Tahukah kamu bahwa Malta menjadi negara Uni Eropa pertama, yang disebut telah mencapai herd immunity di tengah pandemi Covid-19? Disebut juga sebagai kekebalan kelompok, ini merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat membantu mengatasi situasi penyebaran virus corona.

Diketahui, Malta telah berhasil memberikan vaksinasi pada 70 persen populasi orang dewasa dengan satu dosis vaksin Covid-19. Selain itu, angka positivity rate di negara tersebut pun sudah terbilang cukup rendah, yaitu hanya 0,2 persen saja. Lantas, kapan Indonesia bisa menyusul mencapai herd immunity?

Dilansir dari Detik, untuk mencapai kekebalan kelompok, vaksinasi di Indonesia harus mencapai 70 persen, atau sekitar 180 juta masyarakat – yang nantinya, dapat membentuk antibodi. Untuk mengurangi rasa penasaran, berikut ini beberapa perhitungan dan prediksi herd immunity di Indonesia.

Simak selengkapnya di bawah ini.

 

 

Menurut Perhitungan Eijkman, Indonesia Bisa Capai Kekebalan Kelompok Ketika….

Credit Image - sfgate.com

Direktur Lembaga Eijkman Prof Amin Subandrio mengatakan, sebenarnya herd immunity bisa terjadi kapan saja. Salah satu faktor yang memengaruhinya, yaitu efikasi vaksin Covid-19 yang digunakan, dan lama proteksi yang dapat diberikan setelah vaksinasi.

Prof Amin pun memprediksi bahwa sayangnya herd immunity di Indonesia belum bisa terbentuk di tahun 2022. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan vaksin dan jalannya program vaksinasi di Indonesia yang ditargetkan bisa 1 juta dosis per harinya.

 

Bagaimana Dengan Perhitungan Katadata?

Sementara itu, berdasarkan analisis research and data analyst dari Katadata Insight Center, Nazmi Haddyat Tamara, target 70 persen vaksinasi di Indonesia baru akan tercapai pada Mei 2025. Perkiraan tersebut diperoleh berdasarkan hitungan kecepatan program vaksinasi yang tengah berjalan, hingga saat ini.

Jika Indonesia ingin mencapai kekebalan kelompok di tahun 2022 mendatang, epidemiolog Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan Indonesia harus bisa memberikan minimal 1 juta dosis vaksin per harinya. Namun, menurutnya laju vaksinasi saat ini masih cukup jauh dari target yang sudah ditentukan.

 

Prediksi Menteri Kesehatan Soal Kekebalan Kelompok di Indonesia

Credit Image - microbiozindia.com

Selanjutnya, Menteri Kesehatan pun memiliki prediksinya sendiri mengenai terbentuknya herd immunity di Indonesia. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dirinya berharap bahwa Indonesia dapat mencapai kekebalan kelompok di tahun 2022 mendatang.

Meski demikian, hal tersebut bergantung pada jumlah ketersediaan vaksin, sehingga pemberian vaksinasi pun dapat dipercepat. Dengan demikian, herd immunity bukanlah hal mustahil yang bisa dicapai oleh Indonesia.

 

Perhitungan FKM UI Mengenai Herd Immunity di Indonesia

Ada pula hitungan dan prediksi yang dilakukan oleh FKM UI, dari tim riset Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyebut Covid-19 di Indonesia dapat segera dikendalikan, jika cakupan vaksinasi sudah mencapai 70.980.000 orang. Dengan catatan, jumlah vaksinasi yang dilakukan per hari, sebanyak 930 ribu suntikan.

Meski demikian, hal tersebut dapat lebih cepat dikendalikan, jika pemerintah berhasil menggunakan tambahan vaksin, seperti AstraZeneca, maupun jenis vaksin lainnya – yang disebut memiliki angka efikasi tinggi.

 

Bagaimana Dengan Perhitungan Bloomberg?

Credit Image - zurich.co.id

Yang terakhir, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Bloomberg, sayangnya Indonesia masih membutuhkan waktu 10 tahun lagi untuk mencapai kekebalan kelompok. Lagi-lagi, hal ini bisa dicapai ketika masyarakat sudah mendapatkan vaksin.

Herd immunity akan semakin mudah diperokeh ketika dua dosis vaksin sudah diterima oleh 75 persen dari populasi masyarakat di Indonesia. Dengan demikian, antibodi dapat terbentuk maksimal, dan risiko penularan dapat ditekan secara optimal.

 

Protokol Kesehatan dan Menjaga Kesehatan: Jadi Kunci Utamanya

Karena hingga kini kekebalan kelompok masih belum bisa dicapai oleh Indonesia, untuk itu masyarakat dianjurkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan, meskipun nantinya sudah mendapatkan vaksinasi.

Protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari keramaian – masih harus diterapkan, hingga nanti sudah terbukti kondisi pandemi telah terkendali.

Selain itu, usai mendapatkan vaksinasi, kebiasaan hidup sehat juga masih harus dijalani agar kekebalan tubuh semakin terjaga.  Adapun berbagai kebiasaan hidup sehat yang bisa diterapkan, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh
  • Istirahat yang cukup, setidaknya tidur selama 7-8 jam semalam
  • Rutin berolahraga
  • Kelola stres dengan baik
  • Lengkapi dengan rutin mengonsumsi multivitamin

Kamu bisa minum multivitamin lengkap, seperti Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – kombinasi sejumlah vitamin tersebut dapat bantu menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat minum Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C 1000 mg dengan rasa yang segar dan berkhasiat untuk memberi perlindungan ekstra.

Direkomendasikan pula untuk mengonsumsi Enervon Active – yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat bantu menjaga imun tubuh, sekaligus mengoptimalkan stamina agar tak mudah lelah.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dapat bantu proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah jadi energi yang lebih tahan lama.

 

Yuk, sama-sama lawan Covid-19. Jangan sampai lengah – dan tetap jalani langkah pencegahan, serta jaga imunitas tubuh, yang dapat bantu melindungi diri dan keluarga!

 

 

Featured Image - chronicle.com

Source - detik.com