Membangun usaha umumnya dilakukan oleh beberapa orang yang melakukan rangkaian komunikasi dan kerja sama tim yang solid. Namun beberapa tahun terakhir muncul orang-orang yang membangun usahanya sendiri. Bahkan beberapa dari mereka memulainya dari rumah. Seseorang yang mengupayakan bisnis dari awal hingga berjalan sendirian biasa disebut dengan solopreneur. Apakah sendiri artinya dia tidak menggunakan bantuan orang lain sama sekali? Apa perbedaan mendasar solopreneur dengan entrepreneur? Simak jawabannya berikut ini beserta tipsnya agar sukses berbisnis sendiri.

Solopreneur VS Entrepreneur

Secara garis besar, solopreneur dan entrepreneur terlihat dari orang yang terlibat langsung dalam suatu bisnis. Sebagai permulaan, contoh usaha dari entrepreneur adalah restoran, produsen makanan beku, produsen kosmetik dan parfum, event organizer, waralaba, reseller, dan lain-lain. Untuk contoh solopreneur adalah blogger, kreator konten, penulis, asisten virtual, pengembang perangkat lunak, desain grafis, dan lain-lain. Namun untuk lebih detailnya, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Fokus Bisnis

Entrepreneur memiliki fokus untuk mengembangkan bisnisnya, baik untuk membuka cabang di beberapa tempat atau agar usahanya dibeli oleh perusahaan yang lebih besar. Sedangkan solopreneur fokus pada pemberian layanan mandiri secara jangka panjang. Aktivitas bisnis ini sering dikaitkan dengan bekerja sesuai keinginan namun bisa dilakukan secara berkelanjutan.

2. Pelaku Bisnis

Dalam operasional bisnis sehari-hari, entrepreneur akan membagikan tugasnya kepada beberapa orang untuk kemudian saling berkoordinasi dalam satu tim. Namun solopreneur adalah pemilik sekaligus satu-satunya tenaga kerja di dalam bisnis tersebut. Ia hanya akan membutuhkan jasa pekerja lepas saat permintaan pasar sedang tinggi atau sedang ada proyek besar yang harus selesai dalam waktu tertentu. Hal ini bukan berarti mereka menutup diri dari kolaborasi dengan bisnis lain.

3. Pengambilan Keputusan

Dengan konsep yang sama, solopreneur akan melakukan pengambilan keputusan lebih mudah karena hanya melibatkan satu sudut pandang yaitu dirinya sendiri. Umumnya ia hanya perlu memikirkan pembagian waktu, pengaturan jadwal, dan lain sebagainya. Sedangkan entrepreneur perlu mempertimbangkan pendapat timnya. Satu keputusan mampu memengaruhi cara kerja seluruh proses bisnis.

4.  Pengelolaan Keuangan

Dalam mengelola keuangan, entrepreneur memerlukan strategi khusus dengan banyak faktor untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dari pengeluaran sekecil mungkin. Sedangkan solopreneur memiliki sistem pengelolaan keuangan yang lebih sederhana.

Tips Sukses Solopreneur

Meski terlihat lebih sederhana dengan waktu bekerja yang lebih fleksibel, solopreneur juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah konsistensi kualitas pelayanan dan motivasi untuk terus melanjutkan bisnis. Berikut ini adalah beberapa tips suksesnya.

1. Pentingnya Melakukan Hal yang Disukai

Melakukan hal yang disukai adalah dorongan terbesar solopreneur menjalankan bisnisnya. Hal ini akan menjadi titik awal kamu dalam menentukan model bisnis yang paling nyaman kamu lakukan dalam jangka panjang.

2. Temukan Tempat Terbaik untuk Bekerja

Meski tidak ada tempat kerja pasti seperti di kantor, kamu tetap harus menciptakan tempat kerja khusus. Beberapa indikatornya adalah tempat yang nyaman, kondusif, mendukung konsentrasi dan menginspirasi diri sendiri. Sistem dan lingkungan kerja yang paling sesuai kebutuhan kamu adalah keputusan terbaik dalam memulai solopreneur.

3. Klise Tapi Benar Adanya: Jangan Menyerah

Meski terdengar klise, tidak menyerah adalah hal besar yang membedakan solopreneur sukses dan yang tidak. Bertahan dan bangkit dari titik terendah memang bukan hal yang mudah, namun saat seseorang mampu melaluinya, itulah yang bisa dinamakan dengan sukses.

4. Perluas Jaringan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pebisnis solo memiliki peluang yang sama besarnya dengan entrepreneur untuk memperluas jaringan. Selain memperbesar kemungkinan bertemu klien baru, langkah ini juga bisa membantu kamu menemukan lebih banyak inspirasi untuk terus bertahan.

5. Tidak Ragu Melengkapi Alat Pendukung

Karena semua pekerjaan dilakukan sendiri, jangan ragu melengkapi alat dan bahan yang akan mendukung kelancaran pekerjaan kamu. Termasuk dalam hal administratif dan teknologi pengelolaan keuangan, gunakan bantuan sistem bila perlu agar hal tersebut terorganisir.

6. Pengelolaan Tugas, Waktu, dan Energi

Tentukan langkah strategis dalam mengelola tugas, waktu, dan energi yang kamu miliki. Mulai dari cara menyelesaikan tugas tepat waktu, membagi waktu kerja dengan waktu pribadi, hingga menentukan waktu untuk libur. Fisik dan mental yang sehat akan mendukung keberlanjutan bisnis kamu.

7. Sukses Tidak Selalu Soal Uang

Hal terakhir dan yang paling penting adalah dengan memahami kembali apa arti sukses itu sendiri. Jika kamu mengartikan sukses adalah memiliki uang yang banyak, bisa jadi waktu untuk diri sendiri dan yang dihabiskan dengan keluarga dan pasangan hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Memiliki target pemasukan besar sama pentingnya dengan memastikan diri kamu bahagia menjalani semua pekerjaan tersebut.

Jaga Stamina Kamu dengan Enervon

Tentu saja solopreneur akan mengeluarkan waktu dan tenaga yang sama besarnya dengan pebisnis lain yang memiliki tim. Sehingga aktivitas padat sudah menjadi tantangan sehari-hari. Untuk menjaga stamina tubuh setiap hari, jangan sampai kamu mengabaikan pola makan dan pola istirahat yang sehat.

Bila perlu, lengkapi vitamin dan mineral harian dengan mengonsumsi satu tablet Enervon Active setiap hari. Kandungan vitamin C, B kompleks, mineral niacinamide, dan beberapa nutrisi lain akan membantu menguatkan stamina meski aktivitas padat seharian. Terutama dengan bahan non-acidic yang ramah bagi lambung, kamu tak perlu khawatir jika ingin mengonsumsinya setiap hari. Optimalkan waktu kamu untuk menumbuhkembangkan bisnis yang sedang dimulai. Dapatkan produk ini dengan praktis melalui toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.