Ketika mendengar soal penyakit asma, apa hal yang pertama kita ingat? Bunyi napasnya yang khas? Sesak napas? Ya, itulah beberapa ciri penderita asma.

Banyak orang mengira bahwa penyakit asma itu adalah penyakit keturunan. Ini juga benar. Tapi, sebagian orang juga bisa mengidap asma karena factor lainnya. Seperti, karena faktor lingkungan tempat tinggal yang cenderung lembab dan kurang sehat. atau, karena alergi, seperti alergi bulu binatang, asap rokok, atau cuaca dingin.

Yang sering terlupa adalah asma juga bisa dipengaruhi oleh faktor pikiran. Misalnya, tekanan yang dirasakan saat mempersiapkan pernikahan bisa membuat orang yang tidak memiliki riwayat asma tiba- tiba jadi gampang sesak napas. Begitu juga dengan stress yang berlebihan.

Ketika kita dibuat cemas akan berbagai masalah yang rumit, kita seperti tidak mampu bernapas dengan lega. Tetapi, setelah tekanan dan stress sudah teratasi, napas pun jadi lebih ringan.

Itu kalau bicara soal tekanan atau stress yang dialami dalam kurun waktu tertentu. Lalu, bagaimana dengan orang yang hampir sepanjang hidupnya penuh tekanan dan stress? Bisa jadi, dia merupakan pengidap asma yang sudah lama. Apakah dia bisa sembuh dari asma tanpa menggunakan obat kimia?

Untuk kasus seperti ini, agar bisa sembuh dari asma, kita harus mengetahui latar belakangnya terlebih dahulu. Seperti apa kehidupannya sejak dulu? Apakah ia besar di keluarga dengan orangtua yang otoriter, sehingga tidak bebas melakukan banyak hal dan sering diliputi rasa takut? Atau dia anak tunggal yang menjadi harapan orangtua, sehingga sejak kecil dituntut untuk selalu sempurna? Atau, kehidupannya penuh dengan cobaan, sehingga akhirnya ia merasa begitu lelah menghadapi semua hal itu?

Faktor- faktor seperti ini juga bisa jadi pemicu penyakit asma. Untuk mengatasinya, orang tersebut harus mengubah pola pikir dan pola hidupnya terlebih dahulu. Belajar untuk mengelola stress, mengalahkan rasa takut, mencoba melihat hidup dari sudut pandang yang berbeda, dan belajar untuk lebih mensyukuri berbagai hal lain yang ia alami dalam hidup ini.

Sebagai tambahan, kita bisa mengonsumsi vitamin C dan B, yang bisa membantu menurunkan stress. Kedua jenis vitamin ini berfungsi untuk mengatur hormon stress kortisol dalam tubuh, serta membantu menjaga sistem saraf yang sehat.

Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang dalam kehidupan sehari-harinya sering dilanda stres. Namun, yang terpenting adalah perubahan pola pikir. Jika hal ini sudah tercapai, bisa jadi obat kimia sudah tidak diperlukan lagi.

 

Featured Image - klikdokter.com