Apakah kamu pernah seolah-olah sedang sakit parah, namun ketika diperiksa justru tidak ada keanehan atau gangguan kesehatan apapun? Wah, mesti diwaspadai ya! Bisa jadi, ini merupakan psikosomatis – istilah yang digunakan untuk menyatakan keluhan fisik, yang disebabkan oleh faktor psikis atau mental – seperti stres dan cemas yang sering dialami.

Memang, gangguan psikosomatis mungkin masih terdengar asing. Meski demikian, tanpa disadari – bisa jadi kamu sedang mengalaminya lho. Disebabkan oleh rasa stres berlebihan – yang akhirnya dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, termasuk melemahkan imunitas tubuh.

Selain masih terdengar asing, tak jarang banyak orang yang mengira psikosomatis hanyalah khayalan belaka – atau cuma ada di pikiran penderitanya saja. Tapi kenyataannya, gejala fisik psikosomatis itu nyata, dan tentu memerlukan penanganan yang tepat seperti penyakit lainnya.

 

 

Mengapa Psikosomatis Dapat Dialami?

Credit Image - klikdokter.com

Psikosomatis merupakan kondisi kesehatan yang melibatkan pikiran dan tubuh. Berbagai pikiran yang sering memenuhi benakmu – ternyata mampu mempengaruhi kondisi fisik, lho. Hal ini mesti segera diatasi, jika tidak – psikosomatis dapat menimbulkan penyakit, atau bahkan memperparah masalah kesehatan yang sudah ada.

Memangnya mengapa sih psikosomatis bisa dialami? Seperti diketahui, pikiran berlebihan dapat menyebabkan munculnya gejala atau perubahan pada fisik. Misalnya, ketika kamu takut dan cemas tiada henti – tidak lama kemudian, timbul rasa mual, gemetar, sakit kepala, jantung berdebar kencang, maupun berbagai masalah lainnya.

Hal tersebut dialami karena aktivitas listrik atau impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh meningkat. Selain itu, pelepasan zat adrenalin ke dalam aliran darah – juga jadi penyebab gejala fisik tersebut, lho.

 

Stres Jadi Pemicu Psikosomatis, Kok Bisa?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, stres merupakan pemicu utama dari psikosomatis. Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol – yang menyebabkan detak jantung serta tekanan darah meningkat. Kondisi ini juga dapat menekan sistem pencernaan dan mempengaruhi imunitas tubuh nih.

Kedua hormon tersebut dilepaskan agar tubuh memiliki banyak energi untuk melawan stres. Nantinya, setelah penyebab stres hilang – maka tubuh pun akan kembali ke kondisi rileks. Tapi, jika hal tersebut terus terjadi, maka organ dan fungsi tubuh dapat mengalami efek buruk, seperti menurunkan toleransi tubuh terhadap rasa sakit.

Selain stres, trauma juga dapat memicu gangguan psikosomatis – yang akhirnya dapat menimbulkan masalah kesehatan autoimun, seperti tiroiditis hashimotor, psoriasis, radang sendi rematik, dan lain sebagainya.

Jika dibiarkan terus-menerus, psikosomatis juga dapat menimbulkan masalah dalam keseharian, termasuk menurunkan tingkat produktivitas, memiliki kualitas hidup yang lebih rendah, hingga depresi mayor.

 

Gejala Psikosomatis yang Mesti Diwaspadai

Credit Image - nationalgeographic.grid.id

Terkadang, kondisi psikosomatis sulit untuk dikenali, karena, gangguan ini tidak menunjukkan tanda maupun gejala yang terlalu spesifik. Namun, yang pasti – psikosomatis dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, seperti:

  • Sakit perut atau nyeri pada ulu hati
  • Sakit punggung
  • Mudah lelah
  • Nyeri otot
  • Keringat berlebihan – biasanya pada bagian telapak tangan
  • Sesak napas dan nyeri dada
  • Jantung berdebar kencang

Umumnya, psikosomatis dialami karena merasa khawatir yang berlebih – walaupun hal yang dikhawatirkan tergolong ringan. Nah, kamu wajib mengenali sejumlah gejala psikosomatis tersebut, biar bisa cepat diatasi ya.

 

Cara Tepat Atasi Psikosomatis

Jika kamu sedang mengalami kondisi yang satu ini – tak perlu khawatir! Ada berbagai cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, seperti melakukan latihan relaksasi atau meditasi, sehingga overthinking yang dialami dapat dikurangi.

Selain itu, kamu juga bisa lho melakukan hobi dan kegiatan favorit. Atau, berbagai aktivitas lainnya yang dapat membuat hati merasa senang.

Tapi, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan meminta bantuan profesional kesehatan mental. Biasanya, kamu akan dipertemukan dengan psikoterapi – khususnya terapi perilaku kognitif. Terapi ini terbilang ampuh untuk meredakan pikiran yang berlebihan, serta menangani perasaan dan perilaku – terkait dengan gejala penyakit yang dialami.

 

Wah, bagaimana nih? Sudah cukup jelas ya ulasan mengenai psikosomatis – dan mengapa stres dapat menyebabkannya. Kalau kamu atau orang terdekat sedang alami masalah kesehatan mental yang satu ini, yuk segera tangani dengan tepat – dan, jangan ragu untuk meminta bantuan!

 

 

Featured Image - qubisa.com