Setiap orang pasti setuju kalau infeksi Covid-19 merupakan penyakit yang tidak pandang usia – mulai dari orang dewasa sampai anak-anak sekalipun dapat terpapar virus penyebab penyakit yang satu ini. Risiko keparahan pun tidak memandang usia sama sekali, jangan salah, anak-anak juga berpotensi mengalami gejala berat, apalagi anak yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid.

Komorbid yang dimiliki oleh pasien anak dapat berbahaya, bahkan mengancam jiwa. Pasalnya, anak dengan penyakit penyerta sudah mengalami gangguan kesehatan. Jika terinfeksi virus, maka kondisi kesehatan pun semakin mengkhawatirkan.

Dilansir dari CNN Indonesia, Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Infectious Diseases oleh peneliti FKUI menemukan, sebanyak 40 persen pasien anak positif Covid-19 di RSCM meninggal dunia. Sebagian besar anak tersebut memiliki komorbid.

Adapun beberapa komorbid pada anak yang paling sering dijumpai, yaitu gagal ginjal kronik, anak dengan kondisi ganas seperti kanker, memiliki penyakit jantung bawaan, anak obesitas, hingga anak yang kurang gizi.

Tak selama pandemi, atau dapat memengaruhi kondisi ketika terinfeksi virus corona saja, namun sejumlah masalah kesehatan tersebut pun sudah menjadi kekhawatiran di Indonesia.

 

 

Komorbid Pada Pasien Covid-19 Anak: Bisa Mengancam Nyawa

Credit Image - antaranews.com

Seperti diketahui, virus corona tak hanya menginfeksi saluran pernapasan, namun juga bagian tubuh lainnya, seperti saluran cerna dan sistem saraf. Pada pasien anak dengan komorbid, virus yang mengganggu kinerja organ tubuh dapat memperparah penyakit penyerta, atau menghalangi proses pengobatan.

Sejatinya, pada beberapa kondisi seperti gagal ginjal – dalam kondisi normal pun daya tahan tubuh sudah terganggu, jadi imunitas memang mengalami masalah. Ditambah lagi dengan infeksi Covid-19, sehingga kondisi kesehatan semakin memburuk.

Selain itu, karena virus bisa menyerang bagian mana saja dalam tubuh, gejala yang dialami pun bisa berbeda-beda pada setiap orang. Jika gejala Covid-19 umumnya adalah sesak napas dan batuk, gejala berbeda bisa ditemukan pada anak. Umumnya, anak-anak mengalami indikasi demam tinggi, kemudian disusul oleh batuk, atau sesak napas.

Sayangnya, gejala yang mungkin dianggap ringan seringkali disepelekan oleh orangtua, padahal pasien Covid-19 dengan komorbid – bisa menjadi parah secara cepat, ketika tidak segera mendapatkan penanganan medis.

 

Covid-19 Pada Anak Juga Miliki Risiko Kematian Tinggi

Credit Image - ohioarc.com

Penelitian yang dilakukan pada periode Maret hingga Oktober 2020 silam – dengan jumlah pasien anak yang diteliti sebanyak 490 anak dalam perawatan Covid-19, menyebutkan bahwa pasien anak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Hasil penelitian ini juga telah diterbitkan dalam International Journal of Infectious Diseases dengan judul 'Mortality in children with positive SARS-CoV-2 polymerase chain reaction test: Lessons learned from a tertiary referral hospital in Indonesia'.

Meski demikian, dilansir dari CNN Indonesia, disebutkan bahwa risiko anak untuk terinfeksi dan sakit akibat Covid-19 terbilang cukup rendah. Kalaupun tertular, pasien anak cenderung tidak bergejala, maupun biasanya hanya mengalami gejala ringan saja.

Tapi tetap, tidak menutup kemungkinan kalau pasien anak dapat mengalami gejala berat. Dalam kasus ini, risiko kematian bahkan lebih tinggi. Biasanya, kemungkinan buruk tersebut dialami oleh pasien yang memiliki komorbid, atau anak yang kurang gizi.

 

Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati, Yuk Lakukan Langkah Ini!

Credit Image - id.theasianparent.com

Untuk menghindari anak terinfeksi virus corona, orangtua perlu mengajak anak lakukan protokol kesehatan 5M – yang meliputi, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Lalu, jaga selalu kesehatan tubuh dan imunitas si kecil – dengan mengajak anak hidup sehat, seperti memberi makanan bergizi dan bernutrisi, rutin melakukan aktivitas fisik, dan istirahat yang cukup.

Optimalkan hidup sehat anak dengan rutin memberinya multivitamin lengkap, seperti Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.

Yang perlu juga diketahui, orang dewasa pun berperan penting dalam penularan virus kepada anak, sementara anak-anak akan menularkan ke sesamanya dalam level yang moderat. Selain itu, kecenderungan level penularan tinggi juga dapat tergantung dari usia anak.

 

 

Featured Image - klikdokter.com

Source - cnnindonesia.com