Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini, membuat banyak tempat wisata yang ditutup sementara waktu, salah satunya adalah Candi Borobudur.

Tapi kabar baiknya, setelah ditutup selama kurang lebih tiga bulan, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan kembali membuka objek wisata yang dikelolanya pada tanggal 8 Juni 2020 mendatang. Pembukaan kembali  Taman Wisata Candi Borobudur ini tentu tetap memperhatikan imbauan dari pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Credit: medcom.id

Ketika mulai beroperasi kembali, protokol kesehatan new normal akan diterapkan, mulai dari petugas dan wisatawan wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh bagi pengunjung, dan melakukan pengawasan jarak sosial antar wisatawan.

Selain itu, di lokasi wisata juga akan ditempatkan klinik serta tenaga medis, tempat cuci tangan di setiap 100 meter, serta papan pemberitahuan yang berisi anjuran pencegahan Covid-19. Dan untuk mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, Taman Wisata Candi Borobudur juga akan menerapkan pembayaran cashless atau non-tunai pada sebagian loket tiketnya.

Protokol tersebut sudah sesuai dengan arahan yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dimana akan diterpkannya program CHS (cleanliness, health, and safety) di setiap desinasi pariwisata.

Tak hanya berlaku bagi wisatawan saja, tapi protokol new normal ini juga berlaku untuk pedagang yang ada di sekitar Taman Wisata Candi Borobudur, dengan imbauan menjaga kebersihan agar kenyamanan bagi wisatawan dapat terpenuhi.

Dengan diterapkannya protokol new normal, diharapkan pengelola tempat wisata bisa membangun kembali kepercayaan wisatawan, sehingga industri pariwisata dapat kembali bangkit dalam kondisi saat ini.

 

Credit: erienewsnow.com

Protokol new normal ini penting dilakukan karena pandemi Covid-19 ini mengharuskan perilaku manusia berubah. Masyarakat jadi lebih peduli terhadap faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas pariwisata.

New normal sendiri sebenarnya merupakan salah satu hal yang ditekankan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Nantinya, masyarakat akan menjalani pola kehidupan baru hingga ditemukannya vaksin untuk menangkal virus corona. Perubahan ini sendiri bertujuan untuk menata kehidupan dan perilaku baru ketika pandemi.

Dan kemungkinan, masyarakat kemungkinan harus menjalani pola hidup baru ini hingga tahun depan, atau bahkan lebih.

 

Featured Image - beritagar.id

Source - cnnindonesia.com