Anak hiperaktif erat sekali kaitannya dengan ‘anak yang tidak bisa diam’. Bagi orangtua, merawat anak hiperaktif akan terasa menguras tenaga dan pikiran. Jika lengah sedikit, si kecil mungkin sudah asik bermain ke sana ke mari tanpa mempedulikan bahaya di sekitarnya.

Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu menghadapi anak hiperaktif agar ia lebih tenang dan fokus.

1. Jauhkan dari gangguan

Credit: popmama.com

Hal- hal kecil yang mungkin tidak kamu sadari dapat mengalihkan perhatian dan mengganggu konsentrasi anak hiperaktif. Oleh karena itu, penting untuk mengatur suasana nyaman di sekitarnya, terutama ketika anak sedang mengerjakan PR atau sedang belajar.

Hindari memaksa anak untuk duduk tenang, karena dapat membuat ia semakin gelisah. Sebaiknya, kurangi gangguan di sekitarnya untuk membantu anak jadi lebih fokus. Tempatkan si kecil jauh dari area pintu, jendela, dan sumber kebisingan.

2. Atur pola hidup yang terstruktur

Credit: review.bukalapak.com

Anak hiperaktif membutuhkan perintah yang jelas dan sebuah pola terstruktur untuk diikuti.  Karena, anak seperti ini cenderung lebih cepat cemas saat mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Buatlah rutinitas sederhana dan terjadwal di lingkungan rumahmu. Misalnya, tentukan kapan waktu anak untuk makan, belajar, bermain, dan bahkan tidur. Dengan begini, otak si kecil akan belajar menerima sesuatu yang lebih terstruktur.

3. Membuat peraturan yang jelas dan konsisten

Credit: todaysparent.com

Beberapa orangtua memiliki caranya sendiri untuk mendidk anak. Ada yang menetapkan banyak peraturan, ada juga yang lebih santai. Tetapi, anak hiperaktif lebih sulit untuk dididik dengan cara yang santai. Umumnya, mereka membutuhkan peraturan yang jelas dan konsisten. Jadi, penting untuk menerapkan disiplin positif dan sederaha di rumah.

Selain itu, coba berlakukan sistem hukuman dan hadiah. Berikan pujian ketika anak memahami dan menuruti peraturan yang ada. Namun, ketika ia melanggar aturan tersebut, berikan konsekuensi dengan alasan yang jelas.

4. Sabar

Credit: hellosehat.com

Anak hiperaktif memang seringkali membuat bingung. Ia bisa menunjukkan perasaan dengan sangat jelas, entah itu kegembiraan atau amarah secara tiba- tiba saat suasana hatinya sedang buruk.

Cobalah untuk tetap tenang dan sabar. Hindari membentak dan memberikan hukuman fisik pada anak. Ingat, kamu ingin mengajarkan mereka untuk lebih tenang. Jika kamu melakukan kedua hal tersebut, justru dapat membuat kemarahan anak semakin sulit dikendalikan.

5. Memperhatikan makanan yang dikonsumsi

Credit: nidolove.com

Beberapa orang beranggapan jika konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan anak jadi hiperaktif. Padahal, tidak demikian. Meski begitu, konsumsi gula memang sedikit banyak bisa mempengaruhi perilak seseorang.

Gula merupakan makanan yang mudah diserap namun bisa membuat peningkatan dan penurunan kadar darah dalam tubuh dengan cepat. Pada anak, hal ini dapat mengakibatkan ia jadi lebih rewel. Hal inilah yang membuat perilaku dan suasana hati anak menjadi tidak stabil.

 

Jadi, coba perhatikan makanan yang dikonsumsi anak sehari- hari. penuhi asupan nutrisinya dengan gizi yang seimbang. Dan untuk melengkapi nutrisi anak, berikan vitamin C dari Enervon-C dalam bentuk syrup, yang cocok dikonsumsi oleh si kecil.

 

 

Featured Image - smartparents.sg