Setiap orangtua, pasti sudah tak heran kalau kelakuan si kecil makin ada-ada saja. Mengingat, ia bertambah dewasa – maka harus makin sabar pula orangtua dalam menghadapinya. Tapi tak jarang, sebagian perubahan perilaku ini sering membuat moms emosi ya.

Apalagi kalau kata-kata sudah tidak mempan – untuk mengendalikan sikap si kecil, ditambah diri yang sedang lelah, emosi pun sulit dibendung. Akibatnya, orangtua menjadi hilang kendali dan marah besar! Coba, sebaiknya kamu hindari perlakuan yang satu ini.

Seusainya marah, biasanya akan timbul rasa menyesal dan terkadang hubungan dengan anak ikut terpengaruh lho, moms. Jadi, tahan dulu! Ketika si kecil mulai menjengkelkan, kamu bisa menerapkan cara mengendalikan emosi ini.

Yuk, simak ulasannya sampai habis ya!

 

 

Perhatikan Nada Bicara dan Pemilihan Kata

Credit Image - farmaku.com

Semakin kamu tenang ketika berbicara, maka semakin tenang pula perasaan. Selain itu, si kecil pun akan ikut merasa tenang dan mau diajak berbicara. Nah, begitu sebaliknya – kalau moms emosi, situasi pun makin sulit terkendali.

Jadi, ketika kamu memahami cara mengendalikan emosi yang baik – maka anak pun bisa lebih diatur, dibanding jika kamu memilih untuk berteriak-teriak. Dan, pastikan kamu memerhatikan pemilihan kata – jangan gunakan kalimat kasar ya!

 

Tarik Napas Dalam: Bantu Tenangkan Pikiran

Cara mengendalikan emosi lainnya, yaitu dengan menarik napas dalam – kemudian, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan semuanya. Di momen ini, manfaatkan untuk memahami hal yang ingin dikatakan atau dilakukan.

Tarik napas dalam, kemudian tahan selama 5 detik – lalu hembuskan. Lakukan metode ini sampai kamu merasa tenang dan tidak lagi dikendalikan oleh emosi.

 

Miliki Pikiran Antimarah

Credit Image - id.theasianparent.com

Apa kalimat yang paling bisa mengetuk hatimu – agar tidak meluapkan emosi begitu saja? Simpan kalimat tersebut dalam pikiran, dan ingatlah ketika kamu sudah mulai ingin marah. Misalnya ‘tetap tenang di segala situasi’. Apapun yang kamu pahami – simpan di benak dan jadikan prioritas.

 

Pikirkan Efek Marah pada Si Kecil

Meluapkan amarah, termasuk berteriak mungkin terasa melegakan – tapi, efek ini hanya sesaat lho. Bisa jadi, ada rasa sedih dan kecewa yang tersimpan dalam diri anak. Bahkan, jika ia terus mengingatnya – anak bisa trauma!

Selain itu, anak juga bisa menjadi tertutup dan tidak percaya diri, apalagi kalau terus mendapat perlakuan kasar. Jadi, tahan ya moms – jangan langsung marah dan pikirkan kembali tentang efek emosi berlebihan pada anak.

 

Menjauh Sesaat Dahulu

Credit Image - fimela.com

Cara mengenalikan emosi – ketika sudah benar-benar ingin marah dan anak sulit dikendalikan, yaitu menjauh sesaat. Misalnya, pergi sebentar ke kamar mandi dan mencuci muka. Baru kemudian hadapi anak lagi.

Ini merupakan cara yang bisa dilakukan agar amarah tetap terkendali. Menenangkan diri sejenak penting dilakukan agar emosi tidak semakin menjadi!

 

Pelajari Penyebab Anak Lakukan Kesalahan

Anak membuat sebuah kesalahan – seperti mengganggu adiknya terus-menerus? Nah, sebelum moms memarahinya, coba pikirkan dahulu apa yang menjadi pemicu si kecil melakukan hal tersebut. Bisa saja, ia ingin mencari perhatianmu, lho.

Luangkan waktu sejenak untuk mencari tahu penyebab tersebut. Dengan begitu, kamu dapat menempatkan diri di posisi anak – dan tidak menuduhnya yang macam-macam. Ingat, kalimat tuduhan bisa buat anak sakit hati ya, moms.

 

Hindari Hukuman Fisik: Penting Diingat!

Credit Image - tribunnews.com

Ingatlah, masalah tidak bisa selesai dengan kekerasan fisik. Apapun kesalahan yang dilakukan anak – hindari melakukan tindakan ini padanya. Termasuk dengan memukul, mencubit, atau bahkan melempar benda.

Semua bentuk hukuman fisik dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Bukan tidak mungkin, kalau dampak tersebut bisa terus dirasakan sepanjang hidupnya.

Nah, itulah ketujuh cara mengendalikan emosi ketika menghadapi si kecil, moms. Semoga sejumlah tips ini bisa membuatmu lebih tenang ya!

 

 

Featured Image - klikdokter.com