Tak hanya program vaksinasi bagi orang dewasa saja, kini pemerintah masih terus menggencarkan proses pembelajaran tatap muka – yang sudah mulai dilakukan di sejumlah daerah.

Meski demikian, mengajak anak untuk vaksin memang menjadi tantangan tersendiri. Tak sedikit anak yang merasa takut dengan jarum suntik, sehingga akhirnya enggan melakukan proses imunisasi. Selain itu, ada juga orangtua yang masih merasa khawatir soal efek samping vaksin, seperti demam, maupun nyeri.

Padahal, anak perlu mendapatkan vaksin agar dapat memperoleh antibodi yang lebih kuat terhadap paparan virus corona. Tak perlu khawatir, sebab BPOM pun sudah merilis izin darurat penggunaan vaksin, termasuk Sinovac yang dijadikan salah satu jenis vaksin untuk anak dan remaja.

Lalu, bagaimana sih caranya meyakinkan Si Kecil agar ia tidak lagi takut untuk divaksinasi? Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

Anak Masih Takut Vaksin? Begini Cara Mengatasinya!

Credit Image - liputan6.com

Dilansir dari CNN Indonesia, menurut seorang psikolog anak dan remaha, Alzena Masykouri menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak tetap harus dilakukan, karena vaksin dapat memberikan perlindungan lebih optimal terhadap anak dari paparan virus. Untuk menghilangkan rasa ragu, orangtua memiliki peran yang besar dalam hal ini.

Orangtua perlu menjelaskan pentingnya vaksinasi pada anak. Ingat, orangtua juga harus jujur mengenai vaksin yang tersedia. Selain itu, ingatlah untuk tidak menakut-nakuti, atau bahkan sampai memarahi Si Kecil.

Umumnya, anak berusia 12 tahun ke atas sudah memahami hal yang akan dirasakan ketika vaksin, termasuk efek samping. Jika ada penolakan dari anak, orangtua juga harus sabar – lalu, jelaskan kembali dengan rinci, dan yakinkan ia agar mau melakukan vaksinasi. Intinya, diskusikan dengan anak, dan jelaskan kalau orangtua bakal terus menjaga dan menemaninya.

Jelaskan pula bahwa vaksin Covid-19 sama seperti vaksinasi yang sudah pernah dilakukan anak sebelumnya, seperti vaksin campak, vaksin influenza, vaksin cacar, vaksin polio dan beberapa vaksin lainnya.



Anak Segera Vaksin Covid-19, Ini Hal yang Perlu Dilakukan Sebelumnya

Credit Image - berkeluarga.id

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum Si Kecil mendapatkan vaksinasi Covid-19, yaitu memiliki waktu istirahat yang cukup. Langkah yang satu ini pun perlu dilakukan bagi orang dewasa yang akan segera divaksinasi.

Orangtua perlu memastikan anak sudah tidur cukup – terutama di malam sebelum mendapatkan vaksinasi. Tidur yang cukup dapat membuat kondisi tubuh tetap fit, serta siap diberikan vaksin, sehingga vaksin pun bisa bekerja dengan optimal.

Selanjutnya, orangtua juga disarankan untuk melakukan edukasi kepada anak seputar vaksinasi Covid-19. Edukasi tersebut dapat berupa memberi alasan mengapa vaksin penting dilakukan – atau apa manfaat yang akan diperoleh.

Misalnya, katakan bahwa vaksin dapat membantu melawan virus corona, namun penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh dilupakan. Lalu, katakan pada Si Kecil bahwa suntikan akan diberikan di bagian lengan – jadi, ketika hari vaksin, anak tidak kaget.

Dan, pastikan anak sudah dalam keadaan sehat di hari vaksinasi. Jika ada demam, misalnya 37,5 derajat Celcius – sebaiknya tunda vaksinasi terlebih dahulu. Biasanya, di fasilitas pemberian vaksin, selalu ada pengecekan atau skrining kondisi kesehatan.

Perlu diketahui, ada beberapa kondisi yang tidak memperkenankan anak mendapat vaksin, seperti anak dengan kanker – atau anak yang tengah menjalani pengobatan, menjalani kemoterapi, serta anak dengan kondisi imun yang tidak bisa melawan penyakit. Namun, kalau tidak ada komorbid – biasanya, anak bisa langsung diberikan vaksin.

 

Bagaimana Dengan Setelah Vaksinasi?

Credit Image - suara.com

Tak bisa dipungkiri, usai vaksinasi, beberapa orang mungkin akan mengalami KIPI – atau kejadikan ikutan pasca imunisasi. Tidak perlu khawatir, biasanya efek yang ditimbulkan pun ringan, biasanya berupa tangan pegal, memar di bagian suntikan, atau demam ringan.

Jika anak sehat, setelah vaksinasi ia bisa beraktivitas seperti biasa. Dalam uji klinis vaksin terhadap anak, efek samping vaksinasi yang dialami pun tergolong umum, ringan, atau hanya efek samping sedang saja. Kalau ada efek yang dialami, ingatlah untuk tak perlu khawatir, justru ini merupakan tanda vaksin sedang bekerja – dan merupakan indikasi mekanisme tubuh anak yang sehat.

Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, setelah vaksin anak masih harus menjalani protokol kesehatan. Pasalnya, angka vaksinasi yang masih cukup rendah membuat risiko infeksi masih tinggi – sebab, herd immunity belum dapat terbentuk. Jadi, menjalani protokol kesehatan juga masih penting.

Ajak Si Kecil untuk menjalani protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas – hindari bepergian kecuali untuk urusan mendesak.

Selain itu, ajak pula anak untuk terus menjalani pola hidup sehat, seperti menerapkan pola makan bergizi seimbang, rutin bergerak, istirahat yang cukup, serta mengelola stres dengan baik. Tak hanya itu, setelah vaksin, anak pun masih harus rutin mendapat asupan suplemen.

Adapun suplemen yang baik dikonsumsi, yaitu suplemen jenis imunomodulator. Ini merupakan jenis suplemen yang dapat membantu meningkatkan pembentukan sistem imun, atau menahan laju pembentukan sistem imun ketika tubuh merasa sudah terbentuk sistem imun dalam jumlah cukup.

Untuk anak, orangtua dianjurkan memberi asupan multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti  Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – multivitamin anak andalan ini bisa bantu penuhi nutrisi selama masa pertumbuhan anak, sekaligus jaga imunitasnya.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon-C Plus Sirup, kamu bisa kunjungi official store Enervon di Tokopedia, Shopee, Lazada, dan BukaLapak. Atau, dapatkan di drug store dan apotek terdekat di daerahmu.

 

Jadi, jika Si Kecil masih merasa ragu atau takut untuk vaksinasi Covid-19, cobalah menerapkan sejumlah hal di atas, ya. Lalu, pastikan ia tetap menjalani prokes dan menjaga kekebalan tubuhnya setelah divaksinasi secara lengkap.

 

 

Featured Image - berkeluarga.id

Source - cnnindonesia.com