Usai vaksinasi Covid-19 tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dirinya menjadi kebal dari ancaman virus corona. Tapi, hal ini justru keliru! Menjadi lengah dalam penerapan protokol kesehatan meskipun sudah vaksin, tentu saja tetap dapat meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

Belum lagi, jumlah vaksinasi di Indonesia yang terbilang masih cukup rendah, sehingga ancaman risiko virus masih terus mengintai. Dilansir dari Kompas, dalam berbagai kesempatan, sejumlah epidemiolog mengingatkan bahwa dimulainya pemberian vaksinasi Covid-19 – bukan berarti pandemi akan segera langsung berakhir, padahal proses vaksinasi membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Bahkan, tak sedikit pula orang yang sudah divaksinasi, namun tetap bisa terpapar Covid-19. Kejadian yang juga disebut sebagai breakthrough infection ini mungkin menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan awam.

Lantas, mengapa sih kondisi tersebut dapat terjadi? Berikut ini ulasannya.

 

 

Sudah Vaksin Tapi Masih Bisa Kena Covid-19, Kok Bisa?

Credit Image - theverge.com

Dilansir dari Detik, menurut pakar vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Kate O’Brien menjelaskan bahwa pada dasarnya vaksin bekerja dengan cara mengenalkan sebagian dari virus – untuk dikenali oleh imunitas tubuh. Harapannya, kekebalan dapat dengan cepat mengindentifikasi dan melawan, jika virus aslinya datang menyerang tubuh.

Tapi yang perlu diketahui, tidak ada vaksin yang dapat bekerja 100 persen efektif – terhadap 100 persen penerimanya. Artinya, respons imun setiap orang bisa berbeda-beda terhadap vaksin. Dari hal ini, tak menutup kemungkinan penerima vaksin masih bisa terinfeksi virus.

Kemudian, kenapa ada orang tertentu yang masih bisa terinfeksi walaupun sudah vaksin? Kondisi ini disebabkan oleh berbagai kemungkinan. Sebagian besar alasannya berkaitan dengan seberapa besar paparan seseorang terhadap patogen. Mungkin saja ada yang sudah terpapar, tapi hanya dosis kecil patogen saja.

Dalam proses imunitas mengenai virus penyebab penyakit, tubuh bisa saja membutuhkan paparan dosis yang lebih banyak dan konstan. Meski akhirnya vaksin bukanlah kunci utama tubuh terhindar dari Covid-19 – namun, dengan mendapat vaksinasi tetap bisa mengurangi kemungkinan tingkat keparahan penyakit. Jadi, bisa tetap terinfeksi, namun dengan gejala yang ringan.

 

Untuk Itu, Penerapan Protokol Kesehatan Masih Dibutuhkan!

Credit Image - alomedika.com

Jadi, jangan lengah! Setelah mendapatkan vaksin, protokol kesehatan masih harus dijalani. Namun, bukan berarti vaksinasi tidak bermanfaat, melainkan dengan vaksin risiko terinfeksi dapat semakin diminimalisir – dan, jika pun terkena penyakit maka gejala yang dirasakan tidak berat, atau bahkan tidak berisiko mengalami kematian.

Untuk itu, masyarakat terus diimbau menerapkan protokol kesehatan setelah mendapat vaksin, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

 

Maksimalkan Perlindungan, Jaga Selalu Kekebalan Tubuhmu

Credit Image - health.detik.com

Yang tidak kalah penting, selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga imunitas setelah vaksinasi juga penting dilakukan. Mudahnya, masyarakat sangat dianjurkan menjalani gaya hidup sehat, seperti memiliki pola makan bergizi seimbang, rutin berolahraga — aktif bergerak bisa kurangi risiko infeksi virus, miliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas, serta kelola stres dengan baik.

Kemudian, mengonsumsi suplemen setelah vaksin juga masih sangat dianjurkan. Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk suplemen yang direkomendasikan – kamu dapat konsumsi Enervon-C yang memiliki kandungan lengkap, yaitu Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent — dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk berikan perlindungan ekstra, terutama kamu yang sudah sering beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, direkomendasikan pula untuk mengonsumsi Enervon Active – dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

 

Itulah ulasan mengenai mengapa masih bisa terinfeksi meskipun sudah mendapat vaksin. Yuk, tetap patuhi protokol kesehatan, serta pertahankan imunitas tubuh untuk mengurangi risiko terpapar virus!

 

 

Featured Image - wfla.com

Source - detik.com dan kompas.com