Pandemi Covid-19 masih menjadi hal yang cukup menakutkan oleh sebagian besar orang di seluruh dunia. World Health Organzation (WHO) mengatakan bahwa pandemi ini baru akan berakhir setidaknya 4-5 bulan dari sekarang.

Di Indonesia, penularan Covid-19 termasuk cukup cepat. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran bagi banyak orang. Selain penyebaran yang cepat, dikhawatirkan bahwa pasien yang sudah dinyatakan sembuh dapat kembali terinfeksi Covid-19. Apakah hal ini bisa terjadi?

Kembali Terinfeksi Covid-19 Setelah Dinyatakan Sembuh

Credit: economictimes.com

Peneliti Bidang Mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, menyatakan bahwa ketika seseorang terinfeksi virus corona, maka tubuh akan membantu antibodi atau kekebalan tubuh, sehingga kecil kemungkinan untuk kembali terinfeksi. Meskipun begitu, orang yang sudah sembuh tetap berpotensi terinfeksi untuk kedua kalinya.

Ada beberapa kasus di beberapa negara, dimana warganya kembali terinfeksi virus corona setelah dipulangkan. Berdasarkan laporan professional medis di Wuhan, China, jejak Covid-19 kemungkinan dapat bertahan di dalam tubuh manusia hingga dua minggu setelah hilangnya gejala terinfeksi.

Salah satu contohnya, yaitu wanita di Osaka, Jepang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, lalu kembali positif Covid-19 untuk kedua kalinya. Kemudian, sebuah studi pada pasien virus corona yang sudah pulih di kota Shenzhen, 38 dari 262 atau hampir 15% pasien, dinyatakan kembali positif Covid-19 setelah mereka dipulangkan. Hal ini dikonfirmasi melalui PCR test (Polymerase Chain Reaction) yang saat ini masih digunakan untuk tes virus corona.

Kasus terjangkit kembali Covid-19 setelah sembuh menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 kemungkinan bisa muncul dalam beberapa batch di dalam tubuh seseorang.

Kekebalan Tubuh Untuk Melawan Infeksi Kedua

Credit: tencanal10.tv 

Walaupun ada kemungkinan pasien kembali terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya, namun Vineet Menachery, seorang ahli Virologi dari University of Texas Medical Branch, mengatakan bahwa respons perlawanan dari antibodi atau kekebalan tubuh dipicu oleh hadirnya virus di dalam tubuh. Artinya, kecil kemungkinan bagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dapat kembali terinfeksi.

Ia menjelaskan bahwa umumnya antibodi diproduksi dalam tubuh sekitar 7-10 hari setelah serangan awal virus. Bahkan, ia juga memperikarakan bahwa antibodi terhadap Covid-19 dapat tetap berada di dalam tubuh pasien selama dua hingga tiga tahun kedepan.

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ada baiknya kamu selalu melakukan langkah pencegahan agar terhindar dari penularan Covid-19. Terapkan pola hidup sehat, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik, dan terapkan physical distancing, seperti tetap di rumah saja kecuali ada urusan mendesak.

 

Featured Image - solopos.com

Source - kumparan.com