Setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19, tidak sedikit masyarakat yang justru menjadi risiko terinfeksi virus corona!

Di dunia, memang ada beberapa penyakit atau wabah yang berhasil diatasi dengan penggunaan vaksin. Misalnya, polio, tetanus, flu, hepatitis A dan B, rubella, campak, penyakit radang paru, gondongan, maupun difteri. Meski demikian, ada hal yang perlu dipahami lebih jauh mengenai vaksin, termasuk vaksin Covid-19.

Dilansir dari Kompas, dalam berbagai kesempatan, sejumlah epidemiolog mengingatkan bahwa dimulainya pemberian vaksinasi Covid-19 – bukan berarti pandemi akan segera langsung berakhir, padahal proses vaksinasi membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Menurut ungkapan seorang dokter umum sekaligus kandidat PhD bidang Medical Science, Kobe University, Adam Prabata menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi memang untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu mikroorganisme tertentu. Kekebalan bisa berupa humoral atau cairan, yaitu antibodi – dan, kekebalan seluler seperti sel limfosit T.

Agar tidak menimbulkan kekeliruan mengenai kebal terhadap Covid-19 usai vaksinasi, berikut ini informasi yang perlu dipahami!

 

 

Setelah Vaksin, Bisakah Kebal Terhadap Covid-19?

Credit Image - alodokter.com

Berkaitan dengan kekebalan dan juga efikasi vaksin – kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Kekebalan tubuh yang terbentuk belum tentu 100 persen mencegah terjadinya infeksi, sementara efikasi alias kemanjuran – merupakan kemampuan suatu vaksin dalam mencegah penyakit dalam keadaan ideal dan terkontrol.

Untuk penyakit Covid-19, ada AstraZeneca menunjukkan potensi vaksin tersebut dapat mencegah Covid-19 tanpa gejala.

Perlu diketahui, semua vaksin penyakit yang ada, termasuk Covid-19 memiliki tujuan yang sama, yakni memunculkan kekebalan pada tubuh orang yang disuntik, kemudian akhirnya membentuk herd immunity. Selain itu, vaksin juga bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus suatu infeksi, termasuk kasus berat, serta menekan angka kematian.

Jadi, pemahaman kalau sudah divaksin otomatis langsung kebal terhadap penyakit – sudah pasti keliru. Hal ini kembali lagi dengan efektivitas vaksin, dan pastinya setiap penyakit dapat berbeda-beda. Ingatlah bahwa vaksin juga bersifat antisipatif dan berperan mengoptimalkan pengendalian penyebaran virus, sehingga bukan berarti kebal secara mutlak dari paparan Covid-19!

Belum lagi, vaksinasi Indonesia masih cukup jauh dari target, yaitu setidaknya 70 persen untuk membentuk kekebalan kelompok. Dengan demikian, risiko terinfeksi virus masih tetap ada – meskipun sudah menerima vaksin.

 

Tetap Lakukan Protokol Kesehatan!

Credit Image - tribunnews.com

Jadi, jangan lengah! Setelah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

Untuk itu, masyarakat terus diimbau menerapkan protokol kesehatan setelah mendapat vaksin, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

 

Optimalkan Perlindungan Tubuh, Jaga Selalu Imunitas

Credit Image - klikdokter.com

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Atau, kamu dapat konsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Jadi, pastikan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M usai mendapat vaksin, serta menjaga kesehatan, sehingga tubuh bisa mendapatkan perlindungan optimal dari risiko infeksi virus corona.

 

 

Featured Image - generali.co.id

Source - kompas.com