Sejak pandemi Covid-19 berlangsung, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah saja. Cara ini merupakan bentuk kebijakan PSBB transisi sedang diterapkan – khususnya untuk DKI Jakarta – tapi, seruan stay at home tetap dianjurkan, sehingga tidak terjadi kerumunan di tempat publik.

Meski terbilang efektif untuk menekan angka kasus positif Covid-19, tetapi berada di rumah saja tidak melulu baik. Ternyata, berada di rumah terlalu lama dapat menimbulkan dampak buruk, seperti memicu terjadinya gangguan fisik.

Dilansir dari CNN Indonesia, di rumah terus menerus dalam waktu lama dapat membuat tubuh mudah lemas, melemahkan jantung dan paru- paru, bahkan merusak fungsi otak.

Selain sejumlah hal tersebut, masih ada 5 hal lainnya yang mungkin terjadi, ketika seseorang terlalu lama berada di rumah saja selama pandemi.

Berikut ulasan lengkapnya.

 

 

5 Hal yang Mungkin Terjadi Ketika Terlalu Lama Berada Di Rumah

Terlalu Lama Di Rumah, Tubuh Bisa Alami 5 Hal Berikut / Credit: suara.com

Kekuatan Otot Melemah

Rutinitas harian seperti pergi bekerja, tentu melibatkan sejumlah aktivitas fisik. Kegiatan inilah yang turut membantu tubuh dalam membangun kekuatan otot.

Dengan terus menerus berada di dalam rumah, tubuh menjadi kurang aktif dan kekuatan otot yang sudah dibentuk tersebut akan hilang. Di rumah saja – dapat menurunkan pembentukan kekuatan otot yang sudah diperoleh dari menjalani aktivitas fisik sehari- hari.

 

Jantung dan Paru- Paru Melemah

Tanpa adanya aktivitas fisik, detak jantung tidak dapat meningkat. Inilah yang membuat jantung tidak dapat memompa secara maksimal, dan akhirnya melemah.

Sama halnya dengan paru- paru – yang justru dapat memburuk ketika kamu tidak menjalani aktivitas yang melibatkan sejumlah pergerakan. Untuk itu, melakukan olahraga secara rutin merupakan hal penting, sehingga fungsi jantung dan paru- paru tetap terjaga.

 

Terlalu Lama Di Rumah, Tubuh Bisa Alami 5 Hal Berikut / Credit: sciencephoto.com

Rentan Mengalami Kegemukan

Ketika berada di rumah, akses terhadap makanan menjadi lebih mudah. Belum lagi, waktu makan dan tubuh rentan mengalami kegemukan.

Meski kenaikan berat badan termasuk hal yang normal, tetapi kamu mesti terus memantaunya. Jangan sampai penambahan berat badan dapat berubah jadi obesitas.

 

Perubahan Postur Tubuh

Work from home alias bekerja dari rumah yang ditetapkan oleh sejumlah perusahaan, membuat postur tubuh berubah. Mengapa demikian? Selama di rumah, banyak orang lebih sering bekerja sembari tiduran, atau duduk dalam posisi yang kurang pas.

Kebiasaan tersebut dapat memengaruhi postur tubuh dan membebani punggung, leher, bahu, dan juga mata.

Disarankan unutk bangun dari tempat duduk sesekali dalam satu jam. Dan, usahakan berjalan- jalan sejenak untuk meregangkan otot tubuh.

 

Perubahan Pola Tidur

Yang paling sering dialami – yaitu, perubahan pada pola tidur. Ketika ke luar rumah untuk bekerja, tubuh pasti terkena paparan sinar matahari. Hal ini yang membantu tubuh membangun ritme sirkadian – yang berpengaruh pada pola tidur.

Ketika berada di rumah, kamu cenderung berada di dalam ruangan saja dari pagi hingga malam. Tentu, kamu tidak mendapat paparan sinar matahari yang cukup. Hal inilah yang dapat menganggu pola tidur.

 

 

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Terlalu Lama Di Rumah, Tubuh Bisa Alami 5 Hal Berikut / Credit: klikdokter.com

Hal termudah yang bisa dilakukan untuk mengatasi deretan hal tersebut, yaitu disarankan untuk sesekali melakukan kegiatan di ruang terbuka. Misalnya, berolahraga di luar rumah, atau sekedar jalan kaki di lingkungan sekitar.

Yang penting diingat – ketika kamu ingin olahraga di luar rumah, pastikan lokasi yang dipilih cukup sepi, sehingga physical distancing tetap dapat diterapkan. Lalu, terapkan pula protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, cuci tangan, atau gunakan hand sanitizer secara berkala.

 

Featured Image - rte.ie

Source - cnnindonesia.com