Seperti diketahui, masker merupakan benda esensial yang wajib digunakan ketika bepergian ke luar rumah selama masa pandemi Covid-19. Masker berfungsi untuk mencegah virus masuk ke tubuh, melalui hidung maupun mulut. Sekaligus, menghindari virus keluar dari orang yang terinfeksi – kemudian, menularkannya ke orang di sekitar.

Saat ini, ada dua jenis masker yang kerap digunakan masyarakat, yaitu masker medis – hanya boleh digunakan satu kali saja. Selain itu, ada pula masker kain yang bisa digunakan berulang kali, namun harus diganti pada kondisi dan waktu tertentu.

Perlu diketahui, masyarakat juga dapat menggunakan masker ganda, dengan menggunakan masker medis, kemudian masker kain. Cara ini diklaim dapat memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap penularan virus corona.

Sejauh ini masker kain masih direkomendasikan untuk digunakan sebagai upaya pencegahan penularan virus. Meski demikian, masker akan menjadi kurang efektif dalam memblokir virus, ketika sudah terlalu tipis, maupun telah digunakan berulang kali.

Dengan begitu, sepertinya penting untuk mengetahui berbagai tanda yang menunjukkan bahwa kemampuan masker kain sudah mulai berkurang. Adapun sejumlah ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ini.

 

 

1. Tali atau karet masker sudah longgar

Credit Image - riauonline.co.id

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah tali atau karet pengikat masker. Tali atau karet ini bertugas untuk menjaga agar masker tetap berada pada posisi yang tepat dan melindungi hidung serta mulut dengan baik.

Disarankan untuk mengganti masker jika tali atau karet dirasa mulai longgar. Tali yang longgar bakal membuat masker terpasang tidak pada posisinya, sehingga bisa membuat seseorang lebih berisiko terhadap penularan Covid-19.

 

2. Ukuran masker mulai kendur

Karena telah digunakan berulang kali, masker pun menjadi mengendur seiring berjalannya waktu. Ukuran masker yang sudah mulai kendur pun dapat dilihat ketika masker tidak lagi bisa menutupi hidung dan mulut dengan aman.

 

3. Ada benang, sobekan, maupun lubang pada masker

Credit Image - kalteng.antaranews.com

Perlu diketahui bahwa tidak boleh ada benang yang keluar – maupun sobekan yang membuat lubang kecil pada masker. Hal ini akan memudahkan virus untuk masuk maupun keluar.

 

4. Adanya noda

Baik itu noda akibat tumpahan minuman maupun bekas makeup sekalipun, noda dapat menjadi tanda bahwa masker sudah harus diganti. Apalagi, jika masker sudah terlihat kotor, dan noda tersebut tidak kunjung hilang meskipun sudah dicuci.

 

5. Kain menipis

Credit Image - cnnindonesia.com

Kain masker akan semakin menipis ketika dicuci berulang kali – hal ini akan menyebabkan masker menjadi lemak untuk memblokir virus yang masuk. Ada cara yang bisa dilakukan untuk menguji kualitas kain, umumnya kain katun akan terlihat ketika sudah menipis.

Tapi, jika dirasa sulit, cobalah mengujinya dengan mencoba meniup lilin sambil menggunakan masker. Jika api mati, berarti masker tak lagi efektif melindungi bagian wajah. Atau, bisa juga dengan mengarahkan masker ke cahaya, kemudian jika cahaya bisa dilihat di balik masker – berarti kain sudah menipis dan perlu diganti.

 

6. Sudah dicuci lebih dari 30 kali

Bagaimana pun, proses pencucian akan meregangkan serat-serat pada kain. Hal ini membuat efektivitas masker bakal menurun. Umumnya, sebuah masker maksimal dicuci sebanyak 30 kali. Jika masker sudah dicuci hingga 30 kali, maka sudah waktunya untuk diganti. Pencucian berulang membuat masker kehilangan bentuk, elastisitas, dan efektivitas.

 

Itulah ulasan mengenai ciri-ciri masker yang sudah harus diganti. Jadi, pastikan kamu sudah mengganti masker secara berkala agar perlindungan terhadap diri semakin maksimal!

 

 

Featured Image - suarasurabaya.net

Source - cnnindonesia.com