Sejak awal pandemi Covid-19 menyerang di berbagai negara, termasuk Indonesia – muncul sejumlah istilah yang berkaitan dengan virus corona jenis baru tersebut. Salah satunya adalah definisi ‘kontak dekat’ dalam hal penularan virus.

Jika sebelumnya ‘kontak dekat’ merupakan seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus terkontaminasi positif Covid-19 dan kasus terduga dengan jarak 1,8 meter selama 15 menit – belum lama ini Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Serikat sudah memperbarui definisi tersebut.

Lalu, apa definisi terbaru dari ‘kontak dekat’ yang diungkapkan oleh CDC?

 

 

 

Definisi Baru ‘Kontak Dekat’ Dalam Penularan Covid-19

CDC: Definisi Baru Tentang Kontak Dekat Covid-19 / Credit: tirto.id

Pada penularan virus corona – ‘kontak dekat’ kini didefinisikan ketika seseorang berada pada jarak 6 kaki atau sekitar 1,8 meter dari orang yang terinfeksi Covid-19. Dan kontak terjadi selama total 15 menit atau lebih dalam periode 24 jam.

Dengan perubahan tersebut, syarat interaksi selama 15 menit sudah tak lagi berlaku. Seseorang tetap dapat tertular meskipun tidak berinteraksi selama 15 menit – bisa kurang dan lebih. Namun, interaksi yang dilakukan berulang kali selama periode waktu 24 jam.

Untuk itu, mempertimbangkan sejumlah faktor saat menentukan kontak dekat – penting diperhatikan. Pertama, soal kedekatan. Jarak yang lebih dekat tentu dapat meningkatkan risiko paparan virus. Kemudian – durasi interaksi.

Ketiga – perhatikan sirkulasi udara.

 

Pakai Masker, Solusi Efektif

CDC: Definisi Baru Tentang Kontak Dekat Covid-19 / Credit: tokopedia.com/blog

Beberapa paparan dalam waktu singat pada orang yang sudah dikonfirmasi positif Covid-19 dapat menyebabkan penularan. Untuk itu, CDC menyarankan untuk menggunakan masker – sebagai pencegahan efektif.

Masker dapat melindungi diri dan orang lain dari partikel droplets yang mugnkin mengandung virus. Tak hanya melindungi dari pasien dengan gejala, tetapi dari OTG juga.

Selain itu, CDC merekomendasikan untuk melakukan pelacakan kontak dari pasien yang sudah terkonfirmasi Covid-19 – hal ini mesti diprioritaskan. Lalu, pengujian untuk semua kontak dekat pasien juga perlu ditingkatkan.

Dari orang yang melakukan kontak dan ternyata juga berstatus positif – harus segera ditangan sebagai kasus terkonfirmasi Covid-19. Sementara, untuk kasus asimtomatik (OTG) yang diuji negatif tetap harus melakukan karantina selama 14 hari sejak pertemuan dekat dengan kasus terkonfirmasi.

 

 

 

Featured Image - validnews.id

Source - cnnindonesia.com