Tidak dapat dipungkiri – pandemi yang berlangsung sejak tahun 2020 silam memaksa masyarakat untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Meski dapat menghindari diri dan anggota keluarga dari ancaman virus, namun ada masalah lain – yang disebabkan terlalu lama di rumah.

Hal ini berimbas pada peningkatan berat badan – dan semakin maraknya kasus obesitas. Mengapa demikian? Untuk informasi lengkap mengenai pengaruh pandemi terhadap naiknya berat badan, baca selengkapnya di bawah ini.

 

 

Lebih Jarang Keluar Rumah

Credit Image - cdc.gov

Menurut Global Nutrition Report di tahun 2018 – sudah terdapat 21,8 persen obesitas pada dewasa, rata-rata dialami sejak usia lebih dari 18 tahun. Sementara, selama pandemi – peningkatan obesitas terjadi, menjadi 38,75 persen. Hal ini disebabkan orang jarang keluar rumah dibanding sebelumnya.

Terlalu lama di rumah menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Jika sebelum pandemi – ada waktu untuk berjalan kaki, misalnya ketika berangkat maupun pulang kerja, kini sudah tidak ada lagi. Kini, banyak orang yang lebih banyak duduk untuk bekerja atau belajar.

 

Obesitas: Juga Terjadi pada Anak

Berdasarkan survei di tahun 2020, sebanyak 8 persen anak berada di batas overweight. Sedikit banyak – hal ini disebabkan oleh pandemi. Kalau biasanya anak-anak punya waktu bermain di luar rumah, selama pandemi – kebiasaan ini tidak dilakukan. Justru, digantikan dengan kegiatan minim gerak di rumah saja.

 

Lebih Sering Ngemil – Menjadi Penyebab Obesitas Selama Pandemi

Credit Image - studioeastradio.com

Tidak bisa dipungkiri, berada di rumah saja – membuat banyak orang cenderung lebih sering mengonsumsi makanan ringan. Baik camilan buatan sendiri, maupun camilan kemasan. Sebenarnya, ngemil boleh saja – asal tidak berlebihan.

Mengonsumsi makanan kemasan membuat potensi asupan gula, garam, dan lemak jadi berlebih. Sehingga, asupan gizi harian pun menjadi tak seimbang dan akhirnya memengaruhi berat badan.

 

Malas Memasak, Lebih Sering Beli Makanan Siap Santap

Kalau diawal pandemi masyarakat masih sering memasak – tapi tidak dengan sekarang. Saat ini, lebih banyak orang yang memilih untuk membeli makanan siap saji, yang praktis dan tinggal pesan saja. Meski demikian – hal ini justru bisa meningkatkan berat badan.

Terlalu sering membeli makanan siap santai dapat memengaruhi asupan gizi harian. Semakin tinggi asupan gula, garam, dan lemak – maka semakin tidak seimbang pula gizi yang diterima tubuh. Hati-hati, kebiasaan ini dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh.

 

Risiko Obesitas: Berpengaruh Pada Kekebalan Tubuh

Credit Image - alomedika.com

Bagi kamu yang merasa tubuh berubah selama pandemi – ini tidak berdampak pada penampilan saja, melainkan juga bisa memengaruhi kekebalan tubuh dalam menangkal penyakit, termasuk virus corona. Jadi, imunitas pun bisa ikut melemah akibat obesitas, lho.

Ketika obesitas – biasanya banyak keluhan mengenai kesehatan. Nantinya, ketika infeksi virus menyerang, maka akan semakin berbahaya bagi tubuh. Untuk itu, pastikan asupan gizi sudah seimbang selama pandemi!

Semakin sehat gaya hidup – maka semakin kuat pula imunitas tubuh untuk melawan berbagai macam virus penyebab penyakit.

 

 

Featured Image - military.com

Source - popmama.com