sendi. Selain itu, tumbuh gigi dan imun tubuh yang sedang turun juga menjadi salah satu penyebab demam.

Tips Menurunkan Demam Anak

Ketika anak mengalami demam dengan suhu kurang lebih 38֯ C, biasanya mereka akan menunjukkan beberapa gejala. Di antaranya adalah rewel, susah makan dan minum, lemas namun susah tidur, hingga kerap menangis. Lakukan cara mengatasi anak demam berikut:

 

1. Kompres dan Mandi Air Biasa/Hangat

Cara pertama untuk menurunkan demam anak adalah dengan kompres air biasa atau air hangat selama kurang lebih 15-20 menit. Kain yang telah dibasahi dapat diletakkan pada dahi, tengkuk, perut, dada, atau ketiak. Kemudian cek secara berkala suhu badannya untuk melihat adanya penurunan demam. Meskipun anak sedang demam, tubuh mereka juga harus terjaga kebersihannya sehingga usahakan mereka untuk tetap mandi. Gunakan air hangat untuk menyesuaikannya dengan suhu tubuh dan menurunkan intensitas nyeri.

2. Penggunaan Minyak Aromaterapi

Selain kompres, penggunaan minyak aromaterapi juga disarankan untuk menurunkan demam. Minyak alami dengan jenis tertentu terbukti mampu menurunkan gejala demam, seperti sakit kepala, mual, dan muntah. Orang tua dapat membantu mengoleskannya langsung pada perut, tengkuk, atau anggota tubuh lain yang nyeri sambil melakukan pemijatan ringan. Bisa juga dengan menggunakan diffuser jika kulit anak memiliki reaksi alergi pada minyak tersebut. Selain itu, penggunaan minyak alami ini juga membantu mereka lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidurnya.

3. Sesuaikan Suhu Ruangan dan Pakaiannya

Berikutnya adalah tetap menjaga ruangan tempat anak istirahat nyaman, terutama suhu ruangannya. Bila kamar memiliki AC, jaga suhu agar tidak terlalu panas atau dingin. Baik AC, kipas angin, maupun angin alami dari jendela, usahakan tubuh anak tidak terpapar udara langsung. Dalam hal berpakaian pun, anak perlu mengenakan baju yang nyaman, mudah menyerap keringat, dan tidak terlalu tebal.

4. Memastikan Asupan Makan dan Minum Tercukupi

Meski anak yang demam sulit makan dan minum, orang tua perlu memastikan asupannya terpenuhi. Jangan hanya fokus pada jumlah makanan yang masuk, tapi perhatikan juga kandungan gizi di dalamnya. Menu sederhana dan mudah dikonsumsi seperti sup ayam dan sayuran, bubur tim dengan sayur dan daging yang dihaluskan, hingga buah-buahan. Lalu untuk urusan minum, anak harus banyak minum air putih karena banyak cairan tubuh yang keluar saat demam. Selain air putih dan susu atau ASI untuk balita, orang tua juga dapat memberi mereka minum berelektrolit tinggi seperti oralit. Pemberian vitamin atau suplemen makan juga bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

5. Memberikan Obat Penurun Demam

Setelah makan, berikan mereka obat penurun demam seperti paracetamol anak. Pemberian obat penurun panas boleh diberikan untuk anak usia di atas 2 bulan. Jika kamu kurang paham dengan dosis obat untuk anak yang biasanya ada pada kemasan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker atau ahli kesehatan terdekat.

Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai

Jika ayah atau ibu sudah melakukan beberapa cara mengatasi anak demam di atas namun demam tidak kunjung reda, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai. Saat tanda-tandanya muncul, jangan ragu untuk segera membawa anak ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Tanda yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Lemas Berlebih dan Kulit Pucat

Bila anak mengalami lemas berkepanjangan baik disertai dengan kulit pucat maupun tidak, sebaiknya orang tua membawa mereka untuk periksa lebih lanjut. Apalagi jika ada anggota tubuh yang kebiruan dan menggigil.

2. Tanda Dehidrasi Muncul

Dehidrasi tidak boleh diremehkan dan harus segera ditangani. Beberapa tanda dehidrasi adalah menangis tapi tidak ada air mata yang keluar, bibir kering dan pecah, serta sulit minum padahal muntah-muntah.

3. Kejang dan Demam Tinggi

Jika suhu badannya sudah mencapai 40֯ C, besar kemungkinan anak mengalami demam tinggi. Jika hal ini terjadi selama beberapa hari, segeralah bawa ke dokter. Tidak jarang hal ini juga dibarengi dengan kejang.

4. Pingsan

Tanda terakhir yang perlu diwaspadai adalah kehilangan kesadaran atau pingsan. Kondisi ini umumnya muncul ketika anak mengalami demam tinggi. Jadi sebelum mengalaminya, lakukan pemeriksaan sesegera mungkin.

Untuk menurunkan intensitas dan gejala demam pada anak, memiliki kebiasaan pola makan sehat adalah solusi yang sangat penting. Dukung pemenuhan energi dan gizi hariannya dengan mengonsumsi vitamin sebagai tambahan makan. Enervon-C Plus Syrup dengan kandungan multivitamin dan mineralnya menjadi salah satu yang direkomendasikan. Dengan bentuk sirup, anak yang sakit pun mudah mengonsumsinya. Selain memperkuat sistem kekebalan tubuh anak, vitamin ini juga membantu masa pemulihan mereka setelah sakit. Temukan produk ini dan varian Enervon yang lain dengan mengunjungi Tokopedia dan Shopee.