Anak yang mandiri bisa memiliki dua makna. Yang pertama, dari sisi tahapan perkembangan psikososial, seperti dalam diri anak mulai tumbuh kebutuhan untuk mandiri dan kebutuhan ini akan semakin meningkat di usia prasekolah.

Kedua, perilaku. Anak berkeinginan menunjukkan pada orang lain bahwa ia mampu. Kemandirian identik dengan kemampuan diri, seperti bisa makan sendiri, tidak disuapi lagi, pakai baju sendiri, dan sebagainya.

Dengan demikian, ketika di usia pra- sekolah, anak makin terlatih untuk mandiri. Namun, bagaimana bila di usia ini anak masih sulit untuk belajar mandiri? Bisa jadi karena ketiga penyebab berikut ini, simak ulasannya!

1. Kurang mendapat kesempatan 

Credit: psychologybenefits.org

Orang- orang di lingkungan sekitar, termasuk orangtua, atau bahkan pekerja rumah tangga, kurang memberi kesempatan pada anak  untuk berlatih mandiri. Kalau anak hanya diberi sedikit kesempatan, ia akan jadi sulit memahami sesuai yang harus dia lakukan sendiri.

Jadi, bila di usia dini anak tidak mendapat kesempatan untuk mandiri, maka di usia selanjutnya ia dapat kurang atau tidak mandiri.

2. Dianggap ‘lama’

Credit: shutterstock.com

Orangtua sering tidak sabar akan proses kemandirian yang sedang berlangsung. Sebenarnya, anak sudah bisa pakai baju sendiri, belajar untuk makan sendiri, memakai sepatu sendiri, tapi masih lama dalam melakukannya.

Nah, supaya cepat, akhirnya orangtua yang melakukan hal- hal tersebut agar cepat selesai dan begitu seterusnya. Inilah yang bisa menghambat kemandirian anak. Jadi, dengan alasan ‘biar cepat’ tanpa disadari justru bisa memperlambat proses kemandirian anak.

3. Dilayani pengasuh atau orangtua

Credit: brightside.me

Anak yang istilahnya dilayani 24 jam diurus oleh pengasuh karena orangtua yang bekerja seharian. Ketika waktunya makan, anak tinggal meminta. Begitu pula dengan urusan lainnya. Akibatnya, anak jadi tidak mandiri, bahkan ia jadi tidak merasa harus mandiri. Tentunya, kita tidak bisa menyalahkan pengasuh, karena ini adalah tugas yang diberikan oleh orangtua si kecil.

Hal ini juga bisa terjadi pada full mom. Umumnya mereka beralasan ‘untuk apa saya ada di rumah kalau tidak mengurus anak?’ akhirnya, semua kebutuhan anak jadi dilayani. Selain itu, agar cepat selesai, ibu juga jadi lebih sering mengerjakan kebutuhan anak.

 

Nah, itulah ketiga penyebab mengapa anakmu masih sulit untuk mandiri. Selain memperhatikan hal- hal tersebut, coba perkenalkan anak lebih dalam dengan dunia luar, hargai setiap usahanya meskipun yang dia lakukan masih memakan waktu yang lama, dan biarkan si kecil menentukan apa yang menjadi pilihannya.

Meskipun di usia pra-sekolah anak masih sulit untuk mandiri, tetapi bukan berarti terlambat jika anak baru diajarkan untuk mandiri pada usia ini. Bagaimanapun, tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan yang lebih baik.

 

 

Featured Image - drpops.net