Membesarkan dan merawat anak hiperaktif memang membutuhkan perhatian, kesabaran, dan waktu yang lebih banyak. Dalam upaya mendorong perkembangan anak- anak ini, orangtua perlu belajar untuk mengelola perilaku anak.

Hal yang normal bila anak aktif seperti memiliki energi yang tidak habis- habis. Akan tetapi, orangtua patut curiga bila hal ini menjadikan anak sulit untuk mengontrol aktivitas dan reaksinya terhadap hal disekitarnya. Karena keadaan ini bisa jadi merupakan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Credit: liputan6.com

Anak dengan ADHD dapat mengalami kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian atau tidak bisa diam (hiperaktif), dan impulsive. Anak hiperaktif sering terlihat terus bergerak, terus menerus berbicara, dan susah untuk diam serta tenang. Sering menyela percakapan atau kegiatan orang lain, tidak sabar menunggu gilirannya, dan tidak memiliki rasa takut akan bahaya.

Mendampingi anak hiperaktif

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif, namun kondisi ini bisa dikontrol melalui dukungan, Pendidikan, dan saran yang tepat bagi orangtua dan anak. Selain itu, dokter juga mungkin memberikan obat untuk membantu mengontrol gejala tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang bisa membantu dalam mendampingi anak hiperaktif.

1. Membangun kehidupan anak yang terstruktur

Credit: hellosehat.com

Orangtua sebaiknya menciptakan keteraturan agar kehidupan anak tenang dan terorganisir. Kamu tidak perlu kaku, cukup tentukan kapan waktu makan, mandi, tidur, dan bermain. Berikan instruksi yang terstruktur, singkat, dan spesifik.

2. Menciptakan waktu tidur yang rutin

Credit: aleteia.org

Hiperaktif dapat menyebabkan masalah tidur yang dapat membuat gejala semakin parah. Jadi, cobalah untuk menciptakan kebiasaan tidur tepat waktu. Pastikan anak tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama di pagi hari. Hindari kegiatan bermain komputer atau menonton TV sebelum tidur, karena dapat mengganggu waktu istirahatnya.

3. Menerapkan disiplin positif

Credit: blissfulkids.com

Usahakan untuk selalu memberi anak kasih sayang dengan menghargai atau memujinya ketika melakukan tindakan yang baik. Jangan hanya mengucapkan terima kasih ketika anak membantumu, tapi singgung juga usaha yang dia lakukan. Dengan cara ini, anak jadi tahu tindakan apa saja yang termasuk ke dalam hal baik.

4. Mengajak anak beraktivitas dan berolahraga

Credit: kirbyandersen.com

Pastikan kamu sering mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik. Mulai dari berjalan, melompat- lompat, dan olahraga. Kegiatan fisik akan meningkatkan kualitas tidur anak pada pagi hari. Namun, pastikan agar anak tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat ketika dekat dengan waktu istirahatnya.

5. Membina hubungan keluarga yang sehat

Credit: yangonlife.com

Hubungan antar anggota keluarga memliki peran besar dalam mengelola perilaku anak hiperaktif. Pasangan dengan ikatan yang kuat seringkali merasa lebih mudah menghadapi tantangan menjadi orangtua. Usahakan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Dan jika anak mengajak berbicara, maka tanggapilah dengan tenang dan sabar.

 

Anak hiperaktif membutuhkan dukungan dari orang- orang disekitarnya. Jika kamu merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari keluarga atau teman. Selain itu, anak hiperaktif sebaiknya diberikan bantuan professional, misalnya dengan berkonsultasi dengan psikolog anak atau terapis untuk membantu melatih si kecil.

 

 

 

Featured Image - mommyatheart.com