Apakah manajemen waktu yang baik di tempat kerja berarti mampu menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan setiap hari? Lebih dari itu, manajemen waktu berarti mampu mengelola waktu bekerja sekaligus waktu untuk istirahat dengan baik. Jadi pekerja dengan pengelolaan waktu yang baik tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugasnya di kantor, tapi juga mampu menikmati waktu dan kehidupan di luar pekerjaan. Pekerja dengan kemampuan ini mampu memanfaatkan waktu bekerja secara efektif dan efisien. Mari memahami lebih detail manfaat manajemen waktu yang baik dan tipsnya di tempat kerja.

Manfaat Manajemen Waktu yang Baik

Secara garis besar, manajemen waktu yang baik penting sekali dalam menumbuhkembangkan kemampuan profesional. Mulai dari mengoordinasikan suatu proyek bersama tim kerja yang lain secara efektif, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, menurunkan dan menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan, mampu menentukan skala prioritas pekerjaan, hingga mendukung pencapaian target kerja dalam jangka waktu tertentu. Ketika pengelolaan waktu bekerja semakin efektif, maka kesempatan untuk menguatkan reputasi, memiliki prestasi, dan kenaikan jenjang karier menjadi semakin lebar.

Bagi kesehatan fisik dan mental, manajemen waktu yang baik juga mendukung pekerja dalam mengelola stres dan beban kerja. Artinya, risiko mengalami burnout dan gangguan kesehatan mental lainnya menjadi lebih kecil. Hal ini karena pekerja mampu mempertahankan waktu berkualitas untuk diri sendiri, menjalankan hobi, hingga menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman. Sekarang saatnya memulai manajemen waktu kamu dengan menerapkan beberapa tips berikut ini.

Tips Manajemen Waktu yang Baik

1. Membuat Klasifikasi Pekerjaan dan Prioritasnya

Jika kamu memiliki beberapa pekerjaan yang berbeda, klasifikasikan menjadi beberapa kategori. Beberapa orang mengelompokkan pekerjaan yang penting atau dengan batas waktu penyelesaian paling dekat pada urutan pertama. Kemudian disusul dengan jenis tugas yang tidak terlalu penting namun harus selesai hari itu juga. Serta yang terakhir adalah jenis pekerjaan yang bisa diselesaikan hari berikutnya.

2. Menetapkan Tujuan Jangka Pendek & Panjang

Tujuan jangka pendek bisa berkaitan dengan penyelesaian tugas secepat mungkin dengan kualitas yang baik. Sedangkan tujuan jangka panjang berkaitan erat dengan peningkatan karier, pencapaian prestasi, hingga pengembangan potensi diri dalam beberapa bulan ke depan. Target yang mampu diukur, diraih, dan relevan akan memberikan motivasi tersendiri untuk menyelesaikan banyak tugas setiap hari.

3. Mengenali Diri Sendiri dan Waktu Paling Produktif

Hal yang harus disadari oleh setiap pekerja adalah jam produktif sering kali tidak dimiliki sepanjang hari. Ada jam-jam tertentu pekerja mampu mengerjakan tugas yang sulit dalam waktu yang cepat. Cobalah kenali diri sendiri waktu kapan yang paling membuatmu bersemangat dan fokus. Waktu lain selain jam produktif bisa diisi dengan mengerjakan tugas yang ringan, mempersiapkan meeting, dan sebagainya.

4. Jauhkan Distraksi

Manfaat lain dari mengenali diri sendiri adalah pekerja mengetahui apa saja yang bisa menjadi distraksi dan bagaimana cara untuk menghindarinya. Distraksi dari diri sendiri bisa berupa keinginan untuk mengecek ponsel, terlalu lama memilih musik untuk menemani waktu kerja, dan sebagainya. Sedangkan distraksi dari luar bisa lebih menantang untuk dihindari. Contohnya adalah ajakan ngobrol atau membahas sesuatu dari teman kerja di luar jam pertemuan yang seharusnya. Untuk distraksi yang satu ini, tips berikutnya adalah jawabannya.

5. Berhati-hati dengan Jawaban “Ya” dan “Siap”

Meskipun teman kerja atau atasan membutuhkan bantuan, pekerja perlu menyadari kemampuan dan batasan diri sendiri. Ketika mereka ingin menambah tugas yang sebenarnya tidak menjadi tanggung jawabmu, pertimbangkan sejauh mana target penyelesain pekerjaanmu terlebih dahulu. Jika memang kamu masih memiliki waktu dan tenaga, berikan mereka bantuan. Namun jika prioritas tugas kamu masih jauh dari kata selesai, cobalah untuk mengatakan “tidak bisa” dengan cara yang sopan namun tegas. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan “maaf, saya baru bisa membantu setidaknya lusa.”

6. Jangan Coba-Coba untuk Multitasking

Multitasking hanya akan mengantarkan seorang pekerja pada pengerjaan tugas yang serampangan dan asal selesai. Dampaknya adalah potensi pekerjaan membutuhkan revisi menjadi lebih besar dan akan menambah tumpukan tugas serta mengganggu penyelesaian tugas yang lain. Alih-alih multitasking, fokus pada satu pekerjaan secara penuh hingga selesai, baru berpindah ke pekerjaan berikutnya.

7. Menghindari Penundaan dengan Memahami Konsekuensinya

Penundaan atau sering juga disebut sebagai procrastination adalah musuh dalam selimut bagi pekerja. Sebagian pekerja mengalaminya karena bosan, perfeksionis, gangguan kecemasan, takut akan gagal, terlena dengan distraksi, dan sebagainya. Bila hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan mental, jangan takut untuk mencari bantuan. Namun jika tidak, berhenti sejenak kemudian pahami konsekuensi dari penyelesaian yang terlambat atau tidak selesai sama sekali. Ingat kembali motivasi kerja dan hilangkan rasa ingin menunda.

Tubuh yang Sehat = Terlaksananya Manajemen Waktu yang Baik

Manajemen waktu yang baik tidak hanya rencana di atas kertas, namun pelaksanaan yang membutuhkan komitmen dan konsistensi. Salah satu kunci dari produktivitas dan pengelolaan waktu kerja adalah tubuh yang sehat, bugar, dan berstamina. Tidak hanya saat menjalankan tugas di tempat kerja, tapi juga saat menikmati waktu pribadi.

Enervon Active hadir sebagai salah satu suplemen dengan bahan non-acidic yang aman bagi lambung. Kandungan multivitamin dan mineral yang ada di dalamnya mampu membantu tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Dengan mengonsumsi satu tablet per hari, pengelolaan energi tubuh akan lebih mudah meski aktif seharian. Dapatkan produknya yang asli secara praktis melalui toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.