Moms, apakah mengenai tumbuh kembang, atau kecerdasannya.

Selain itu, tak jarang pula anak terlihat dalam kondisi seolah-olah ia malas belajar, serta nilai akademik yang tidak kunjung meningkat. Namun, alih-alih memarahi Si Kecil – ada baiknya moms melakukan pendekatan dan bertanya dengan baik-baik ya. Hindari mendahulukan asumsi, bahkan memberikan penilaian bahwa ia adalah anak pemalas.

Sebab, kenyataannya tidak seperti itu, lho. Kesulitan belajar justru masuk dalam ranah psikologis, di mana membutuhkan penanganan yang tepat, termasuk dari orangtua. Jadi, apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada anak?

Berikut ini ulasan lengkapnya!

 

 

Pertama, Kenali Dahulu Penyebabnya

Credit Image - klikdokter.com

Kesulitan belajar pada anak dapat diketahui berdasarkan beberapa ciri-ciri yang terlihat. Umumnya akan terlihat pada usia 3 hingga 5 tahun. Misalnya, terlihat berbagai hambatan yang dirasakan Si Kecil, seperti sulit membaca – serta menulis dan berhitung, sulit untuk fokus, susah mengikuti aturan, atau sulit untuk memahami mengenai waktu.

Perlu diketahui bahwa penyebab pasti dari kesulitan belajar pun belum dapat dipastikan hingga sekarang, lho. Tetapi, ada beberapa faktor yang disebut bisa menjadi penyebabnya, misalnya terjadi komplikasi ketika ibu sedang mengandung, adanya masalah persalinan sehingga oksigen tidak yang diterima bayi tidak mencukupi, dan adanya riwayat sakit keras seperti trauma pada bagian kepala.

 

Tentukan Tipe Belajar Si Kecil

Moms, ternyata belajar pun bisa dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda ya. Tidak semua anak mampu – atau suka untuk belajar dengan cara membaca buku, tapi ada pula yang lebih suka mendengarkan dan mencatat.

Selain itu, ada juga yang lebih mudah memahami materi pembelajaran ketika sembari bermain, atau ada anak yang menyukai belajar dengan menonton video kursus yang dapat diunduh dari internet. Memang, cukup beragam ya cara belajar anak di masa kini?

Jadi, sepertinya orangtua perlu melakukan trial and error untuk mengatasi masalah kesulitan belajar pada anak. Ada beberapa cara, yaitu sesuaikan dengan tipe belajar anak. Apakah ia tipe belajar auditori, tipe belajar visual, atau bahkan secara taktil-kinestetis.

Tipe belajar auditori adalah cara belajar dengan memanfaatkan suara. Anak belajar dengan cara mendengarkan penjelasan guru atau orangtua. Sementara, tipe belajar visual – belajar dengan cara melihat. Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan video atau film yang berkaitan dengan pengetahuan, atau tentang pelajaran sekolah.

Sedangkan tipe belajar taktil-kinestetis adalah belajar dengan cara sentuhan fisik dan gerakan. Tipe belajar ini lebih memberikan contoh – sehingga anak pun lebih menyukai praktikum dibanding dengan belajar teori.

 

Lakukan Self-Monitoring

Credit Image - halodoc.com

Untuk bantu mengatasi kesulitan belajar, orangtua pun bisa melakukan self-monitoring kepada anak, lho. Hal ini bertujuan agar anak dapat mengendalikan perilakunya. Caranya dengan memberikan beberapa tugas pada anak yang kemudian dicatat berapa banyak tugas yang bisa ia kerjakan.

Hal ini dilakukan selama beberapa hari dan kemudian membuat rangkuman seberapa besar progres anak – dan kamu bisa mengetahui di mana letak kesulitan belajar pada Si Kecil. Mintalah bantuan kepada guru sekolah, guru les, atau moms sendiri yang mencatat ketika belajar di rumah.

Jadi, singkatnya, self-monitoring bisa berupa laporan mengenai pelajaran tertentu untuk mengetahui seberapa besar kesulitan belajar, serta proses yang mampu dijalani anak.

 

Tanamkan Pikiran Positif Pada Anak

Pastinya, anak membutuhkan dukungan dari orangtua sepenuhnya. Selain itu, bentuk dukungan pun penting untuk mengatasi kesulitan belajar – karena tetap bisa memberikan pikiran yang positif. Anak memiliki perasaan sensitif, sehingga mudah memikirkan berbagai kekurangan yang ia miliki.

Adanya kecenderungan bahwa ia merasa tidak sepintar si A, tidak segesit si B, atau mungkin tidak secerdas si C. Dalam hal ini, orangtua perlu berikan pemahaman pada anak bahwa ia juga mampu mengejar, bahkan menyamai teman-temannya.

Katakan pula bahwa cara belajar setiap anak berbeda, lho. Karena, manusia diciptakan unik – dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan demikian, kesulitan belajar anak pun lebih mudah ditangani, karena ia tetap berpikir dan bersikap positif. Hal ini tentu membuatnya semakin semangat belajar.

Selain itu, orangtua juga mesti temani dan dengarkan anak ketika ia sedang merasa rendah diri dari teman-temannya. Usahakan kamu bisa menjadi orang pertama yang ia tuju ketika ada kisah sehari-hari yang perlu diceritakan. Dan, jangan lupa ciptakan diskusi dua arah secara terbuka dengan Si Kecil ya.

 

Bisa Juga Dengan Mencari Bantuan

Credit Image - orami.co.id

Selain memberikan bantuan, dukungan, serta fasilitas pada anak untuk membantu mengatasi kesulitan belajar, kamu juga dapat meminta bantuan kepada pihak lain, seperti, guru di sekolah – atau bahkan mengunjungi psikolog anak.

Jika memang diperlukan penanganan lebih lanjut, segera temui psikolog anak untuk mendapatkan bantuan secara professional. Jangan khawatir – atau justru merasa malu ya, karena tidak ada yang tabu dengan datang ke psikolog, termasuk anak kok.

Tapi, kesulitan belajar pada anak mungkin tidak bisa sepenuhnya sembuh, meskipun sudah dibantu oleh psikolog anak – maupun dokter dengan memberikan pengobatan sekalipun. Perjuangan Si Kecil masih terus berlanjut hingga ia tumbuh dewasa.

Untuk itu diperlukan penanganan sejak dini agar anak juga terbiasa dengan apa yang telah mereka terima dan pelajari sehingga kedepannya ia sadar akan kebutuhannya dan dapat mengurus dirinya sendiri.

 

Tetap Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Ya!

Dan yang tak kalah penting, untuk mendukung kecerdasan anak, pastikan pula kamu sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikan buah dan sayuran untuk mencukupi nutrisi, termasuk vitamin. Sebagai pelengkap, moms juga dapat berikan multivitamin dengan kandungan lengkap untuk si kecil.

Namun, multivitamin apa yang direkomendasikan?

Berikan Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang penting untuk dukung perkembangan kecerdasan anak.

Tak hanya itu, Enervon-C Plus Sirup pun dapat bantu optimalkan tumbuh kembang Si Kecil, membuat anak tetap aktif di masa pertumbuhannya, meningkatkan nafsu makan, membantu pembentukan tulang dan gigi, serta bantu pelihara daya tahan tubuhnya biar tidak mudah sakit.

 

Wah, bagaimana nih? Cukup jelas ya moms ulasan mengenai cara untuk membantu mengatasi kesulitan belajar anak. Apakah Si Kecil mengalami kondisi yang satu ini? Yuk, coba terapkan sejumlah tips di atas!

 

 

Featured Image - siedoo.com