Menjalankan fungsi pengasuhan pada anak tidak akan terpisahkan dengan proses mendidik. Orang tua sebagai pendidikan pertama bagi anak harus mempelajari cara yang tepat membantu anak belajar sesuai usianya. Apalagi membuat suasana belajar yang seru tanpa harus mengandalkan gadget. Tapi, kenapa tidak disarankan untuk mengenalkan alat elektronik kepada anak sejak dini? Mungkin kamu berpikir bahwa hal itu memberi manfaat, tapi kamu juga perlu tahu manfaat mendidik anak tanpa gadget/gawai, tv, dan elektronik hiburan lainnya. Ikuti penjelasannya sampai akhir ya.

Manfaat Mendidik Anak Tanpa Gadget dan TV

Mungkin banyak dari kamu yang berpikir bahwa anak-anak terutama generasi alfa tidak bisa dihindarkan dari pengaruh penggunaan gawai dan teknologi lainnya. Namun hal ini harus diatur dengan tepat sesuai perkembangan usianya. Menurut WHO dan AAP (American Academy of Pediatrics), usia anak yang ideal untuk dikenalkan pada gawai adalah 3-4 tahun ke atas.

Bagi anak usia 0 – 3 tahun dianjurkan untuk tidak diberi atau diajarkan menggunakan alat elektronik, terutama gawai dan tv. Interaksi maksimal yang masih diperbolehkan adalah melakukan panggilan video dengan pendampingan orang tua. Itu saja waktu maksimalnya hanya 1 jam dalam satu hari.

Anak-anak berusia balita sangat membutuhkan kegiatan yang mampu menstimulasi perkembangan motorik kasar dan halus. Sedangkan penggunaan gawai secara pasif dapat menghambat tumbuh kembangnya. Selain itu, mendidik anak tanpa gadget juga menghindarkan anak dari kecenderungan malas belajar dan dampak buruk jangka panjang sinar biru (blue light) yang dipancarkan monitor alat elektronik. Kemudian, bagaimana cara mendidik tanpa gadget di era serba digital ini? Coba beberapa tipsnya berikut ini.

Tips yang Harus Dicoba

1. Kenalkan Permainan yang Merangsang Gerakan

Untuk membantu perkembangan motorik kasarnya, anak perlu diberi stimulasi yang berkaitan dengan kegiatan bersifat fisik. Pertama, mengenalkan mereka dengan olahraga yang umumnya disukai seperti renang. Kedua, bisa juga dengan mengajak mereka melakukan permainan tradisional, baik yang dimainkan secara individu maupun berkelompok di luar rumah. Ketiga, untuk anak-anak yang sudah bisa membaca dan menulis, mencoba eksperimen DIY (Do It Yourself) sederhana juga seru dan banyak manfaat.

2. Mengajaknya Mendengarkan Dongeng dan Membaca Buku

Mengenalkan huruf, kata, dan penggunaannya dalam kalimat juga tidak selalu harus melalui video dari layar ponsel. Ayah dan ibu bisa bergantian membacakan cerita atau dongeng kepada mereka. Kemudian saat mereka sudah mulai bisa menulis dan membaca, berikan akses luas pada buku-buku bacaan sesuai minat dan bakatnya.

3. Membebaskan Anak Mengeksplorasi Kegiatan Seni

Mendidik dan mengenalkan anak pada dunia seni juga mampu melatih kemampuan mereka dalam berekspresi dan menyelesaikan masalah. Beberapa kegiatan yang bisa diberikan adalah menyediakan alat untuk menggambar, mewarnai, melukis, menari, hingga menggunakan alat musik sederhana. Kegiatan ini juga dilakukan untuk membantu mereka melatih kemampuan motorik halus yang berkaitan dengan koordinasi anggota tubuh.

Sedangkan untuk merangsang kemampuan kognitif atau keterampilan otak dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, orang tua juga dapat mendukung mereka pada permainan seperti menyusun puzzle atau balok hingga menulis dan mengenal tekstur.

4. Memiliki Pola Komunikasi yang Sehat

Apabila ketiga tips di atas fokus pada pembentukan lingkungan yang bebas dari gawai dan alat elektronik, maka poin ini akan fokus pada proses pola asuh. Orang tua perlu memiliki pola komunikasi dan hubungan yang baik dengan anak. Artinya, ayah dan ibu perlu memahami perilaku dan ekspresi yang dikeluarkan anak tanpa melibatkan gadget. Salah satu contohnya adalah tidak memberi anak tontonan atau screen time saat sedih dan/atau tantrum. Termasuk dalam memberikan penghargaan dan hadiah, hindari menggunakan iming-iming bermain gim atau menonton video di Youtube.

5. Memberi Teladan Baik pada Anak

Metode mendidik yang tak kalah efektif adalah dengan memberikan contoh dan teladan yang baik terkait penggunaan ponsel dan tv yang bijak. Salah satunya dengan tidak menggunakan ponsel saat di hadapan anak atau selama menghabiskan waktu dengan mereka. Sehingga anak-anak akan meniru kebiasaan yang kurang baik ini. Jika anak sudah bisa diajak berbicara, sesekali pancing mereka untuk berdiskusi. Dari situ, ayah atau ibu dapat memberikan pemahaman akan bahaya gadget. Jadi selain memberi aturan dan batasan, anak bisa memahami alasan dari pembatasan tersebut.

Dari tips di atas, terlihat adanya beberapa jenis kegiatan yang dapat dikombinasikan agar tidak membosankan. Kecuali nomor 4 dan 5 yang harus dilakukan bersamaan. Biasanya ayah dan ibu akan jauh lebih mudah memilihkan kegiatan jika sudah mengenal dan memahami karakter anak. Cara kita mendidik anak tanpa gadget lainnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk bagaimana orang tua mengelola waktu berkualitasnya bersama anak.

Untuk mendukung proses tumbuh kembang dari dalam, pemenuhan asupan gizi bagi anak juga sama pentingnya. Enervon-C Plus Syrup hadir sebagai tambahan makan yang mengandung multivitamin dan mineral. Mulai dari vitamin A, C, B kompleks, hingga vitamin D dan mineral Niacinamide akan memastikan anak berenergi sepanjang hari. Selain itu, vitamin ini juga membantu menjaga daya tahan tubuh anak meski aktif berkegiatan. Dapatkan produk ini dan varian Enervon lain untuk keluarga besar dengan mengunjungi Tokopedia atau Shopee official.