Mengalami kondisi serba tidak pasti dana darurat merupakan sesuatu yang perlu dimiliki. Bahkan, dana darurat juga termasuk salah satu bentuk perencanaan keuangan yang sehat, lho.

Dilansir dari Kompas, dana darurat merupakan dana cadangan – atau digunakan sebagai antisipasi untuk pengeluaran yang tidak terduga. Memang, tidak bisa dipungkiri, kehidupan di masa pandemi penuh dengan risiko. Salah satunya, adanya kemungkinan kehilangan pendapat – atau terjadinya pengurangan pendapatan.

Selain dalam bentuk tabungan, dana darurat juga dapat disimpan dalam berbagai bentuk lainnya, termasuk instrumen investasi. Namun, jika kamu ingin memiliki dana tersebut dalam bentuk investasi, pastikan memilih instrumen yang bersifat aman, likuid, dan mudah diakses, ya.

Nah, biar kamu tidak lagi bingung harus menyimpan dana darurat dalam bentuk apa, berikut ini Enervon kasih 4 rekomendasi instrumen yang dapat dijadikan pertimbangan.

Yuk, segera simak ulasannya di bawah ini ya, Enervoners!

 

 

1. Rekening Bank

Credit Image - cermati.com

Instrumen dana darurat pertama yang paling mudah – dan sering dipilih banyak orang, yaitu disimpan dalam rekening. Ya, dana ini memang seharusnya ada di dalam rekening pribadi, karena keadaan darurat tidak mengenal waktu dan tempat. Kamu setuju, kan?

Misalnya, musibah bisa saja terjadi di tengah malam, dua hari mendatang, bulan depan, atau bahkan 2 tahun mendatang. Kondisi ini memang tidak bisa diprediksi sama sekali. Jadi, dengan menyimpan dana darurat dalam rekening, kamu mudah mencairkan uang tersebut – dan pastinya lebih mudah diakses, ya.

Namun, kekurangan menyimpan dana darurat di rekening, yaitu adanya risiko ketika terjadi inflasi. Untuk itu, kamu mesti memperhatikan hal yang satu ini juga!

 

2. Reksa Dana Pasar Uang

Credit Image - poems.co.id/

Ingin menyimpan uang darurat dalam bentuk investasi? Pilihan ini juga bisa kamu ambil, lho. Namun, tetap pastikan kamu sudah menyimpan beberapa bagian dana darurat di rekening. Setelah itu, barulah menginvestasikannya dalam bentuk reksa dana pasar uang.

Kalau kamu memilih bentuk instrumen yang satu ini, maka ada beberapa kelebihan yang bisa diperoleh, seperti bisa mulai berinvestasi dalam jumlah rendah – misalnya Rp 100.000, pencairan dana yang cukup cepat, bisa mendapat return lebih besar dibanding deposito, dan investasi ini tergolong aman, serta punya risiko rendah.

 

3. Deposito

Credit Image - payok.id

Masih ada rekomendasi lainnya yang dapat kamu pilih untuk menyimpan dana darurat, kok. Hal ini juga termasuk deposito. Seperti yang diketahui, deposito merupakan sebuah program menabung dari bank yang memberikan return lebih besar, daripada menabung di rekening.

Tetapi, dalam deposito ada jumlah minimum yang harus dikeluarkan ketika ingin berinvestasi, yaitu sekitar Rp 10 juta. Dan, biasanya kamu mesti menyimpan uang tersebut sekitar 3 sampai 6 bulan, atau bahkan satu tahun. Kekurangannya, deposito memiliki bunga yang rendah – dan dapat terkena risiko inflasi.

 

4. Emas

Credit Image - ruangmom.com

Yang terakhir, ada pula emas yang bisa dijadikan instrumen investasi paling aman untuk menyimpan dana darurat. Pilihan yang satu ini juga memiliki return yang cukup menguntungkan, lho. Saat ini, kamu pun lebih mudah untuk menabung emas, misalnya melakukan transaksi jual-beli dan menyimpan emas melalui tabungan secara online.

Meski demikian, kamu juga harus tahu bahwa di balik keuntungan berinvestasi dalam bentuk emas, berarti akan ada berbagai biaya lain yang perlu dikeluarkan, seperti biaya cetak emas, biaya administrasi, dan jika kamu menyimpan emas dalam bentuk digital – maka ada biaya untuk sertifikatnya.

Nah, untuk mengumpulkan dana darurat, kamu bisa mengalokasikan 20 persen dari pendapatan bulanan, ya. Dari 20 persen tersebut kamu bisa membaginya ke berbagai kebutuhan. Jika tujuannya untuk memenuhi dana darurat, maka bisa disimpan semua ke pos tersebut.

Tetapi, jika sekarang ada kebutuhan – atau tujuan keuangan lainnya yang ingin dicapai, maka alokasi 20 persen tersebut bisa dibagi untuk tujuan lainnya juga.

Menyiapkan dana darurat memang bukan perkara mudah, namun dengan kedisiplinan, dijamin pasti dana tersebut dapat terkumpul dalam waktu yang sudah ditentukan. Yang terpenting, tetap berpikir positif dan optimis dalam melakukan hal tersebut, ya!

Dan, yang tidak kalah penting, pastikan energi tubuhmu sudah terjaga secara maksimal, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian, terutama dengan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti Enervon Active.

Multivitamin yang ramah di lambung ini memiliki sejumlah kandungan baik, mulai dari non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat jaga daya tahan tubuhmu.

Yang pasti, kandungan Vitamin B Kompleks dalam Enervon Active dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi dapat diubah menjadi sumber energi. Dijamin, kamu bakal makin produktif, dan aktif sepanjang hari!

 

Wah, itulah keempat bentuk instrumen dana darurat yang dapat kamu pilih. Jadi, sudahkah kamu memiliki pos keuangan yang satu ini? Kalau belum, mulai sekarang, yuk coba alokasikan sedikit pendapatanmu untuk dana darurat, ya!

 

 

Featured Image - doingmoretoday.com