Ketika melakukan wawancara kerja – pernahkah kamu diminta HRD untuk mendeskripsikan dirimu? Wah, terkadang hal ini membuat bingung ya. Meski terlihat sederhana, namun membuat ringkasan mengenai profil diri tidak semudah itu, lho.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan platform lowongan kerja, Ekrut – mengatakan bahwa 6 dari 10 pelamar ternyata kurang menguasai cara membuat deskripsi diri! Apakah kamu salah satu di antaranya? Berarti, kamu harus belajar lagi nih!

Biar nggak bingung lagi, berikut ini 7 tips membuat deskripsi diri dalam CV yang bisa buat HRD langsung naksir. Yuk, simak ulasannya sampai habis ya.

 

 

Deskripsi Diri: Buat yang Ringkas Saja

Credit Image - ekrut.com

Seperti diketahui, deskripsi diri seharusnya dibuat ringkas saja. Hindari bertele-tele – karena, kamu hanya akan membuat halaman CV jadi tebal. Tentu saja kurang menarik, kan?

Selain itu, umumnya HRD memiliki waktu yang sedikit, dan pelamar pun lebih dari satu. Jadi, jangan buang waktu mereka ya! Sebaiknya, buat deskripsi diri dalam format poin – tuliskan cukup dua sampai tiga poin.

Tapi, jika kamu membuatnya dalam format paragraf – pastikan sesingkat mungkin, misalnya satu paragraf saja.

 

Tunjukkan Keunggulanmu!

Untuk kamu yang sudah memiliki banyak pengalaman, misalnya dalam bidang pekerjaan, seminar, organisasi, maupun semacamnya – bukan berarti kamu boleh memasukkan semua hal tersebut ke dalam deskripsi diri.

Sebaiknya, pilih dan tonjolkan yang menjadi keunggulan diri. Biar lebih mudah, lihat dulu kualifikasi yang ditetapkan di perusahaan tempatmu melamar ya. Misalnya, jika mereka mencari orang yang berpengalaman – tuliskan di mana saja kamu pernah bekerja dan berapa lama.

Atau, jika kualifikasinya skill tertentu – tonjolkan bahwa kamu memiliki kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang sesuai.

 

Jangan Lupa, Sebutkan Pencapaian Ya

Credit Image - bungdus.com

Poin ini juga masih berkaitan dengan tips sebelumnya – intinya, jabarkan beberapa karya yang kamu miliki. Bisa berupa buku, artikel, jurnal, iklan yang berhasil tayang – maupun hasil desain populer. Nantinya, sejumlah karya tersebut dapat dilihat HRD dan bisa membuatmu lebih unggul dari pelamar lain, lho!

 

Jelaskan Tujuan Karirmu

Hal yang satu ini kerap diabaikan oleh pelamar – bahkan, tak dituliskan dalam deskripsi diri! Padahal, menjelaskan tujuan karir cukup penting, lho. Dengan begitu, kamu terlihat memiliki tujuan, target, dan motivasi yang jelas

Sebab, jika tujuannya terkesan tidak berhubungan dengan posisi yang dilamar – HRD justru tidak tertarik, atau bahkan menganggapmu sebagai orang yang sekedar mencari kerja biar punya pemasukan saja.

 

No Typo, Please!

Credit Image - learnenglishfunway.com

Tips ini sangat wajib kamu perhatikan ya. CV, resume, cover letter, termasuk deskripsi diri – merupakan representasi dirimu untuk HRD. Jadi, ketika kamu membuat deretan surat tersebut, upayakan terlihat sempurna ya. Jangan sampai ada typo!

 

Hindari Bersikap Berlebihan

Terakhir, penting banget untuk dihindari – jangan bersikap lebay. Melebih-lebihkan kemampan justru akan terdengar sombong, lho. Lebih baik mengatakan belum pernah melakukan suatu hal, tapi kamu punya bekal dan keinginan – daripada menyombongkan diri tapi nol besar.

Nah, itulah tujuh tips yang bisa bantu kamu dalam membuat deskripsi diri. Sudah tak lagi bingung, kan?

 

 

Featured Image - learnenglish.britishcouncil.org