Kuku yang cantik akan menunjang keseluruhan penampilan dari wanita. Berbagai hal dilakukan, dari melakukan perwaran manicure dan pedicure, mengecat kuku, hingga menggunakan kuku palsu.

Penggunaan kuku palsu memang lebih praktis dan pemakainya dijamin mendapatkan tampilan yang maksimal dan memuaskan. Namun, bahan-bahan yang terkandung dalam kuku palsu tak jarang menimbulkan gangguan seperti infeksi.

Selain itu, bahan-bahan lain seperti benzofenon, etil sianokrilat, butil fenol formaldehida dan trikresil etil ftalat juga harus diwaspadai. Bahkan salah satu bahan bernama metil metrakrilat sudah banyak dilarang karena dapat meningkatkan risiko infeksi jamur dan kemungkinan kelainan kuku.

Risiko infeksi bakteri kemungkinan besar juga dapat terjadi akibat adanya celah antara kuku dengan kuku palsu. Ruang ini akan memicu berkembangnya bakteri dan jamur.

Risiko ini bahkan dapat lebih meningkat jika pemasangan kuku palsu tidak dilakukan di tempat dengan sanitasi dan kebersihan yang terjaga. Penggunaan kuku palsupun dapat memicu kuku Anda menjadi lebih tipis, kering dan juga rapuh.

Penggunaan kuku palsu memang sangat menarik dan mudah untuk dilakukan. Namun, jika timbul gejala-gejala mengganggu seperti gatal, nyeri atau bengkak dan bahkan muncul nanah di sekitar kuku setelah penggunaan kuku palsu, segera konsultasikan hal ini ke dokter agar Anda segera mendapat penanganan yang tepat.