Apa pun profesi yang kamu miliki sekarang, kemungkinan mengalami gangguan kesehatan mental di tempat kerja tetap ada. Banyak faktor yang membuat hal ini terjadi, seperti lingkungan kerja yang tidak sehat secara fisik dan psikis, beban kerja berlebihan, diskriminasi, hingga terjadinya perundungan. Semua ini bisa jadi tidak disadari oleh setiap pekerja namun menjadi penyebab munculnya gangguan kecemasan dan gejala turunnya kesehatan mental lainnya. Mari memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara mengelolanya dengan baik.

Pentingnya Kesehatan Mental

Berdasarkan laporan WHO¹, kesehatan mental memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaannya. Kondisi dan situasi yang tidak mendukung di tempat kerja membuat mental pekerja terganggu, menjadi penyebab awal gejalanya muncul, atau bahkan memperburuk gejala yang didapatkan pekerja dari faktor lain.

Awalnya pekerja akan menunjukkan penurunan kualitas kinerja dan/atau performanya di tempat kerja. Kemudian semakin lama, pekerja membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengatasi dan menyembuhkan gangguan ini. Dalam laporan WHO yang sama, terdapat milyaran hari yang hilang dalam satu tahun secara global akibat gangguan kecemasan dan depresi. Akibatnya, produktivitas yang hilang juga menyebabkan kerugian mencapai 1 triliun dolar Amerika. Itulah kenapa menjaga kesehatan mental menjadi hal yang sangat diperlukan di lingkungan kerja apa pun.

Tanda dan Gejalanya bagi Pekerja

Robinson & Smith (2023)² dalam ulasannya menjelaskan beberapa tanda yang bisa dikenali ketika pekerja mengalami gangguan kesehatan mental di tempat kerja. Sebagian gejala sulit untuk dilihat oleh orang lain sehingga kamu harus lebih cermat dalam mengenalinya.

1. Performa Kerja Menurun

Tugas dan daftar pekerjaan yang biasanya selesai dalam beberapa jam atau dalam satu hari menjadi lebih lama diselesaikan atau bahkan tidak selesai. Tidak hanya itu, umumnya aktivitas di luar tempat kerja juga menurun sebagai efek domino.

2. Gangguan Berpikir dan Berkonsentrasi

Karena beban pikiran yang menumpuk, pekerja cenderung sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih. Selain kesulitan pada poin pertama, pekerja juga cenderung sulit berkomunikasi, diskusi, hingga mengambil keputusan.

3. Perubahan Pola Tidur dan Nafsu Makan

Akhirnya, tanda fisik pun muncul dengan gejala awal sulit tidur dan/atau tidak memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Selain menurunkan energi pada hari-hari berikutnya, nafsu dan pola makan juga menjadi terganggu. Bahkan pada beberapa orang, penggunaan obat tidur menjadi alternatif yang terpaksa ditempuh.

4. Kehilangan Minat pada Aktivitas yang Disukai

Bila seseorang mulai kehilangan minat dan keinginan untuk melakukan hobi atau aktivitas yang biasanya disukai, besar kemungkinan mentalnya sedang kurang sehat. Bahkan pekerja cenderung menutup diri dari lingkungan sosialnya karena hal ini.

5. Meningkatnya Sensitivitas, Rasa Takut, dan Gugup

Indera penglihatan dan pendengaran juga cenderung lebih sensitif, terutama jika stimulasi yang didapatkan berlebihan. Pekerja juga akan merasakan kecurigaan, ketakutan, dan rasa gugup secara tiba-tiba dan/atau pada situasi tertentu. Bahkan pada level yang tertentu, pekerja dapat mengalami gangguan pada perilakunya seperti melihat dan mendengar sesuatu yang tidak ada.

6. Gangguan Fisik Menyeluruh

Tanda terakhir ini juga sering dikaitkan dengan fisik lelah berlebihan. Namun menurunnya kesehatan mental menyebabkan pekerja sakit di beberapa anggota tubuh tanpa penyebab yang bisa dijelaskan. Misalnya, sesak napas, sakit kepala, kram perut, hingga nyeri otot.

Cara Mengelola Kesehatan Mentalmu di Tempat Kerja

Jangan menunggu sampai gejala paling berat menimpa dirimu! Segeralah melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengelola tingkat stres dan beban pikiran saat menyadari adanya tanda gangguan kesehatan mental.

1. Beri Batasan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Pertama, tegaslah pada diri sendiri untuk tidak menyentuh pekerjaan di luar jam kerja. Gunakan waktumu untuk istirahat dan menjalani aktivitas di kehidupan pribadi seperti bertemu teman dan keluarga, menjalankan hobi, dan lain sebagainya. Lakukan hal-hal yang mampu mengembalikan energi. Tidak hanya pekerja kantoran, kamu yang bekerja dari rumah pun perlu melakukan hal ini.

2. Lakukan Trik yang Meningkatkan Hormon Bahagia

Salah satu trik untuk meningkatkan produksi hormon bahagia adalah aktivitas fisik seperti olahraga. Selain olahraga fisik, coba juga untuk melakukan beberapa teknik pernapasan dan meditasi agar pikiran lebih tenang.

3. Miliki Rutinitas dan Kebiasaan Sehat

Cara ampuh berikutnya adalah memiliki kebiasaan dan pola hidup yang sehat. Mengatur pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, hingga memperhatikan kualitas tidur setiap malam adalah beberapa hal yang sangat membantu kesehatan mental.

4. Jangan Takut Mencari Bantuan

Jika memang kamu membutuhkannya, temuilah orang yang paling kamu percayai untuk diajak bercerita dan meluapkan kegelisahan. Namun ingat, pada tahap tertentu kamu juga berhak mendapatkan penanganan secara medis.

Selain beberapa cara meningkatkan kesehatan mental di tempat kerja tersebut, upaya menjaga kesehatan fisik tetap stabil tak kalah penting. Meskipun memiliki hari yang padat, memenuhi kebutuhan nutrisi harian adalah wajib. Enervon Active hadir untuk melengkapi vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh hanya dengan mengonsumsi satu tablet setiap hari. Tubuh yang sehat sangat mendukung kesehatan mental dan sebaliknya. Dapatkan semua produk Enervon dengan mengaksesnya melalui Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  1. WHO. (2022). Mental Health at Work. Diakses pada 25 Juli 2023 dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-at-work
  2. Robinson & Smith. (2023). Mental Health in the Workplace. Diakses pada 25 Juli 2023 dari https://www.helpguide.org/articles/work/mental-health-in-the-workplace.htm