Meskipun belum diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, namun tidak ada salahnya orang tua mengenalkan ibadah ini kepada si kecil sejak dini, agar di kemudian hari mereka sudah terbiasa.

Kamu dapat mengajarkan anak berpuasa seharian, mulai dari ketika anak berumur 6 tahun. Tapi, perlu diingat bahwa, lakukan hal ini secara bertahap dan tanpa ada paksaan apapun, ya.

Credit: liputan6.com

Nah, agar mengajarkan puasa pada anak semakin mudah, berikut ini berbagai tips yang bisa kamu terapkan!

Jelaskan Tujuan Puasa

Jelaskan pada anak apa tujuan puasa selama bulan Ramadhan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Beri tahu padanya hal seru tentang puasa agar mereka semakin semangat dalam menjalaninya. Misalnya, kamu dapat menjelaskan pada anak bahwa puasa mengajarkan manusia untuk bersabar dalam menahan lapar, haus, dan emosi.

Buat Suasana Ramadhan Semakin Menyenangkan

Agar anak semakin semangat dalam berpuasa, coba ciptakan suasana Ramadhan di rumah. Kamu dapat memutarkan lagu- lagu religi, menyajikan santapan khas bulan Ramadhan, atau mengajak si kecil nonton kartun islami. Dengan suasana seperti ini, perlahan- lahan anak akan tertarik untuk ikut melakukan ibadah puasa.

Sajikan Menu Favorit

Tantangan yang cukup besar bagi orang tua saat mengajarkan anaknya berpuasa yaitu mengajaknya untuk sahur. Yang sering terjadi adalah anak sulit dibangunkan karena merasa ngantuk. Nah, agar ia semakin semangat untuk bangun saat sahur, coba sajikan menu favoritnya. Beri tahu ‘bocoran’ menu sahur sebelum mereka tidur!

Tak hanya saat sahur, kamu dapat menyiapkan menu favoritnya untuk berbuka puasa. Hal ini dilakukan agar si kecil semakin termotivasi untuk berpuasa hingga adzan Magrib. Biar lebih seru, ajak si kecil untuk menyiapkan menu favoritnya bersama- sama. Dan jangan lupa, pastikan makanan tersebut bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi.

Credit: jatimtimes.com

Puasa Setengah Hari

Ajari anak berpuasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan fisiknya. Awali dengan mengajak anak untuk berpuasa hingga waktu Zuhur terlebih dahulu. Lalu, ketika ia sudah mulai terbiasa, ajarkan anak untuk melanjutkan puasanya hingga waktu Ashar. Nanti, jika si kecil sudah merasa lebih kuat, kamu boleh mengajaknya untuk mencoba puasa hingga Magrib.

Atau, kamu dapat melatih anak untuk berpuasa sampai Zuhur, berbuka dan makan siang, lalu lanjutkan puasanya kembali hingga azan Magrib.

Lakukan Aktivitas Seru Saat Ngabuburit

Saat anak sudah mulai belajar untuk berpuasa hingga Magrib, ajak ia untuk melakukan berbagai kegiatan seru untuk menunggu waktu berbuka. Cara ini ampuh untuk mengalihkan perhatian anak dari rasa lapar dan haus selama ia belajar puasa seharian penuh.

Ajak anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan seperti menyiapkan takjil bersama- sama atau membuat kue lebaran. Namun, sebelum ngabuburit, pastikan anak tidur siang terlebih dahulu, agar energinya tidak banyak yang terbuang, sehingga saat ngabuburit anak jadi tidak merasa cepat lelah.

Berikan Reward

Siapkan reward di hari raya, agar ia menjadi lebih semangat dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan berikutnya. Kamu dapat memberikannya mainan, tas sekolah baru, atau hal lainnya yang sedang diinginkan oleh si kecil. Dan usahakan untuk memberi hadiah yang bisa memberikan manfaat baginya, ya.

Pastikan Nutrisi Anak Terpenuhi

Selama mengajarkan anak untuk berpuasa, selalu pastikan asupan nutrisinya tetap terpenuhi, agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga saat berpuasa apalagi di tengah pandemi Covid-19. Pastikan kamu selalu menyajikan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein, serta sajikan sayur dan buah yang cukup saat berbuka puasa dan sahur.

Selain dari makanan bergizi, lengkapi nutrisi si kecil dengan memberikannya multivitamin Enervon-C Plus Syrup yang memiliki kandungan lengkap seperti vitamin A, vitamin B Kompleks, vitamin  C, vitamin D, Niacinamide, dan Panthenol.

Enervon-C Plus Syrup juga dapat membantu menambah nafsu makan anak, berperan dalam pembentukan tulang serta giginya, dan tentunya dapat membantu si kecil memiliki daya tahan tubuh yang baik sehingga ia tidak mudah sakit dan tetap aktif selama masa pertumbuhannya.

Featured Image - parentstory.com